Indosteger
Indosteger adalah platform jual dan sewa scaffolding dengan proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan bahan berkualitas sehingga hasil produksi berstandard nasional.Ada banyak jenis bahaya konstruksi yang harus Anda waspadai. Apalagi pekerjaan konstruksi berkaitan dengan banyak alat berat atau lokasi-lokasi yang berbahaya dan memiliki risiko tinggi. Sehingga penting untuk mengenal berbagai bahaya yang ada di dunia konstruksi.
Anda mungkin telah mengetahui bahwa pada dasarnya seluruh pekerjaan memiliki risikonya masing-masing. Terlebih pada pekerjaan yang berkaitan dengan alat atau lokasi tertentu seperti pada industri konstruksi. Mungkin dapat dikatakan bahwa risiko kerja yang dialami pada pekerja konstruksi lebih besar dibandingkan beberapa jenis pekerjaan umum lainnya.
Sebab, Anda harus berada pada lokasi yang memiliki risiko tinggi dan selalu berkaitan dengan alat besar serta ketinggian. Namun, risiko tersebut bukan berarti tidak dapat dihindari. Jika telah mengetahui jenis bahayanya sejak awal, maka Anda dapat mencegah bahaya tersebut terjadi dan tetap berhati-hati. Untuk mengenal jenis bahaya konstruksi, simak ulasannya di bawah ini.
Meskipun bahaya konstruksi telah diminimalisir dengan penetapan aturan keselamatan dan penggunaan alat keselamatan kerja, tetapi human eror dan masalah yang mungkin muncul pada bagian mesin tidak dapat dihindari. Oleh sebab itu, kenali jenis-jenis bahaya pada kegiatan konstruksi yang umum terjadi agar dapat bekerja dengan lebih hati-hati dan aman:
Hingga saat ini, penelitian mengungkapkan bahwa jenis bahaya konstruksi berupa terjatuh adalah bahaya tertinggi yang banyak terjadi pada para pekerja. Tidak sedikit di antaranya yang menyebabkan kematian pekerja atau luka berat akibat terjatuh dari ketinggian proyek konstruksi.
Baca Juga: Apa Yang Dimaksud Dengan Keselamatan Kerja?
Tidak dapat dimungkiri, bekerja dengan ketinggian memang memiliki risiko yang lebih besar untuk terjatuh baik yang disebabkan oleh kesalahan manusia atau mesin. Hal ini dapat terjadi pada jenis konstruksi bangunan kecil maupun besar.
Sebelum melakukan pekerjaan pembangunan, perlu dilakukan pengamatan mengenai area yang berpotensi longsor dan pastikan pekerjaan dilengkapi dengan tali pengaman dengan kemampuan setiap pekerja untuk melakukan penyelamatan menggunakan alat keselamatan yang disediakan.
Apabila Anda bekerja pada area yang sering hujan atau wilayah yang berkaitan dengan benda licin, bahaya konstruksi terpeleset dapat menjadi ancaman yang serius. Tidak hanya bagi pekerja konstruksi di ketinggian, seluruh pekerja konstruksi sebaiknya waspada terhadap benda licin seperti air, lumpur, oli, debu, plastik, dan lain sebagainya agar tidak terpeleset.
Ini bukan hal yang sepele. Terpeleset dapat menyebabkan luka lebam hingga patah tulang pada bagian tubuh seperti kaki, ankle, lutut, punggung, pinggang, pundak, lengan, bahkan kepala. Jadi, penting untuk selalu memperhatikan jalan yang dilewati atau alat yang sedang digunakan.
Jenis bahaya konstruksi lainnya adalah kecelakaan yang melibatkan alat konstruksi atau alat berat yang dioperasikan. Berdasarkan kasus yang pernah terjadi sebelumnya, tidak sedikit kasus kecelakaan yang melibatkan alat konstruksi disebabkan oleh human eror.
