Indosteger
Indosteger adalah platform jual dan sewa scaffolding dengan proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan bahan berkualitas sehingga hasil produksi berstandard nasional.Proses penyusunan perancah scaffolding harus dilakukan dengan hati-hati agar perancah scaffolding tersebut dapat menahan beban yang berdiri di atasnya dengan kuat. Pemasangan yang salah dapat membuat perancah scaffolding tidak berdiri kokoh dan menyebabkan pekerja jatuh dari ketinggian saat sedang bekerja. Oleh sebab itu, berikut beberapa panduan keselamatan saat melakukan penyusunan perancah scaffolding.
Menurut OSHA, diperkirakan ada sekitar 2,3 juta pekerja konstruksi yang memiliki pekerjaan yang berkaitan dengan scaffolding. Oleh karena itu, risiko yang timbul akibat penggunaan perancah, seperti kecelakaan jatuh, tertimpa benda jatuh, dan bahaya listrik, menjadi lebih signifikan. Karena potensi bahaya yang dihadapi oleh banyak pekerja yang menggunakan perancah, penting bagi pihak terkait untuk memprioritaskan penerapan standar keselamatan yang ketat dalam penggunaan perancah.
Pada tahap overloading atau tahap penyesuaian ukuran dan pemasangan scaffolding, perlu dilakukan inspeksi dengan ketat. Pastikan tim atau pengawas yang terlibat dalam pemasangan perancah scaffolding memiliki kualifikasi yang dapat menjamin bahwa perancah scaffolding sudah terpasang dengan akurat.
Kualifikasi untuk melakukan pemasangan scaffolding ini merujuk pada pekerja dengan sertifikasi scaffolder. Tidak semua bisa mendapatkan sertifikasi ini karena pekerja harus mengikuti pelatihan instalasi dan fungsi scaffolding secara keseluruhan sebagai bagian dari praktik keselamatan kerja di area proyek konstruksi.
Sebelum perancah scaffolding dipasang, periksa juga struktur tanah di sekitarnya. Struktur tanah yang dihindari adalah tanah berpasir, tanah yang tidak padat, atau tanah yang tidak rata (bergelombang) karena tidak dapat dijadikan sebagai tumpuan scaffolding. Struktur tanah penting karena akan berpengaruh pada kekuatan serta keamanan scaffolding saat dibangun di area proyek.
Itu sebabnya sisi pemasangan perancah scaffolding harus pada tanah padat dan rata. Jika struktur tanah sudah aman, cek dengan teliti apakah semua mur dan baut sudah terpasang dengan kencang. Lakukan inspeksi seperti ini tidak hanya saat awal pemasangan, melainkan periksa secara berkala dalam rentang waktu harian, mingguan, dan waktu khusus jika terjadi kecelakaan kerja atau ada setelah dilakukan perubahan lokasi scaffolding.
Baca Juga: Tips Aman Penggunaan Scaffolding dengan Tepat
Sebelum menggunakan perancah scaffolding, periksa juga sumber saluran listrik (overhead lines) yang ada di sekitarnya. Tandai posisi-posisi saluran listrik dengan jelas. Pastikan perancah scaffolding dipasang cukup jauh dari sumber saluran listrik karena dapat meningkatkan risiko tersengat listrik yang membahayakan nyawa pekerja.
Jika perancah scaffolding harus dipindah dari posisi awal, informasikan terlebih dahulu kepada salah satu tim konstruksi yang bertanggung jawab. Pemindahan posisi scaffolding harus atas persetujuan pengawas scaffolding untuk memastikan perancah scaffolding yang terpasang jauh dari sumber saluran listrik. Walaupun sederhana, hal Ini termasuk pada protokol keselamatan kerja.
Langkah berikutnya adalah memeriksa kapasitas beban perancah scaffolding tersebut. Ketahui batas maksimalnya dan pastikan batas maksimal beban tersebut tidak pernah dilanggar oleh para pekerja. Tidak ada toleransi bahkan untuk kelebihan bobot hanya satu kilogram saja. Kelebihan beban pada perancah scaffolding bisa membuat perancah scaffolding runtuh dan membahayakan nyawa para pekerja.
Setelah itu, Anda juga harus memastikan adanya perlindungan terhadap kemungkinan terjatuh (fall safeguard) saat proses penginstalan juga inspeksi scaffolding. Setiap pekerja yang melakukan konstruksi di tempat tinggi dengan memanjat scaffolding harus dilengkapi dengan perangkat keselamatan diri, seperti alat pengikat pada tubuh, helm, dan sistem perlindungan lainnya yang tersedia. Jangan meremehkan ketinggian yang Anda rasa tidak begitu tinggi. Sekalipun pekerjaan dilakukan kurang dari dua meter dari permukaan tanah, sebaiknya Anda tetap memakai perlindungan.
Baca Juga: Jenis Alat Pelindung Diri (APD) beserta Fungsinya
Berikutnya adalah membuat daftar keperluan untuk perlindungan kepala dan kaki agar dapat dipatuhi setiap scaffolder yang melakukan instalasi dan inspeksi rutin. Perlindungan kepala dan kaki diperlukan karena pada proses inspeksi pekerja yang memeriksa status scaffolding harus mengecek pada ketinggian tertentu. Selain itu, perlindungan kepala dan kaki juga digunakan untuk melindungi scaffolder jika ada barang-barang berbahaya yang jatuh dari ketinggian.
Saat melakukan pekerjaan, lakukanlah pekerjaan dengan sangat hati-hati dan tidak terburu-buru. Terburu-buru hanya membuat meningkatnya potensi terjadinya kesalahan dan kecelakaan di area konstruksi. Jaga diri dan tim kerja yang terlibat di area bangunan dengan tetap mengenakan perlindungan kepala dan kaki selama beraktivitas.
Dengan memperhatikan semua panduan keselamatan ini, penyusunan perancah scaffolding akan berlangsung dengan aman. Jika Anda membutuhkan perancah scaffolding, Indosteger menawarkan Jual Sewa Scaffolding Termurah. Scaffolding yang tersedia di Indosteger terbagi menjadi berbagai jenis untuk menjawab setiap kebutuhan konstruksi Anda di berbagai wilayah di Indonesia.