indosteger@gmail.com   +62818716828

Mengenal Besi Scrap serta Sumber dan Jenis Jenisnya

Media
25 Okt 2022

Indosteger

Indosteger adalah platform jual dan sewa scaffolding dengan proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan bahan berkualitas sehingga hasil produksi berstandard nasional.

Apakah Anda pernah mendengar besi scrap? Sederhananya, besi scrap adalah suatu besi yang keadaannya sudah tidak bagus akibat usia pemakaian yang sudah sangat lama. Meski kualitasnya tidak sebagus yang baru, ternyata besi seperti ini tetap dicari dan bisa dijadikan mata pencaharian oleh sebagian masyarakat. 

Tidak sedikit juga yang akhirnya membangun bisnis pengumpul besi scrap dan menciptakan lapangan kerja baru di daerah-daerah pedesaan. Apakah Anda penasaran dengan jenis besi satu ini? 

Supaya wawasan bertambah, Anda akan diajak memahami berbagai informasi seputar besi scrap. Tidak hanya definisinya saja tetapi jenis-jenis hingga sumber pengumpulan dari besi tersebut. Mari mulai pembahasan informasinya di bawah ini! 

Apa yang Dimaksud dengan Besi Scrap?

Besi scrap adalah besi yang secara umum tidak lagi dibutuhkan untuk penggunaan produksi industri. Jadi besi scrap bisa dibilang cukup rapuh karena lebih mudah dipatahkan. Jika Anda masih bingung apa itu besi scrap, sebutan lainnya ialah besi tua dan besi rongsokan.

Baca Juga: Mengenal Daur Ulang Limbah Besi

Bagaimana? Apakah Anda jadi lebih memahami jenis besi seperti apa yang akan dibahas di artikel ini? Coba baca poin berikutnya supaya Anda mendapatkan pemahaman yang menyeluruh. 

Apa Saja Jenis-Jenis Besi Scrap?

Meski rongsokan atau sudah tua, besi scrap masih memiliki value yang dapat memberikan pendapatan apabila dijual kembali. Setiap besi rongsokan tidak dijual dengan harga yang sama. Masing-masing besi memiliki kelasnya yang dibagi berdasarkan ketebalan, jenis, dan kondisinya. Berikut beberapa pembagian kelasnya. 

1. Kelas A

Besi scrap yang termasuk dalam kelas A harus memenuhi syarat-syarat seperti di bawah ini: 

  • Memiliki ketebalan minimal 6 mm.
  • Merupakan jenis besi yang berasal dari IWF atau H-Beam, beton, pipa, pelat, sisa fabrikasi, blok mesin, rel kereta, pelat kapal, rantai kapal, dan roda kereta api.
  • Memiliki kondisi yang terbilang baik yaitu tidak terlalu banyak karat di seluruh permukaan besinya. 
  • Tidak memiliki lapisan cat atau chrome yang sangat banyak. 
  • Memiliki ukuran kurang lebih 50 cm - 180 cm.

2. Kelas B

Besi scrap yang termasuk dalam kelas B harus memenuhi syarat-syarat seperti di bawah ini: 

  • Memiliki ketebalan minimal 3 mm - 5 mm.
  • Merupakan jenis besi yang berasal dari pelat potongan, velg mobil, sisa potongan coil, dan pelat tipis lainnya. 
  • Memiliki kondisi besi yang terbilang baik, yakni tidak banyak berkarat atau dilapisi oleh cat. 
  • Memiliki ukuran sekitar 50 cm -180 cm.

3. Kelas C

Besi scrap yang termasuk dalam kelas C harus memenuhi syarat-syarat seperti di bawah ini:

  • Memiliki ketebalan minimal 2 mm - 3 mm. 
  • Merupakan jenis besi yang berasal dari seng pabrik, drum oli, pelat bodi mobil bekas, dan kawat seling.
  • Memiliki kondisi besi yang masih baik dan tidak terlalu banyak berkarat atau dilapisi oleh cat. 
  • Memiliki ukuran sekitar 50 cm - 180 cm. 

4. Kelas D

Besi scrap yang termasuk dalam kelas D harus memenuhi syarat-syarat seperti di bawah ini:

  • Memiliki ketebalan minimal 1 mm - 2 mm
  • Merupakan jenis besi yang berasal dari kawat las, kaleng susu, bubutan, velg sepeda, dan seng berkarat. 
  • Memiliki kondisi besi yang masih baik dan tidak terlalu banyak berkarat atau dilapisi oleh cat.
  • Memiliki ukuran sekitar 50 cm - 180 cm.

