Indosteger
Indosteger adalah platform jual dan sewa scaffolding dengan proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan bahan berkualitas sehingga hasil produksi berstandard nasional.Baja ringan memiliki beberapa kelebihan seperti ringan, kuat, dan mudah dalam pemasangan. Selain itu baja ringan juga cukup mudah dalam perawatannya. Namun untuk mengetahui kebutuhan material atap baja ringan, dibutuhkan penghitungan yang tepat dan akurat. Itu sebabnya Anda perlu tahu cara menghitung luas atap baja ringan dengan tepat.
Tentunya Anda tidak langsung membeli baja ringan beserta sekrupnya dengan sembarangan, bukan? Anda perlu mengetahui ukuran pastinya terlebih dahulu agar jumlah baja ringan yang dibeli tidak kurang tetapi juga tidak kebanyakan. Tanpa berpanjang lebar lagi langsung saja pelajari cara menghitungnya di bawah ini!
Menghitung luas atap baja ringan sebenarnya cukup mudah dilakukan, asalkan kita mengetahui formula yang digunakan. Berikut ini adalah beberapa langkah sederhana untuk menghitung luas atap baja ringan:
Menghitung luas atap bisa dilakukan dengan banyak cara untuk menyesuaikan bentuk atap itu sendiri. Setidaknya ada 4 rumus yang bisa Anda gunakan untuk menghitung luas dari atap rumah.
Menggunakan Perkalian Panjang dan Lebar Atap
Cara paling sederhana untuk menghitung luas atap baja ringan ialah dengan mengalikan panjang dan lebar atap. Cara ini dapat digunakan pada atap yang memiliki bentuk persegi atau persegi panjang.
Contohnya, jika panjang atap adalah 10 meter dan lebarnya adalah 5 meter, maka luas atapnya ialah 50 meter persegi. Angka ini didapatkan dari panjang dikali lebar (10 m x 5 m = 50 m2).
Namun metode ini kurang akurat jika atap memiliki bentuk yang tidak sesuai standar atau memiliki banyak sudut dan lengkungan. Jadi cara ini sebaiknya hanya digunakan untuk menghitung luas atap yang berbentuk sederhana.
Menggunakan Rumus Segitiga
Jika atap memiliki bentuk segitiga maka Anda dapat menggunakan rumus segitiga untuk menghitung luasnya. Rumus segitiga adalah ½ x alas x tinggi. Contohnya, jika alas segitiga berukuran 20 meter dan tingginya 4 meter maka luas atapnya adalah 40 meter persegi.
Cara ini lebih akurat daripada mengalikan panjang dan lebar atap, terutama jika atap memiliki bentuk segitiga yang tidak beraturan. Rumus segitiga juga dapat digunakan untuk menghitung luas atap yang berbentuk seperti jajaran genjang atau layang-layang.
Menggunakan Rumus Trapesium
Atap dengan bentuk trapesium dapat dihitung luasnya dengan menggunakan rumus trapesium, yaitu ½ x (jumlah sisi sejajar) x tinggi. Contohnya, jika sisi sejajar atap berukuran 5 meter dan 10 meter dengan tinggi 4 meter, maka luas atapnya adalah 30 meter persegi.
Cara ini digunakan untuk menghitung luas atap yang berbentuk trapesium atau trapezoid. Rumus ini menghitung luas atap dengan mengalikan setengah dari jumlah sisi sejajar dengan tinggi. Cara ini lebih akurat daripada cara sebelumnya, terutama jika atap memiliki bentuk yang tidak standar.
Menggunakan Software Desain Atap
Jika ingin menghitung luas atap dengan lebih akurat, Anda dapat menggunakan software desain atap seperti SketchUp atau AutoCAD. Penggunaan software tersebut memampukan pengguna untuk dapat mengukur dengan tepat dan menghitung luas atap secara presisi.
Software ini dapat menghitung luas atap dengan sangat akurat, terutama jika atap memiliki banyak sudut dan lengkungan yang kompleks. Namun pengguna harus terlebih dahulu menguasai penggunaan software tersebut dan memahami cara mengukur yang tepat.