Baca Juga: Kesalahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang Sering Diabaikan
Hal ini tentu harus menjadi perhatian semua pekerja bahwa dalam melakukan pekerjaan konstruksi, Anda tidak hanya bertanggung jawab pada keselamatan diri sendiri. Tetapi juga keselamatan rekan kerja terutama dari alat-alat berat.
Umumnya tertabrak alat konstruksi ini terjadi akibat operator tidak menyadari adanya orang lain di area tertentu atau gagal mengerem alat berat dengan benar. Apabila diperhatikan, bahaya tersebut bisa saja dihindari apabila lebih fokus saat melakukan pekerjaan sebab sebagian besar terjadi karena kurang ketelitian dari sang operator.
Saat melakukan instalasi listrik, Anda juga harus tetap berhati-hati. Meskipun memiliki kemungkinan tersetrum kecil, namun akan lebih baik jika Anda memikirkan risikonya. Perlu diketahui bahwa sengatan listrik dapat menyebabkan berbagai masalah serius seperti luka bakar, serangan jantung, bahkan hingga kematian.
Tidak hanya saat instalasi, bahaya tersetrum juga dapat mengancam melalui kabel yang terpasang dan menjalar di lokasi konstruksi. Hal ini dikarenakan sebagian besar kabel tersebut terhubung dengan alat, pencahayaan, atau sistem listrik lain yang sedang digunakan.
Apalagi saat musim hujan atau kabel tersebut berada di antara genangan air, kemungkinan tersengat listrik akan menjadi lebih tinggi saat Anda berada di area genangan air tersebut. Karena, air merupakan penghantar listrik yang baik dan mudah tercipta hubungan arus pendek.
Kecelakaan konstruksi juga dapat terjadi ketika material berat menabrak bangunan atau peralatan lainnya. Dalam kondisi seperti ini, ada kemungkinan pekerja sedang berada di area kecelakaan tersebut. Mereka bisa menjadi korban sebab terjebak di antara bangunan dan material serta alat berat.
Baca Juga: Mengetahui Cara Penerapan K3 Pada Proyek Konstruksi dan Mengapa Penting Mengimplementasikannya
Tidak hanya itu, bahaya konstruksi berupa terjebak dapat terjadi apabila seseorang terjebak dalam sebuah ruangan yang kecil dan sempit, di antara tumpukan material atau mesin, hingga tertimpa material atau peralatan yang jatuh.
Sebagian besar kecelakaan terjebak ini terjadi akibat pekerja yang kurang memperhatikan lingkungan sekitar serta meremehkan pentingnya aturan keselamatan yang sudah ditetapkan. Sangat disarankan untuk tetap fokus saat bekerja terutama yang berkaitan dengan alat berat, ketinggian, dan material besar maupun kecil agar mencegah bahaya itu terjadi.
Pada dasarnya, scaffolding merupakan kerangka yang digunakan untuk menahan beban manusia dan material selama konstruksi berlangsung. Scaffolding memiliki bentuk modular dari pipa maupun tabung logam. Dahulu ada banyak kecelakaan kerja yang terjadi akibat penggunaan kayu yang mudah rapuh selama pelaksanaan konstruksi.
Namun seiring dengan perkembangan zaman, sudah seharusnya scaffolding dibuat dengan lebih baik agar seluruh proses pembangunan berjalan lancar. Faktanya, masih banyak kejadian berbahaya dalam dunia konstruksi yang melibatkan scaffolding.
Contohnya, terjatuh karena sistem pengamanan scaffolding yang kurang, scaffolding yang terlepas tiba-tiba, komponen terlepas dan jatuh, serta masih banyak lagi. Padahal seharusnya scaffolding berfungsi sebagai alat yang menjamin keamanan pekerja selama berada di atas.
Tidak perlu terlalu khawatir terlebih dahulu, sebab hal tersebut pada dasarnya terjadi akibat pemilihan scaffolding yang tidak berkualitas. Jadi selalu pilih scaffolding dari tempat yang tepercaya untuk menyediakan alat konstruksi berkualitas seperti Indosteger yang menciptakan scaffolding berkualitas unggulan.
