Indosteger
Indosteger adalah platform jual dan sewa scaffolding dengan proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan bahan berkualitas sehingga hasil produksi berstandard nasional.Forging artinya dalam bahasa Indonesia adalah proses penempaan. Istilah forging ini sering ditemukan dalam proses manufaktur yang memanfaatkan bahan besi atau logam.
Dalam artikel ini, Indo Steger akan memberikan informasi penting kepada Anda seputar apa itu forging dan jenis-jenisnya yang penting untuk diketahui. Simak informasi lengkapnya di bawah ini.
Forging merupakan proses pembentukan logam atau besi yang dilakukan secara plastis. Logam yang ingin dibentuk atau ditempa akan diberikan tekanan yang dapat dilakukan secara manual maupun mekanis.
Hasil logam yang ditempa dapat diubah baik dari bentuk maupun ukurannya. Logam akan ditempa dengan menggunakan suatu alat secara berulang kali hingga mendapatkan hasil akhir sesuai dengan yang diharapkan.
Baca Juga: Kenali Proses Pembuatan Besi Lebih Dalam
Pada umumnya, ada 5 jenis forging yang sering digunakan dalam proses manufaktur bangunan, yaitu:
Jenis forging yang pertama yaitu hammer forging atau penempaan yang menggunakan palu. Jenis forging ini merupakan jenis penempaan yang paling sering dilakukan dan proses penempaan yang dilakukan cukup sederhana.
Dalam proses hammer forging, dibutuhkan 2 alat utama yaitu anvil (landasan) dan palu besar yang datar. Nantinya, logam yang ingin ditempa akan diletakkan di atas anvil, kemudian dihantam dengan palu besar berkali-kali hingga sesuai dengan hasil akhir yang diharapkan.
Hammer forging ini cocok digunakan untuk produksi tempaan dalam skala kecil. Hal tersebut dikarenakan proses yang dilalui memakan waktu yang lama dan dibutuhkan skill yang tinggi untuk dapat melakukan hammer forging.
Apabila hammer forging digunakan untuk produksi tempaan logam dalam skala kecil, maka press forging dapat digunakan untuk menempa logam dalam skala besar. Selain itu, dari proses penempaannya juga berbeda dari hammer forging yang dihantam berkali-kali, press forging merupakan proses penempaan dengan cara ditekan.
Dalam proses drop forging, dibutuhkan die atau cetakan yang dapat mengubah bentuk logam sesuai dengan cetakan yang tersedia. Untuk dapat mengubah logam sesuai dengan die, logam akan dipanaskan dan kemudian dicetak di dalam die.
Die yang digunakan dalam proses drop forging haruslah memiliki kualitas yang baik dan daya tahan yang tangguh. Selain itu, tenaga pneumatik dan tenaga hidrolik yang digunakan untuk menempa logam ini juga harus diperhatikan agar proses forging dapat lebih mudah dilakukan.
Roll forging digunakan untuk menipiskan suatu lempengan logam besi. Proses forging ini memanfaatkan 2 buah roll yang berbentuk semi silindris yang besar dan dapat menghasilkan putaran sebanyak 25 hingga 75% sumbu putaran.
Logam yang akan ditipiskan, diletakkan di antara 2 silinder tersebut. Kemudian, silinder akan diputar berkali-kali hingga logam menipis.
Baca juga: Informasi Lengkap Mengenai Besi
Jenis forging yang terakhir adalah upset forging. Forging ini ditujukan untuk memperbesar diameter pada ujung batang logam.
Upset forging ini memiliki berbagai batasan seperti diameter logam besi hanya dapat diperbesar 1,5x ukuran semula. Selain itu, upset forging ini juga tidak bisa digunakan apabila panjang logam melebihi 3x ukuran diameternya.
Jadi, itulah informasi yang dapat kami sampaikan kepada Anda mengenai apa itu forging dan jenisnya. Sebagai kesimpulan untuk menutup artikel ini, forging artinya proses penempaan untuk mengubah logam ke dalam bentuk atau ukuran yang diharapkan. Jenis-jenis forging yang dapat diterapkan adalah hammer forging, press forging, drop forging, roll forging, dan upset forging. Dalam hal ini, masing-masing jenis forging memiliki berbagai metode dan skala produksi yang disesuaikan dengan kebutuhan. Sehingga, produsen dapat memilih teknik yang paling cocok untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan. Jika Anda membutuhkan besi hollow berkualitas yang dapat ditempa, silakan cek harga besi hollow dari Indosteger berikut.