Baca Juga: Konstruksi Atap Baja Ringan beserta Kelebihan dan Kekurangannya
Setelah mengetahui luas atap, langkah selanjutnya ialah menghitung jumlah bahan yang dibutuhkan. Contohnya, jika luas atap yang akan dibangun berukuran 80 meter persegi maka Anda dapat menghitung jumlah genting atau bahan lain yang dibutuhkan dengan mengacu pada spesifikasi dari produsen atau kontraktor.
Jika masih kesulitan dalam menghitung luas atap baja ringan, Anda dapat meminta bantuan ahli konstruksi atau tukang yang sudah berpengalaman dalam membangun atap baja ringan. Mereka dapat memberikan penjelasan sekaligus membantu menghitung luas atap dengan tepat.
Menghitung luas atap tidak bisa dilakukan dengan satu rumus saja. Pasalnya, setiap bentuk atap rumah memiliki karakteristik tersendiri, termasuk perbedaan sudut, kemiringan, hingga struktur rangka atap yang digunakan.
Berikut ini beberapa jenis atap yang umum digunakan di Indonesia dan bagaimana cara menghitung luasnya secara akurat:
Atap limas adalah gabungan dari bentuk segitiga dan trapesium, di mana keempat sisi atap miring ke bawah dari satu titik puncak. Jenis atap ini banyak digunakan pada bangunan rumah tinggal karena bentuknya yang estetik dan mampu mengalirkan air hujan dengan baik.
Untuk menghitung luasnya, gunakan kombinasi dari rumus segitiga dan trapesium, tergantung bentuk sisi-sisinya:
Rumus sisi segitiga:
Luas = ½ x alas x tinggi miring
Rumus sisi trapesium:
Luas = ½ x (sisi atas + sisi bawah) x tinggi
Setelah menghitung seluruh sisi, jumlahkan total luas masing-masing permukaan. Jangan lupa memperhitungkan kemiringan atap dan sudut kemiringan atap untuk mendapatkan nilai yang lebih akurat.
Contoh:
Jika setiap sisi miring atap limas memiliki alas 4 meter, tinggi 3 meter, dan terdapat dua sisi berbentuk segitiga serta dua sisi berbentuk trapesium, maka total luas bisa mencapai sekitar 40–60 meter persegi, tergantung kemiringannya.
Atap pelana merupakan jenis atap yang paling umum dan paling mudah dihitung. Atap ini memiliki dua sisi miring yang saling bertemu di puncak dan membentuk sudut. Jika dilihat dari samping, bentuknya seperti segitiga.
Cara menghitung luasnya cukup mudah, yakni menghitung dua bidang atap miring:
Rumus:
Luas = 2 x (panjang x lebar miring)
Untuk mendapatkan nilai lebar miring, perlu diketahui sudut kemiringan atap, atau bisa dihitung menggunakan rumus trigonometri dasar, seperti:
lebar miring = lebar bangunan ÷ cos(θ)
Contoh:
Panjang rumah 10 meter, lebar 6 meter, dan sudut kemiringan atap 30 derajat. Maka, lebar miring = 6 ÷ cos(30°) ≈ 6.93 meter
Luas total = 2 x (10 x 6.93) = 138.6 meter persegi
Pastikan Anda menghitung dengan mempertimbangkan overstek (bagian yang menjorok keluar dari dinding) jika ada, agar perhitungan kebutuhan material seperti penutup atap, baja ringan, dan genteng lebih presisi.
Atap perisai (atau disebut juga atap hip) merupakan kombinasi antara atap limas dan atap pelana, di mana semua sisi atap miring ke bawah dan bertemu di puncak. Karena strukturnya lebih kompleks, perhitungan luas atap ini pun perlu perhatian ekstra.