Menjaga keselamatan kerja adalah hal yang sangat penting untuk memastikan bahwa lingkungan kerja aman dan produktif. Setiap perusahaan atau organisasi harus mengimplementasikan berbagai langkah untuk meminimalisir risiko kecelakaan yang dapat terjadi di tempat kerja. Berikut adalah beberapa hal yang harus diterapkan untuk menjaga keselamatan kerja:
Pelatihan dan pendidikan tentang keselamatan kerja harus menjadi prioritas utama di setiap perusahaan. Semua karyawan, terutama yang baru bergabung, perlu mendapatkan pelatihan tentang prosedur keselamatan yang harus diikuti.
Pelatihan ini mencakup pengenalan terhadap alat pelindung diri (APD), cara menggunakan peralatan dengan aman, serta prosedur evakuasi darurat. Program pelatihan harus rutin dilakukan untuk memperbarui pengetahuan karyawan dan memastikan mereka siap menghadapi situasi darurat.
Setiap karyawan wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan. Peralatan pelindung seperti helm, masker, pelindung mata, sarung tangan, sepatu pelindung, dan pelindung tubuh harus disediakan oleh perusahaan. Penggunaan APD yang tepat akan melindungi karyawan dari potensi bahaya yang ada, seperti kecelakaan fisik, paparan bahan kimia, atau kebakaran. Perusahaan perlu memastikan bahwa APD yang digunakan dalam kondisi baik dan terawat dengan baik.
Peralatan dan mesin yang digunakan di tempat kerja harus diperiksa dan dirawat secara rutin untuk memastikan fungsinya yang optimal dan mengurangi risiko kerusakan atau kecelakaan. Inspeksi rutin oleh teknisi yang berkompeten dapat mendeteksi masalah sebelum menjadi penyebab kecelakaan. Pemeliharaan ini juga mencakup pengecekan kelistrikan, sistem mekanik, serta perlengkapan yang sering digunakan, seperti alat pemadam kebakaran dan perlindungan listrik.
Mengetahui beragam jenis bahaya konstruksi di atas, sudahkah Anda menerapkan sistem kerja konstruksi yang aman sesuai dengan regulasinya? Meski terdapat jaminan keselamatan kerja yang diberikan, hal tersebut tidak akan berfungsi dengan maksimal jika Anda belum menerapkan aspek K3 selama melaksanakan pembangunan.
Setelah lelah bekerja, setiap pekerja pasti ingin pulang dalam keadaan sehat dan selamat. Oleh karenanya, pastikan untuk selalu melakukan pekerjaan dengan fokus dan berhati-hati serta menggunakan peralatan konstruksi yang berkualitas. Apalagi pada bagian scaffolding yang digunakan untuk menyangga pekerja dan material.
Tidak perlu bingung mencari yang berkualitas tinggi dan aman namun tetap dengan harga terjangkau, sebab Indosteger telah menyediakan layanan sewa scaffolding murah untuk memenuhi kebutuhan pembangunan Anda.
Indosteger menyewakan scaffolding yang dibuat dengan teknologi canggih dengan kualitas unggulan dan kuat sehingga mampu memenuhi standar scaffolding nasional. Hubungi Tim Indosteger dan konsultasikan kebutuhan scaffolding Anda sekarang juga agar pelaksanaan pembangunan tetap aman dan terhindar dari segala jenis bahaya konstruksi.
Sumber:
https://ligaasuransi.com/apa-saja-jenis-kecelakaan-konstruksi-yang-paling-sering-terjadi/
https://katigaku.top/2020/06/11/pengertian-dan-jenis-bahaya-k3/
https://ligaasuransi.com/4-jenis-kecelakaan-kerja-yang-sering-terjadi-di-proyek-konstruksi/
https://mawisaranasamawi.com/kecelakaan-kerja-bidang-konstruksi/
https://mycomplawyers.com/construction-site-hazards/