Indosteger
Indosteger adalah platform jual dan sewa scaffolding dengan proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan bahan berkualitas sehingga hasil produksi berstandard nasional.Scaffolding atau steger biasa digunakan saat pengerjaan konstruksi bangunan. Tujuannya adalah sebagai pelindung bagi para pekerja, sebagai akses jalan hingga meletakkan sebuah material yang digunakan. Scaffolding sendiri memiliki ukuran dan fungsi berbeda-beda. Apa saja jenis, ukuran scaffolding dan fungsinya tersebut? Berikut beberapa di antaranya yang perlu Anda ketahui.
Berikut adalah beberapa jenis scaffolding yang sering dipakai untuk kebutuhan proyek konstruksi beserta ukurannya:
Scaffolding yang pertama adalah independent. Ukuran scaffolding ini terdiri dari dua baris dengan jarak standarnya 1,2 meter dan memiliki daya dukung sendiri. Balok tiangnya tidak bisa dipasang ke dinding dari sebuah gedung dan dapat berdiri sendiri. Untuk mengoperasikannya diperlukan oleh struktur sebuah gedung.
Selain itu, dibutuhkan sebuah pengikat maupun penyangga untuk dapay digunakan dengan stabil. Pada bagian luar dan dalamnya pada tiang disambungkan dengan menggunakan bagian yang disebut transoms. Transoms ini memiliki jarak sekitar 250 mm pada jarak standar agar bisa dipasang menyesuaikan dengan papan.
Komponen dari birdcage scaffolding ini terdiri atas dua baris tiang. Dimana pada kedua tiang tersebut dihubungkan dengan bagian lainnya yakni ledgers, transoms, dan braces. Fungsi dari scaffolding ini umumnya digunakan untuk pemasangan plafon sebuah bangunan maupun pengecatan pada bangunan besar dan tinggi.
Khusus untuk ukuran scaffolding ini memiliki spesifikasi yang khusus. Hal ini dikarenakan penggunaannya hanya untuk menimbun material maupun peralatan lainnya dan tidak digunakan sebagai papan kerja. Penggunaannya sendiri juga harus diperhatikan diawasi, sebab jika lebih dari 15 meter harus diperhitungkan terlebih dahulu bebannya. Kelemahan dari jenis scaffolding ini adalah kurang praktis. Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan scaffolding access tower alumunium.
Berikutnya adalah cantilever scaffolding yang digunakan dalam menopang area diluar pondasi bangunan. Ukuran scaffolding kantilever memang cukup memadai dalam melakukan railing bagi para pekerja konstruksi bangunan. Khususnya ketika melakukan pekerjaan pengecoran sebuah pipa pondasi bangunan. Namun, scaffolding ini juga memiliki kekurangan di antaranya adalah pemasangannya yang cenderung memakan biaya yang cukup tinggi dan waktu pengerjaannya cukup lama.
Baca Juga: Cara Pemasangan Scaffolding yang Benar dan Aman
Pemasangan putlog scaffolding ditumpu tiang dan bagian sebelahnya akan ditopang oleh dinding gedung. Hal ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan scaffolding jenis independent yang pemasangannya menggunakan tiang-tiang penyangga di sisi-sisinya. Untuk ukuran scaffolding dan jajaran tiangnya pemasangan harus berjarak minimal 1,5 meter hingga 2,1 meter. Sementara untuk tinggi pada bagian liftnya mencapai 1,8 meter hingga 2 meter. Sementara ukuran panjang pipanya adalah 1,5 meter.
Mobile scaffolding bisa dikatakan sebagai salah satu jenis yang praktis dan efisien. Sebab dapat dipindah dari satu tempat ke tempat lain dengan mudah. Hal ini karena adanya roda yang dipasang pada bagian bawah tiangnya. Roda tersebut juga akan aman digunakan karena memiliki kuncian atau locking brake yang dapat menahan saat digunakan. Ukuran scaffolding ini khususnya pada bagian alasnya haruslah dua kali lipat dari tingginya, terutama bila digunakan untuk bangunan dan pekerjaan lainnya yang melebihi tiga meter.
Dalam bahasa Inggris hanging berarti menggantung. Sesuai dengan nama tersebut, scaffolding ini dipasang dan digunakan dengan cara menggantungkannya pada sebuah struktur bangunan yang permanen. Scaffolding hanging digyunakan jika tidak ada akses maupunarea yang bisa dipasangi scaffolding tambahan pada bagian bawahnya. Agar tidak kendur, pada tiang atas dan bawahnya haruslah dipasangi safety clam agar makin aman.
Jenis ini adalah jenis scaffolding yang memiliki lebar satu tiang tunggal. Ukurannya biasanya bervariasi tergantung pada tinggi yang dibutuhkan, namun umumnya memiliki tinggi antara 3 hingga 10 meter dan lebar antara 1,2 hingga 1,5 meter.
Single wide scaffolding biasanya digunakan untuk proyek-proyek konstruksi yang memerlukan perancah dengan ukuran yang relatif kecil, seperti renovasi bangunan atau pemeliharaan fasilitas. Scaffolding ini cocok untuk area yang sempit dan memerlukan mobilitas tinggi, seperti ruangan-ruangan dalam gedung atau area parkir.
Jenis ini memiliki lebar dua tiang. Artinya, scaffolding ini memiliki dua tiang samping yang saling terhubung melalui balok-balok horizontal, sehingga area kerja menjadi lebih luas dan dapat menampung lebih banyak pekerja dan peralatan kerja.
Ukuran double wide scaffolding biasanya bervariasi tergantung pada tinggi yang dibutuhkan dan lebar bangunan yang akan dikerjakan, namun umumnya memiliki tinggi antara 3 hingga 10 meter dan lebar antara 2 hingga 3 meter.
Merawat scaffolding bisa dilakukan dengan memanfaatkan kain lap atau kain yang dibasahi untuk mencegah kerusakan saat proses pekerjaan berlangsung. Pemeliharaan yang teratur juga penting untuk memastikan keandalan scaffolding. Proses pengecekan rutin mencakup beberapa langkah sebagai berikut:
Scaffolding tidak hanya berfungsi sebagai pelindung bagi para pekerja, tetapi juga sebagai akses jalan dan tempat meletakkan material. Dari independent scaffolding hingga double wide scaffolding, setiap jenis memiliki keunggulan dan spesifikasi yang berbeda-beda. Perawatan scaffolding menjadi kunci untuk mencegah kerusakan dan memastikan kualitas kerja yang optimal, dengan langkah-langkah seperti pengecekan kondisi komponen, penggantian bagian yang rusak, dan pembersihan secara berkala.
Itulah beberapa jenis, ukuran scaffolding, dan kegunaannya dalam pekerjaan konstruksi bangunan. Bagi Anda yang ingin mendapatkan scaffolding berkualitas terbaik untuk bangunan Anda bisa klik di sini. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda