indosteger@gmail.com   +62818716828

Macam Agregat Beton dan Fungsinya Untuk Keperluan Bangunan

Media
26 Mar 2020

Indosteger

Indosteger adalah platform jual dan sewa scaffolding dengan proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan bahan berkualitas sehingga hasil produksi berstandard nasional.

Beton mempunyai agregat yang berbeda satu dengan yang lainnya. Tidak hanya itu saja, fungsi beton juga bermacam-macam. Ada beton yang khusus untuk bangunan rumah dan ada pula beton untuk bangunan gedung. Berikut ini macam agregat beton dan fungsinya untuk keperluan bangunan.

Beton Berdasarkan Bahan Pembuatnya

Beton Kertas

Beton kertas merupakan jenis beton yang terbuat dari bahan kertas daur ulang dan dicampur dengan bahan material pasir, semen dan juga air. Sebelum dicampur bahan-bahan material tersebut, kertas daur ulang tersebut dibentuk terlebih dahulu hingga menjadi bubur kertas. Kemudian baru dicampurkan dengan bahan-bahan material yang sudah disiapkan tersebut. Bahan kertas daur ulang dapat digunakan untuk menggantikan bahan agregat kasar dalam proses pembuatan beton.

Kertas yang digunakan untuk membuat beton ini bisa berbagai macam. Namun salah satu jenis kertas yang paling cocok untuk membuat beton ini adalah kertas Koran. Limbah kertas Koran mampu menghasilkan panel papercrete. Panel papercrete sendiri masuk ke dalam kategori beton ringan yang mempunyai berat mulai 840 sampai 933 kilogram/m3. Kemudian untuk tekanan terendah besi ini yaitu 1,23 MPa di campuran 1 semen 4.

Beton Agregat Ringan

Beton agregat ringan ini dibuat dengan bahan agregat ringan kasar dengan berat sama seperti isi kering gembur. Berat beton ini mempunyai berat jenis sekitar 1100 kilogram/m3. Berat ini sudah sesuai dengan standar SNI 03-3449-2002. Beton agregat ringan ini mempunyai cara yang unik dalam proses pembuatannya. Terdapat 2 cara untuk membuatnya yaitu dengan menggunakan agregat buatan yang terbuat dari bahan tanah liat yang sudah diberi campuran berbagai bahan material tambahan dan juga menggunakan agregat alami dengan menggunakan batu apung scoria.

Beton Non Pasir

Beton non pasir juga sering disebut non-fines concrete. Beton non pasir ini dibuat dari bahan air, semen dan juga kerikil yang tidak memiliki kandungan material pasir. Tidak adanya pasir dalam proses pembuatan beton ini menjadikan beton menjadi berongga. Hal ini disebabkan karena butir kerikil yang digunakan tidak mengandung material pasir seperti beton normal pada umumnya. Karena hal ini juga yang membuat jenis beton non pasir mempunyai berat yang lebih ringan dibandingkan beton yang lainnya. Beton non pasir mempunyai berat antara 1963,02 kilogram/m3 sampai 20147,34 kilogram/m3.

Jenis beton non pasir sering digunakan untuk rabat beton, pembuatan batako dan pembuatan pagar beton. Beton non pasir juga mempunyai ciri khas yang lainnya yaitu tidak menggunakan bahan semen dalam pembuatannya. Hal ini membuat permukaan beton non pasir menjadi cenderung lebih kasar daripada beton lainnya.

Beton Berdasarkan Berat Jenisnya

Beton juga dikategorikan sesuai dengan berat jenisnya. Berat jenis beton mempunyai pengaruh dalam pemakaiannya. Hal ini dikarenakan setiap konstruksi mempunyai standar tersendiri dalam proses memilih beton yang sesuai dengan kebutuhannya. Berikut ini jenis-jenis beton sesuai dengan berat jenisnya.

Beton sangat ringan. Jenis beton ini mempunyai berat jenis <1000 kilogram/m3. Beton jenis ini digunakan untuk bahan konstruksi non struktur.

  1. Beton ringan. jenis beton ini mempunyai berat jenis 1000 sampai 2000 kilogram/m3. Beton ringan ini sering digunakan dalam konstruksi yang mempunyai struktur ringan.
  2. Beton normal. Beton jenis ini mempunyai berat 2300 sampai 2500 kilogram/m3. Beton ini sering digunakan untuk salah satu komponen struktur bangunan yang cukup besar.
  3. Beton berat. Beton berat mempunyai berat jenis lebih dari 3000 kilogram/m3. Beton jenis ini digunakan sebagai komponen utama dalam perisai sinar X.

Beton Berdasarkan Kuat Tekanan Beton

Dalam proses pembuatan beton mempunyai standar tertentu supaya beton yang dihasilkan berkualitas dan juga berfungsi secara maksimal. Salah satu standar dalam pembuatan beton adalah dengan menggunakan satuan MPa. Beton yang dibuat harus memenuhi standar MPa sesuai dengan standar SNI. Beton dari agregat ringan harus mempunyai berat jenis di angka <1850 kilogram/m3. Selain itu juga harus memenuhi standar kuat tekan yaitu minimal 17,24 MPa dan maksimal 41,36 MPa.

 

Itulah informasi mengenai agregat beton dan juga fungsinya untuk bahan bangunan. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.

Artikel Terkait

Silahkan hubungi kami
Hi saya ingin bertanya
whatsappweb