indosteger@gmail.com   +62818716828

4 Klasifikasi Besi Cor serta Perbedaannya dengan Baja Cor

Media
15 Nov 2024

Indosteger

Indosteger adalah platform jual dan sewa scaffolding dengan proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan bahan berkualitas sehingga hasil produksi berstandard nasional.

Konstruksi bangunan membutuhan perhitungan kompleks untuk mencapai hasil yang memuaskan. Salah satu faktor yang penting diperhatikan adalah besi cor yang digunakan untuk pengecoran pondasi. Untuk menentukan besi cor terbaik yang digunakan dalam konstruksi bangunan, Anda perlu mengetahui klasifikasi besi cor terlebih dahulu. Hal ini akan membantu agar tidak asal memilih karena yang termahal bukan berarti paling cocok untuk Anda gunakan.

Selain memiliki jenis yang berbeda, besi cor juga menawarkan banyak ukuran diameter. Perbedaan ukuran ini akan menentukan seberapa besar kemampuan besi cor untuk menopang beban dalam konstruksi bangunan. Pengaplikasiannya pun sangat beragam dan cukup kompleks. 

Mengingat peran pentingnya dalam menciptakan kontruksi bangunan yang kuat, tentunya Anda perlu sangat memperhatikan komponen ini secara lebih detail.

Apa itu Besi Cor?

Besi cor atau besi tuang adalah jenis material yang terbuat dari campuran besi dan bahan aditif lainnya yang dicairkan dan dituang ke dalam cetakan untuk membentuk komponen struktural atau bagian lainnya. Proses pembuatan besi cor melibatkan pemanasan bahan baku hingga mencapai suhu cair, kemudian dituangkan ke dalam cetakan yang sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Setelah dingin dan mengeras, besi cor menjadi komponen yang kuat dan tahan terhadap beban struktural.

Kelebihan utama besi cor adalah kekuatannya yang tinggi, daya tahan terhadap tekanan, dan kemampuan untuk membentuk struktur yang kompleks. Besi cor juga tahan terhadap kebakaran, mempunyai ketahanan terhadap korosi yang baik, serta mampu menahan deformasi dan getaran. Kelebihan lainnya adalah besi cor dapat dicetak dalam berbagai ukuran dan bentuk yang sesuai dengan kebutuhan konstruksi.

Namun, kelemahan dari besi cor adalah bobotnya yang relatif berat, sehingga memerlukan perencanaan dan struktur penahan yang kuat untuk mendukungnya. Proses pembuatan dan pemasangan besi cor juga membutuhkan keahlian dan peralatan khusus. Selain itu, besi cor juga dapat rentan terhadap retak atau pecah jika terkena beban yang berlebihan atau terjadi perubahan suhu yang drastis.

Secara keseluruhan, besi cor adalah material yang umum digunakan dalam konstruksi bangunan, jembatan, dan infrastruktur lainnya karena kekuatannya yang tinggi dan kemampuannya untuk membentuk struktur yang kompleks.

Baca Juga: Mengenal Ukuran Besi Cor Dak Lantai 2 untuk Hasil yang Kokoh

Apa Saja Klasifikasi Besi Cor, Kegunaan dan Karakteristiknya Masing-Masingnya?

Besi cor memiliki beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan campuran material yang ada di dalamnya dan juga kegunaannya. Hal ini mempermudah untuk memilih mana yang cocok digunakan pada konstruksi bangunan Anda. Berikut ini merupakan beberapa jenis besi cor berdasarkan campuran material dan kegunaannya.

1. Besi Cor Kelabu

Besi tuang kelabu adalah jenis besi cor yang paling umum digunakan dalam setiap konstruksi bangunan. Mengapa jenis ini menjadi besi cor yang paling banyak digunakan? Hal ini dikarenakan harga yang ditawarkan relatif murah dan ketersediaan di pasar melimpah. Jadi, Anda tidak perlu takut kesulitan mencari besi cor jenis ini karena kemudahan stok dan akses pembeliannya sangat terjamin.

Besi cor kelabu ini mengandung grafit. Kelebihan dari jenis besi cor yang satu ini adalah kandungan grafitnya merata sehingga tidak heran bagian dalam dari besi cor ini berwarna kelabu. 

Jenis besi cor ini dikenal karena memiliki karakteristik spesifik dan kekuatan meredam getaran yang cukup bisa diandalkan. Hal ini yang membuat besi cor kelabu tidak hanya cocok digunakan untuk struktur bangunan, tetapi juga alat berat, landasan mesin hingga konstruksi poros penghubung.

Baca Juga: Macam-Macam Gaya Dalam Struktur Bangunan

Pembuatan besi cor kelabu melibatkan unsur-unsur karbon, silikon, dan mangan. Secara khusus, karbon (C) dan silikon (Si) memegang peranan kunci dalam menentukan kelas atau mutu besi cor tersebut. Hal ini dikarenakan kandungan karbon dan silikon sangat memengaruhi ketebalan dinding, sehingga penting untuk mempertimbangkan kekuatan tarik, ketebalan material, serta struktur yang diinginkan. Komposisi yang paling optimal untuk karbon dan silikon biasanya berkisar antara 0,1% hingga 0,5%.

2. Besi Cor Nodular

Berbeda dengan jenis besi tuang yang pertama, besi cor nodular memiliki kandungan grafit bulat. Ketidakmerataan grafit dalam besi cor nodular ini membuatnya memiliki tingkat kepadatan cukup rendah. Bukannya menjadi sebuah kekurangan, hal tersebut justru membuat besi tuang jenis nodular mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi bangunan. 

