Base Plate Scaffolding
Indosteger adalah agen dan distributor Scaffolding di Indonesia. Indosteger melayani penjualan Base Plate Scaffolding ke Jakarta, Tangerang, Bandung, Depok, Makassar, Batam, Kalimantan, Balikpapan, dan Banjarmasin.
Base Plate Scaffolding
Base plate scaffolding merupakan pelat dasar yang digunakan untuk menambahkan stabilitas lebih pada struktur perancah terutama jika perancah berada di area yang permukaannya tidak terlalu stabil atau tidak rata.
Base plate memiliki patok ditengahnya untuk dapat menahan dan menumpu tiang-tiang standar vertikal perancah, selain itu berfungsi juga untuk mencegah ujung tiang tersebut tenggelam masuk kedalam tanah. Base plate atau pelat dasar ini dibuat dari bahan baja berkualitas dan dengan proses galvanisasi untuk ketahanan terhadap karat sehingga tahan lama dan kuat.
Base plate scaffolding atau pelat dasar perancah ini digunakan dibawah berbagai sistem scaffolding atau perancah untuk memperkuat pondasi struktur perancah terutama saat berada di permukaan yang tidak rata. Salah satu sistem perancah yang menggunakan base plate adalah sistem pipa scaffolding.
Sistem pipa scaffolding atau perancah ini adalah sisem scaffolding atau perancah yang fully customized, perakitan perancah dapat dimodifikasi sepenuhnya sesuai kebutuhan pemakaian di proyek. Modul standar pipa scaffolding adalah pipa dengan ketebalan mulai dari 2.4mm, 3.2mm dan 4mm dengan panjang pipa yang bisa disesuaikan dengan pemakaian di proyek. Sistem perancah ini bisa dirangkai dengan menggunakan berbagai maca tipe clamp atau coupler. Pemasangan sistem perancah pipa ini harus dilakukan oleh scaffolder/pekerja yang telah memiliki sertifikasi scaffolding. Keunggulan dari sistem scaffolding pipa ini adalah perancah dapat disesuaikan dengan bentuk bangunan. Sistem scaffolding pipa ini sering digunakan pada proyek powerplant, industri minyak dan gas, dll.
APA ITU SCAFFOLDING? APA ITU STEGER?
Scaffolding adalah istilah bahasa Inggris dari ‘perancah’. Sementara itu ‘steger’ adalah pengindonesiaan dari steiger yang adalah istilah dalam bahasa Belanda untuk ‘perancah’. Jadi kesimpulannya: scaffolding dengan steiger itu sama artinya dalam Bahasa Indonesia, yaitu: ‘perancah’. Berarti pertanyaan berikutnya yang logis terlontar adalah:
Apa itu ‘perancah’?
Kita pasti pernah melihat suatu struktur sementara (non-permanen) sederhana yang dibuat mengelilingi suatu bangunan yang sedang dikerjakan atau sedang direnovasi. Struktur tersebut berbentuk seperti platform tempat para pekerja melakukan tugas dan pekerjaannya. Kadang-kadang struktur tersebut dilapisi jaring yang terlihat seperti jala untuk menangkap ikan. Jaring pengaman ini (safety net) dipasang untuk menghindari jatuhnya puing-puing kecil ke luar area pekerjaan dan menimpa orang-orang di sekitanya. Nah, sruktur yang kita bahas di atas adalah yang disebut sebagai ‘perancah’.
Jadi boleh kita katakan bahwa fungsi perancah adalah:
Sebagai working platform sementara untuk para pekerja bangunan untuk bekerja di area yang tinggi.
Sebagai pengaman keselamatan para pekerja di area ketinggian sehingga mereka dapat bekerja dengan nyaman dan efektif.
Sebagai perlindungan bagi pekerja yang berada di area bawah jika ada puing-puing kecil atau peralatan yang terjatuh dari ketinggian.
Sebagai jalur penghubung antara area-area kerja.
Untuk gedung-gedung tinggi, biasanya diperlengkapi dengan safety net untuk melindungi area di luar area kerja dari puing-puing kecll atau peralatan yang jatuh dari ketinggian.
Dapat digunakan untuk menopang cetakan beton hingga kering
Perancah perlu untuk digunakan khususnya untuk pengerjaan renovasi yang berada di atas ketingian satu meter dari permukaan tanah dan pekerjaannya memerlukan waktu yang cukup lama untuk diselesaikan.
Perancah modern dibuat dari rangka pipa besi. Di negara-negara Asia pada khususnya (Indonesia, Malaysia, Vietnam, Hong Kong dan sebagainya), perancah dibuat menggunakan batang-batang bambu. Batang bambu digabungkan menjadi struktur perancah dengan ikatan tali yang dibuat dari ijuk. Batang bambu tetap digunakan hingga kini karena sifat bambu yang fleksibel. Struktur perancah bambu ini cukup kuat untuk bertahan saat terjadi gempa bumi yang kerap muncul di area Asia.
Ada beberapa tipe perancah yang umum ada di pasaran Indonesia, yaitu:
Supported Scaffold
Ini adalah perancah yang paling umum. Terdiri dari struktur penyangga rangka pipa besi yang terdiri dari kerangka utama, kerangka horizontal, papan catwalk, sambungan, penahan silang, kaki perancah, dan roda kaki.
Suspended Scaffold
Perancah yang digantung sehingga tidak memerlukan kerangka penyangga di bawahnya. Biasanya perancah ini digantung dengan menggunakan kabel sling baja yang dapat digulung atau diulur dengan menggunakan winch (mesin katrol listrik) untuk menyesuaikan ketinggian yang diperlukan.
Arial Lift
Perancah tipe ini memiliki working platform seperti tipe suspended scaffold tetapi dengan ukuran lebih kecil sehingga dijuluki dengan human basket atau keranjang manusia. Human basket ini diangkat dengan menggunakan rangka penyangga hidrolis. Ketinggian perancah ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan.