Indosteger
Indosteger adalah platform jual dan sewa scaffolding dengan proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan bahan berkualitas sehingga hasil produksi berstandard nasional.Mengetahui berat jenis beton bertulang sangat penting dalam perencanaan struktur bangunan. Sebab, untuk bisa menciptakan bangunan yang kokoh dan aman, kontraktor harus menghitung dan memperkirakan setiap berat jenis beton supaya beban bangunan bisa pas.
Tahapan penting dalam proses pembuatan beton harus diketahui dan dijalankan dengan baik. Kalau salah saat memperkirakan perhitungan berat jenis beton, maka bangunan tidak akan aman dan rawan ambruk. Untuk itu, mari ketahui berat jenis beton pendukung konstruksi bangunan.
Berat jenis beton bertulang maupun material konstruksi lainnya berasal dari perbandingan massa dan volumenya. Informasi tentang berat jenis diperlukan untuk perhitungan volume material tersebut. Misalnya, menghitung volume beton bertulang dibutuhkan untuk membangun pondasi struktur bangunan.
Jika Anda seorang civil engineer, maka berat jenis material akan berguna saat perencanaan struktur beton bangunan. Salah satu contohnya menghitung berat beban ultimate bangunan maupun saat pelaksanaan konstruksi. Di samping itu, informasi mengenai berat jenis material juga diperlukan ketika truk pengangkut melewati jembatan timbang saat membuat bahan-bahan bangunan dari basecamp.
Berat jenis material bisa dihitung dengan mengetahui massa dan volumenya. Rumus perhitungan berat jenis adalah:
Berat jenis (ρ) = massa (m) / volume (v)
Catatan:
Selain menghitung manual berat jenis beton bertulang, kami sudah siapkan tabel berisi daftar lengkap berat jenis setiap material yang biasa dibutuhkan untuk membangun struktur bangunan.
Nama material |
Berat jenis |
Beton |
2200 kg/m3 |
Beton bertulang |
2400 kg/m3 |
Besi tuang |
7250 kg/m3 |
Besi cor |
6800 – 7800 kg/m3 |
Besi tempa |
7750 kg/m3 |
Seng |
7135 kg/m3 |
Baja |
7850 kg/m3 |
Tembaga |
8930 kg/m3 |
Aluminium |
2712 kg/m3 |
Gypsum padat |
2787 kg/m3 |
Granit padat |
2691 kg/m3 |
Granit rusak |
1650 kg/m3 |
Pasangan bata merah |
1700 kg/m3 |
Pasir |
1400 kg/m3 |
Batu alam |
2600 kg/m3 |
Batu karang |
700 kg/m3 |
Kerikil, koral, split |
1800 kg/m3 |
Batu pecah |
1450 kg/m3 |
Batu belah, batu bulat, batu gunung |
1500 kg/m3 |
Pasangan batu belah, bulat, gunung |
2200 kg/m3 |
Pasangan batu cetak |
2200 kg/m3 |
Batu hancur |
1602 kg/m3 |
Tanah, lempung (basah) |
2000 kg/m3 |
Tanah, lempung (kering atau lembab) |
1700 kg/m3 |
Pasangan batu karang |
1450 kg/m3 |
Perak |
10490 kg/m3 |
Emas |
19320 kg/m3 |
Stainless steel |
7480 – 8000 kg/m3 |
Marmer rusak |
1570 kg/m3 |
Marmer padat |
2563 kg/m3 |
Serbuk gergaji |
210 kg/m3 |
Kayu kelas I |
1000 kg/m3 |
Air |
1000 kg/m3 |
Kertas standar |
1201 kg/m3 |
Kardus |
689 kg/m3 |
Baca juga: Materi Besi Hollow dan Kegunaannya
Katakanlah Anda hendak membuat dak lantai beton bertulang untuk dijadikan atap rumah dengan ukuran 6 m x 10 m x 0,12 m. Untuk menghitung total berat dak beton, seperti ini caranya:
Terjawab sudah bahwa berat jenis beton bertulang adalah 1400 kg/m3. Informasi mengenai berat jenis ini akan sangat bermanfaat ketika Anda merencanakan pembangunan rumah maupun gedung lain. Sebagai komponen utama konstruksi bangunan, beton harus memiliki kualitas unggul dengan melewati tahapan dan proses penting dalam pembuatannya. Di samping itu, pertimbangkan pula scaffolding yang akan membantu proses pembangunan konstruksi. Jasa jual dan sewa scaffolding bisa Anda dapatkan di Indosteger.
Baca juga: Cara Membuat Pondasi Rumah Tingkat yang Kuat dan Aman
Berat jenis beton ringan dapat bervariasi tergantung dari jenis bahan dan agregat yang digunakan untuk membuatnya. Namun, umumnya berat jenis beton ringan ada di kisaran 1000 hingga 2000kg per meter kubik.
Beton berat adalah beton yang memiliki berat jenis yang lebih tinggi daripada beton normal. Beton berat biasanya digunakan pada konstruksi yang membutuhkan kekuatan lebih seperti dinding penahan air. Berat jenis beton berat sendiri ada di kisaran 3000 kg per meter kubik.
K dalam beton merujuk pada kelas beton. Kelas dalam beton sendiri mengacu pada tingkat kekuatan beton ketika beton sudah berumur lebih dari 28 hari yang diuji melalui tes tarik beton.