Nah, tetapi jenis besi cor nodular ini tidak begitu banyak digunakan. Penggunaan besi cor nodular ini mendukung proses cor pada bagian melengkung. Apabila digunakan untuk bagian lurus, tentunya Anda akan cukup mengalami kesulitan dengan tingkat kepadatan yang dimiliki oleh besi cor nodular.

3. Besi Cor Putih

Jenis yang ketiga adalah besi tuang putih. Apa bedanya dengan besi cor kelabu? Jenis ini tidak mengandung material grafit di dalamnya, tetapi sementit. Kandungan tersebut yang membuat jenis besi cor ini berwarna putih hingga bagian dalamnya.

Besi cor putih ini dikenal memiliki daya tahan yang lebih tinggi dibanding besi cor kelabu. Jenis ini dangat cocok digunakan untuk pembuatan suku cadang yang membutuhkan ketahanan terhadap korosi tinggi.

Baca Juga: Cara Mencegah Korosi Pada Besi

Biasanya, besi cor putih dimanfaatkan untuk menciptakan berbagai komponen mesin seperti peralatan dapur yang tahan panas, alat penggiling, dan peralatan penghancur lainnya. Karena besi cor putih memiliki sifat yang sangat keras dan rapuh, maka perlakuan tertentu diperlukan untuk mengolahnya dengan baik.

Untuk mengurangi kekerasan besi cor putih, perlu dilakukan proses heat treatment pada suhu sekitar 8.500 derajat Celsius. Namun, penggunaan metode ini sebaiknya dibatasi hanya untuk situasi darurat. Alternatif yang lebih disarankan untuk mengontrol sifat besi cor putih adalah dengan menggunakan teknik iron chill atau proses pendinginan.

Sayangnya, meskipun memiliki daya tahan tinggi tidak menjamin besi cor putih cocok digunakan untuk seluruh tipe konstruksi bangunan. Struktur material sementit membuat besi cor putih kaku dan sulit dibentuk. Apabila tidak melakukan proses dengan tepat dan hati-hati, besi cor putih akan mudah patah.

4. Besi Cor Mampu Tempa

Jenis yang terakhir adalah besi cor mampu tempa. Sesuai namanya, besi cor ini terbuat dari tempaan berbagai jenis material. Proses penempaan material membuat jenis besi cor ini memiliki daya tahan kuat karena tekstur yang lebih padat.

Dari semua jenis besi cor, dapat dikatakan bahwa besi cor mampu tempaan ini memiliki tingkat kekuatan paling tinggi untuk sebuah konstruksi bangunan.

Nah, kekuatan besi cor mampu tempa ini tidak hanya digunakan untuk konstruksi dari sebuah bangunan saja. Jenis besi cor ini juga cocok digunakan untuk perancangan kebutuhan otomotif dan juga kereta api. Dengan kualitas terbaik, tentunya jenis besi cor ini menawarkan harga yang cukup mahal dibandingkan dengan jenis yang lainnya.

Apa saja perbedaan besi dan baja cor?

Dari tampilan, keduanya, besi dan baja cor, memiliki fisik yang serupa. Namun, tentu keduanya memiliki sifat dan komposisi yang berbeda.

Untuk membantu Anda memahami kebutuhan Anda, berikut adalah perbedaan besi dan baja cor:

1. Kandungan karbon

Dari segi kandungan karbon, baja memiliki lebih banyak karbon dalam komposisinya daripada besi cor. 

2. Daya tahan

Besi cor memiliki daya tahan yang lebih kuat jika dibandingkan dengan baja cor. Namun, baja cor memiliki daya redam yang lebih kuat daripada besi cor. Jika proses konstruksi Anda membutuhkan kekuatan atau daya redam yang tinggi, tentu baja cor adalah pilihan yang tepat.

3. Aplikasi

Besi cor adalah salah satu material konstruksi yang memiliki tingkat aplikasi yang tinggi, dalam artian bahan ini dapat digunakan dalam berbagai jenis konstruksi dan dapat memenuhi banyak kebutuhan.

Sementara baja cor umumnya digunakan untuk konstruksi berat, seperti pembuatan pipa atau komponen konstruksi lainnya.

4. Harga

Dari segi harga, baja cor memiliki harga di pasaran yang lebih mahal jika dibandingkan besi cor. Hal ini tentu mengingat sifat baja cor yang memiliki daya tahan yang lebih kuat karena komponen strukturnya.

CTA Banner Article

Kesimpulan dan Penutup

Itulah tadi informasi mengenai klasifikasi besi cor yang perlu Anda ketahui. Dalam konstruksi bangunan, besi cor memainkan peran yang krusial dalam konstruksi bangunan. Penting untuk memahami klasifikasi besi cor sebelum memilih besi cor jenis apa yang hendak digunakan, karena masing-masing jenis memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berbagai jenis besi cor tersebut di antaranya besi cor kelabu, nodular, putih, dan mampu tempa.

Selain pemilihan yang tepat, penggunaan bahan terbaik juga akan sangat membantu proses pembangunan Anda. Pastikan untuk menggunakan bahan dengan kualitas terbaik demi mendapatkan hasil yang maksimal.

Sebuah konstruksi bangunan yang baik akan terbantu dengan penggunaan suri-suri bekisting. Tidak perlu repot mencari kemana-kemana, Anda dapat mengandalkan suri-suri bekisting dari Indosteger yang menawarkan kualitas terbaik dengan harga yang pas. Selain itu, Indosteger juga menyediakan Jual Sewa Scaffolding Termurah bagi Anda yang memerlukan scaffolding berkualitas. Yuk kunjungi Indosteger sekarang juga, percayakan kebutuhan konstruksi bangunan Anda pada kami.

Artikel Terkait

Silahkan hubungi kami
Hi saya ingin bertanya
whatsappweb