Umumnya, atap perisai terdiri dari:
Dua bidang berbentuk trapesium
Dua bidang berbentuk segitiga
Untuk menghitungnya, gunakan rumus kombinasi seperti berikut:
Rumus luas trapesium:
½ x (panjang atas + panjang bawah) x tinggi miring
Rumus luas segitiga:
½ x alas x tinggi miring
Jumlahkan seluruh sisi untuk mendapatkan total luas atap perisai.
Contoh:
Dua sisi trapesium: (10 m + 5 m) x 4 m ÷ 2 = 30 m² per sisi
Dua sisi segitiga: ½ x 5 m x 4 m = 10 m² per sisi
Total luas: 2 x 30 + 2 x 10 = 80 meter persegi
Perhitungan ini penting untuk mengetahui berapa banyak material yang dibutuhkan, mulai dari rangka baja ringan, penutup atap, hingga sekrup. Selain itu, karena bentuknya lebih kompleks, Anda bisa mempertimbangkan menggunakan software desain atap seperti AutoCAD atau SketchUp untuk hasil yang lebih presisi.
Atap baja ringan jelas menjadi alternatif yang lebih hemat biaya untuk atap konvensional seperti genting dan asbes. Untuk membangun atap baja ringan yang tahan lama, ada beberapa bahan dan peralatan yang perlu dipersiapkan. Berikut beberapa bahan dan alat di antaranya.
Tentunya baja ringan menjadi bahan utama yang tidak boleh dilupakan dalam membangun atap baja ringan. Baja ringan terbuat dari bahan galvanis yang ringan, kuat dan tahan korosi.
Baja ringan memiliki ketebalan bervariasi sehingga Anda harus sudah tahu ingin menggunakan bentuk dan ketebalan seperti apa. Jangan sampai akhirnya Anda salah beli dan harus mengeluarkan uang yang lebih banyak.
Reng merupakan bahan yang berfungsi sebagai rangka atap dan menopang beban atap. Reng terbuat dari baja ringan dan memiliki berbagai ukuran dan panjang yang disesuaikan dengan ukuran atap. Nantinya reng akan dipasang secara vertikal dan sejajar dengan jarak tertentu untuk menopang rangka atap.
Penutup atap mengacu kepada bahan yang dipasang di atas rangka atap. Ada beberapa pilihan penutup atap yang dapat digunakan untuk atap baja ringan, seperti genting metal, polycarbonate, atau asbes gelombang. Pilihan penutup atap tergantung pada kebutuhan, jenis bangunan, dan juga biaya.
Sekrup digunakan untuk memperkuat sambungan antara rangka atap, reng dan penutup atap. Sekrup harus dipilih dengan benar sesuai jenis dan ketebalan baja ringan yang digunakan. Hal ini sangat penting untuk memastikan kekuatan atap baja ringan menjadi optimal.
Penggunaan baja ringan untuk atap rumah Anda memang bisa jadi solusi terbaik untuk mengatasi masalah lapuk ataupun jamur yang menyebabkan kerapuhan atap. Namun ada yang lebih penting daripada sekadar menentukan bahannya.
Anda masih perlu mempraktikkan cara menghitung luas atap baja ringan yang sudah dijelaskan di atas agar proses pemasangan yang dilakukan juga berjalan lancar. Jika semua perhitungan selesai, pastikan Anda memilih baja ringan berkualitas seperti yang tersedia di Indosteger.
Anda bisa memilih berbagai ukuran baja ringan sesuai kebutuhan hanya dari smartphone saja. Tinggal kunjungi website Indosteger lalu pilih ukuran baja ringan yang dibutuhkan.
Tidak perlu takut salah beli karena Anda bisa dengan mudah memeriksa semua spesifikasi beserta harga hollow baja ringan 4x4 per batang dari website Indosteger. Segera kunjungi Indosteger hari ini dan dapatkan semua alat dan bahan material yang Anda butuhkan!
Semoga informasi cara menghitung luas atap baja ringan menambah wawasan Anda ketika akan memulai proyek renovasi atau pembangunan rumah sendiri!
Sumber:
https://berita.99.co/cara-menghitung-luas-atap-rumah