Baca Juga: Jenis Kawat Las, Fungsi dan Cara Menggunakannya

Dari Mana Saja Sumber Besi Scrap?

Jika Anda jeli memperhatikan, beberapa sumber besi scrap ini sudah sempat disebutkan sekilas di poin sebelumnya. Benar! Besi scrap ada yang berasal dari sisa potongan, barang rusak, sisa reparasi mobil, bubutan, barang bekas, pembongkaran bangunan, dan barang tidak sesuai spesifikasi. Berikut masing-masing penjelasannya. 

1. Sisa Potongan 

Besi scrap dari sisa potongan termasuk yang paling banyak ditemui. Alasannya karena pemotongan pelat besi seperti ini pasti akan mengikuti pola yang sudah dibuat. Sisa dari potongan tersebut sudah pasti tidak akan bisa digunakan oleh industri yang membuatnya. 

Biasanya industri tersebut membeli pelat besi berukuran 3.050 mm x 12.000 mm. Nantinya ada mesin potong bernama CNC atau cutting tosh yang akan memotong pelat tersebut sesuai pola yang telah ditentukan. Sisa-sisa dari potongan inilah yang kemudian bisa dijual dan dijadikan uang. 

2. Barang Rusak 

Seperti besi, barang-barang lain yang dijual di pasaran pasti memiliki batas usia pemakaiannya. Jika barang tersebut sudah tidak bisa digunakan maka mau tidak mau harus dibuang dan diganti dengan yang baru. 

Barang rusak atau tidak terpakai inilah yang bisa masuk ke dalam kelompok besi scrap. Contohnya seperti TV, mesin cuci, AC, dan kulkas. Meski tidak terlihat, nyatanya barang elektronik tersebut memiliki bahan logam lainnya seperti kuningan dan tembaga. 

3. Sisa Reparasi Mobil

Sisa reparasi mobil yang dimaksudkan ialah semua komponen-komponen mesin yang tidak lagi bisa digunakan. Contohnya seperti karburator, pelat bodi, aki, dan masih banyak lagi.

4. Bubutan

Bubutan atau yang juga disebut serutan merupakan jenis besi yang dihasilkan dari mesin serut dan mesin bubut. Kedua mesin tersebut menghasilkan jenis besi sisa yang sangat kecil. 

Meski ukurannya tidak seberapa, besi tersebut masih memiliki value yang dihargai apabila dijual kembali. Secara khusus logam yang memiliki harga sangat tinggi ialah aluminium, emas, platina, dan perak. 

5. Barang Bekas

Barang bekas yang dimaksudkan di sini maksudnya seperti drum besi bekas minyak, cat, atau cairan lainnya. Apabila permukaannya masih cukup bagus serta tidak berkarat terlalu banyak maka value yang dimiliki barang bekas tersebut masih cukup ekonomis. 

6. Pembongkaran Bangunan

Pembongkaran bangunan sudah pasti memiliki beberapa bahan yang terbuat dari logam. Bangunan apa saja tidak menjadi masalah karena yang paling penting adalah bahan logam itu sendiri seperti besi ringan, seng, tralis, dan lain sebagainya. 

7. Barang Tidak Sesuai Spesifikasi

Pembuatan barang apa pun pasti memiliki error atau reject yang akhirnya tidak bisa dijual ke pasaran. Barang-barang seperti inilah yang bisa dikategorikan sebagai besi scrap. 

Jadi meskipun sudah tidak bisa digunakan lagi atau dijual di pasaran kepada masyarakat namun besi scrap tetap memiliki value secara ekonomis. Sekarang Anda sudah lebih mengerti, bukan? Meski bernilai, besi scrap adalah logam yang tidak bisa digunakan lagi untuk membangun suatu bangunan. 

Kekuatannya yang berkurang sudah tidak mampu lagi menahan beban berat. Apabila Anda membutuhkan besi baru maka cari saja semuanya di Indosteger. Terdapat berbagai ukuran besi hollow yang bisa Anda gunakan untuk semua kebutuhan. 

Harga besi hollow galvanis 4x8 dan ukuran lainnya juga bisa langsung Anda lihat melalui website Indosteger. Tunggu apalagi? Hubungi tim Indosteger sekarang untuk melakukan pemesanan! 

 

Sumber: 

https://kpssteel.com/educational/alasan-jual-beli-besi-tua-menguntungkan/

https://drafter.id/scrap/

https://histeel.co.id/mengenal-besi-scrap-atau-besi-tua/

https://www.sucofindo.co.id/id/read/2022/07/3445/peluang-bisnis-besi-scrap

Artikel Terkait

Silahkan hubungi kami
Hi saya ingin bertanya
whatsappweb