Indosteger
Indosteger adalah platform jual dan sewa scaffolding dengan proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan bahan berkualitas sehingga hasil produksi berstandard nasional.
                Keretakan pada tembok akan membuat visual rumah menjadi berkurang, untuk mengatasinya kamu harus tahu cara memperbaiki tembok retak dengan benar. Retakan pada tembok terbilang cukup umum terjadi di bangunan baru dan lama. Namun hal ini adalah sesuatu yang mudah untuk diperbaiki, asalkan Anda mau meluangkan waktu kosong. Namun hal ini juga tidak bisa dianggap sepele, terkadang retakan di dinding bisa menjadi tanda bahwa ada masalah besar yang harus diatasi sebelum Anda mencoba memperbaiki retakan tersebut.
Berikut ini adalah penyebab serta langkah apa yang harus diambil untuk memperbaiki retakan yang terjadi pada tembok bangunan Anda.
Sebenarnya apa yang membuat tembok bisa retak? Keretakan pada dinding bukanlah hal yang muncul begitu saja, melainkan ada faktor penyebab yang mendasarinya. Sebelum memulai langkah perbaikan, ada baiknya kita mengenal apa saja hal yang bisa menyebabkan retakan bisa muncul pada tembok Anda.
Retakan muncul di dinding karena beberapa alasan:
Kualitas bahan sangat memengaruhi ketahanan sebuah bangunan. Apabila membeli dan memasang batu bata dengan mutu yang buruk, hal tersebut dapat menjadi faktor utama yang mengakibatkan keretakan tembok. Terlebih, kalau material perekatnya kurang bagus dan membuat pasangan dinding cepat pecah.
Beberapa situasi bisa berdampak pada keutuhan struktur dinding. Sebagai contoh, menggunakan semen standar sebagai bahan acian. Selain itu, salah atau tidak sesuai dalam menakar campuran plester juga dapat menimbulkan keretakan. Faktor berikutnya adalah mengerjakan acian sebelum plester benar-benar kering atau belum menyusut dengan sempurna.
Dinding yang memikul beban terlalu berat secara serentak, baik dari atas sampai bawah, bisa retak kapan saja. Keadaan tersebut dipicu tiang penyokong atau kolom bangunan yang tak berfungsi dengan normal. Alhasil, dinding harus menumpu sebagian besar beban.
Permukaan tanah sewaktu-waktu bisa mengalami penurunan. Kondisi inilah yang memicu retaknya dinding. Setiap bangunan dapat terkena kejadian tersebut. Penurunan permukaan tanah tak akan membahayakan bangunan, asalkan tidak terjadi secara bersamaan. Kalau sudah terjadi secara serentak, Anda patut mewaspadainya karena struktur bangunan bisa terpengaruh.
Retakan juga dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya, benturan keras, gempa bumi, ataupun kegagalan struktur saat menahan beban. Hal-hal ini membuat plester yang menutup tembok menjadi retak.
Pertemuan dua material yang berbeda dapat membuat acian menjadi retak. Beberapa contohnya, antara lain, beton yang dipasangkan dengan bata, pipa air atau pipa listrik yang dipadukan dengan plester, atau pasangan batu dan kayu. Umumnya, tembok retak terjadi karena semen tak sanggup menempel dengan bahan-bahan seperti plastik dan kayu.
Setelah mengetahui penyebab keretakan pada tembok, langkah berikutnya adalah melakukan perbaikan sesuai kondisi dinding yang Anda hadapi. Cara mengatasinya tentu tidak bisa disamaratakan, karena setiap jenis retakan memiliki penanganan yang berbeda. Berikut langkah praktis yang bisa Anda lakukan dalam mengatasi tembok retak:
Setiap retakan pada dinding memiliki ciri khusus yang perlu diperhatikan. Retakan horizontal umumnya terjadi akibat tekanan berlebih pada struktur dinding, sedangkan retakan vertikal bisa menandakan adanya penurunan fondasi. Untuk retakan diagonal, biasanya muncul karena pergerakan tanah atau gempa bumi yang menyebabkan dinding mengalami pergeseran.
Jika hanya berupa retak rambut di permukaan, masalah biasanya tidak terlalu parah, tetapi tetap harus ditangani agar tidak melebar. Dengan memahami pola retakan, Anda dapat menilai tingkat keparahan dan menentukan solusi perbaikan tembok yang paling sesuai.
Apabila keretakan pada dinding disebabkan lemahnya struktur bangunan, maka salah satu cara mengatasi keretakan adalah memperkuat dinding dengan penambahan atau penebalan lapisan. Cara ini efektif menjaga ketahanan tembok rumah agar tidak kembali mengalami retakan di kemudian hari. Selain itu, penggunaan material bangunan yang berkualitas tinggi akan membantu dinding memiliki daya tahan lebih baik terhadap perubahan suhu maupun pengaruh cuaca ekstrem.
Jika retak pada dinding sudah cukup parah, langkah berikutnya adalah membongkar bagian yang rusak lalu menggantinya dengan pasangan material baru. Pastikan tembok yang sudah diperbaiki dibiarkan kering sempurna sebelum dilakukan plester ulang.
Hal ini penting agar daya rekat plester tetap maksimal dan memperbaiki tembok menjadi lebih efektif. Metode ini biasanya dilakukan pada tembok rumah yang sudah lama dan mengalami banyak keretakan akibat beban atau usia bangunan.
Tak jarang retakan pada dinding muncul karena adanya ketidakcocokan antara acian dengan instalasi pipa. Untuk mencegah hal ini, Anda bisa melapisi pipa dengan kawat sebelum melakukan plester ulang. Cara ini membuat plester lebih kuat menempel di permukaan dinding dan mencegah keretakan baru muncul. Langkah sederhana ini terbukti cukup efektif menjaga kekuatan struktur dinding di area yang rawan kerusakan.
Untuk retak rambut yang hanya muncul di permukaan, perbaikannya relatif mudah. Kupas lapisan cat hingga terlihat plester, lalu lebarkan sedikit bagian retakan agar acian baru bisa menempel lebih kuat. Setelah itu, isi retakan dengan campuran semen berkualitas, biarkan kering sempurna, lalu lakukan pengecatan ulang. Meski terlihat sederhana, langkah ini penting agar dinding rumah kembali rapi dan tidak lagi menunjukkan tanda keretakan.
Itulah berbagai macam cara memperbaiki tembok retak yang bisa Anda lakukan. Semoga tembok pada bangunan Anda bisa kembali terlihat rapi dan mulus. Untuk mempermudah proses ini, Anda bisa sewa scaffolding murah di IndoSteger. Tunggu apalagi, segera kunjungi website kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut!