indosteger@gmail.com   +62818716828

Cara Menghitung Kebutuhan Scaffolding Per M2 dengan Tepat

Media
30 Apr 2024

Indosteger

Indosteger adalah platform jual dan sewa scaffolding dengan proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan bahan berkualitas sehingga hasil produksi berstandard nasional.

Scaffolding biasanya dikenal dengan perancah, bekisting ataupun scaffolding steger bambu. Sederhananya scaffolding berfungsi untuk menyangga beban peralatan bangunan ataupun manusia, juga menjaga keamanan orang-orang yang berada di bawah konstruksi. Karena fungsinya yang berguna untuk menjaga keselamatan para pekerja, maka scaffolding saat ini sangat dibutuhkan dalam setiap konstruksi. 

Terlebih dalam pembangunan gedung tinggi maupun bangunan sederhana. Kalau dulu cenderung para pekerja menggunakan steger bambu yang secara manual dibuat, namun dengan adanya scaffolding saat ini semuanya menjadi lebih efisien. Terutama pada pembangunan rumah bertingkat dan pada proses pengecatan dinding.

Secara umum, scaffolding berbentuk menyerupai sistem modular yang dibuat dari pipa maupun tabung dari logam. Beda halnya dengan kebutuhan scaffolding pada bangunan tinggi, saat menggunakan scaffolding tentunya harus menggunakan perhitungan yang tepat agar biaya proyek dapat terukur jelas.

Baca juga: Scaffolding: Tipe, Fungsi, Keuntungan, dan Jenisnya!

Cara Menghitung Kebutuhan Scaffolding Per M2

Menghitung scaffolding sangat memerlukan ketelitian yang tinggi, agar tidak ada kesalahan dalam menentukan jumlahnya. Berikut ini dijelaskan cara menghitung kebutuhan scaffolding per m2 yang perlu Anda ketahui.

1. Pendekatan Mapping 

Pendekatan Mapping adalah teknik dimana Anda memperhatikan skema gambar bangunan. Menganalisa seberapa banyak jumlah scaffolding yang dibutuhkan pada sekitar bangunan. Pengukuran kebutuhan scaffolding ini berguna untuk menyesuaikan jenis scaffolding dan berapa jumlah tingkat scaffolding yang akan dibutuhkan dan dipakai. Maka, dibutuhkan kecermatan untuk memahami gambar. 

Langkah selanjutnya adalah membuat plot ukuran scaffolding dalam sketsa bangunan tersebut. Luas scaffolding yang standar berukuran 1,2 x 1,8 m serta tingginya 1,7 m atau menyesuaikan jack-base dan u-head.

2. Pembangunan balok dan plat Lantai 

Dalam proses penghitungan pembangunan blok dan plat lantai, hal yang harus diperhatikan ialah membuat baloknya terlebih dahulu. Pertama-tama, hitung kebutuhan dari scaffolding yang diperlukan untuk balok. Kemudian, hitung juga kebutuhan dari plat lantainya. Jangan lupa bahwa harus ada ruangan yang digunakan untuk memasang scaffolding. 

Setelah itu, hitung pula ketinggian dari struktur bangunannya. Hasil yang didapatkan dari proses tersebut akan menunjukkan berapa banyak tingkat dari scaffolding yang perlu digunakan. Jadi, bisa diketahui apakah dibutuhkan lebih dari satu rangkaian scaffolding untuk menyokong proses pekerjaan bangunan. 

Setelah Anda mengetahui angka dari panjang serta tinggi dari lokasi, kemudian bagikan dengan panjang dari ukuran scaffolding, yakni 1,8 meter. Sedangkan untuk angka ketinggian, Anda bisa membagikannya dengan tinggi standar scaffolding, yakni 1,7 meter. Kebutuhan scaffolding bisa dilihat dari hasil panjang serta hasil pembagian tinggi dari hitungan tersebut dan akan didapatkan jumlah scaffolding yang dibutuhkan.

Kebutuhan Scaffolding Per M2

Biasanya saat menyewa scaffolding di Indosteger, kebutuhan scaffolding per m2 bisa terdiri dari Frame scaffolding dengan konfigurasi antara lain bagian main frame, ladder frame atau gabungan keduanya. Kedua bagian ini sudah pasti digunakan dan dihubungkan dengan cross brace yang saling berpotongan dalam kerangka konfigurasi persegi. Saat pemasangan ini akan menjadi pondasi untuk membangun tingkatan scaffolding ke bagian atas. Perhatikan setiap bingkai yang dihubungkan wajib disambung dengan joint pin, supaya tidak lepas. 

Adapun kebutuhan scaffolding per m2 lainnya adalah cross brace untuk mempererat sepasang main frame agar scaffolding dapat berdiri tegak dan kuat. Setelah itu arm lock akan mengunci cross brace supaya perancah tidak goyang. Kemudian Joint pin akan menyambungkan main frame secara vertikel untuk menambah tingkatan perancah. 

Ditambah dengan fungsi-fungsi perangkat lainnya seperti jack base untuk alas kaki yang disesuaikan dengan jarak dari lantai. U-head scaffolding yang digunakan untuk menyangga konstruksi main frame atau scaffolfding yang ada dibagian atas. Adapun Catwolk scaffolding yang terbuat dari logam untuk tempat berpijak antara main frame. Dan tentunya tangga scaffolding yang berfungsi sebagai akses naik turun para pekerja. Tangga tentunya penting keselamatan kerja tetap terjaga. 

Baca juga: Standar Ukuran Pipa Scaffolding Sesuai Jenisnya

CTA Banner Article

Sewa Scaffolding Untuk Memenuhi Kebutuhan Scaffolding

Pembuatan scaffolding perlu dilihat sesuai kebutuhan. Contohnya kebutuhan scaffolding untuk pekerjaan pemasangan batu bata, pemlesteran, hingga pengecoran. Pemasangan tersebut sama sekali tidak memikirkan berapa lebar dari scaffolding. Anda hanya perlu mengukur panjang dan tinggi areanya.

Standar yang diberikan berada di angka 1,8 m untuk panjang dan tinggi 1,7 m. Dengan dua perhitungan itu, tinggal dikalikan dengan jumlah kebutuhan scaffolding bagi seluruh proses pemasangan batu bata, pemlesteran, hingga pengecoran.

Nah, kurang lebih cara menghitung dan kebutuhan scaffolding per m2 seperti ini begitupun juga dengan teknik pengerjaannya. Jika terkesan sulit, maka sewa scaffolding akan menjadi investasi yang lebih menguntungkan dari segi waktu, biaya hingga keamanan. Namun, jika berinvestasi membeli scaffolding tentunya juga bisa jadi keuntungan. Apalagi, jika Anda bergerak dalam bidang proyek dan bisnis. Karena scaffolding yang baik dan berkualitas, harusnya lebih mudah untuk dibongkar pasang.

Tentunya, Indosteger menyediakan Jual Sewa Scaffolding Termurah yang tentunya terbuat dari material berkualitas. Yuk, hubungi Indosteger untuk memenuhi kebutuhan Scaffolding Anda!

Artikel Terkait

Silahkan hubungi kami
Hi saya ingin bertanya
whatsappweb