indosteger@gmail.com   +62818716828

17 Komponen Scaffolding dan Fungsinya untuk Proyek Konstruksi

Media
25 Mar 2025

Indosteger

Indosteger adalah platform jual dan sewa scaffolding dengan proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan bahan berkualitas sehingga hasil produksi berstandard nasional.

Ada berbagai bagian dalam komponen scaffolding dengan fungsi yang berbeda-beda. Setiap bagian dari komponen scaffolding saling berfungsi secara berkesinambungan sehingga dapat menjaga kualitas dan daya tahan dari scaffolding selama penggunaan. Apa saja sih komponen-komponen tersebut beserta fungsinya? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

Apa Saja Komponen Scaffolding Beserta Fungsinya?

Scaffolding memiliki bentuk yang cukup besar dengan ketinggian yang bisa dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan. Seluruh komponen dari scaffolding memegang peranan yang sama pentingnya untuk menjaga kualitas ketika digunakan. Berikut adalah penjelasan tentang komponen-komponen scaffolding serta fungsinya:

1. Pelat Dasar

Pelat dasar scaffolding dibuat dari bahan baja dengan patok di tengahnya untuk menahan pipa. Terkadang, pelat dasar dipaku pada bagian pelapis agar dapat mencegah gerakan lateral ketika sedang tidak diikat atau sedang mengerjakan lift.

2. Clamp/Coupler/Fitting

Bagian clamp pipa scaffolding terbuat dari metal dan digunakan untuk menyambung pipa serta mengeratkan sambungan, atau mengunci antar pipa sehingga scaffolding menjadi lebih kuat ketika digunakan dalam proses pembangunan konstruksi. Untuk menghindari kesalahan dalam pemilihan bagian ini, sebaiknya Anda juga mengetahui informasi mengenai Cara yang Tepat Saat Memilih Jenis Clamp Scaffolding.

3. Cross Ledger Brace

Cross Ledger Brace digunakan untuk menjaga kekuatan struktur scaffolding. Pemasangan komponen ini dilakukan secara diagonal dengan melintang di antara ledger.

4. Sway Brace

Sway Brace, atau yang biasa dikenal dengan sebutan facade bracing, merupakan pipa yang dipasang di bagian depan scaffolding untuk meminimalisir terjadinya goyangan sekaligus menahannya.

Sway Brace harus dipasang melintang dari dasar sampai ke titik tertinggi dari scaffolding dengan kemiringan sekitar 35 hingga 55 derajat. Kemudian setiap brace harus diikat sepanjang scaffolding.

5. Ledger

Komponen ini berbentuk seperti pipa mendatar yang menjadi penghubung sekaligus penopang transom. Jarak penggunaan antar ledger biasanya ditentukan sesuai dengan jenis scaffolding.

6. Lift

Lift di sini bukanlah yang seperti Anda bayangkan. Lift adalah perhitungan jarak vertikal antara permukaan yang ditopang scaffolding dengan ledger terendah. Selain itu juga merupakan jarak vertikal antar ledger dan ketinggian scaffolding sesuai tempat dibangunnya.

7. Intermediate Transom

Komponen ini dipasang di bagian yang berseberangan dengan ledger, di antara transom utama. Intermediate Transom berfungsi untuk menahan papan scaffold.

8. Main Transom

Komponen ini dipasang secara mendatar pada sudut siku di seberang ledger dan dipasangkan langsung dengan standard. Main Transom berfungsi membuat scaffolding lebih kokoh dengan cara membuat board tertopang dengan baik.

9. Catwalk

Catwalk adalah permukaan yang menjadi titik di mana para pekerja berdiri. Komponen ini terbuat dari lembaran papan kayu atau material lain yang kokoh.

Tanpa adanya catwalk yang kokoh, maka konstruksi scaffolding tidak akan sempurna. Keselamatan pekerja juga bisa terancam. Oleh karena itu, Anda harus menggunakan catwalk dengan daya kekuatan terbaik.

10. Scaffold

Scaffold dikenal juga dengan nama struktur penopang. Komponen ini berfungsi untuk membantu pekerja menaruh material dan peralatan lainnya.

11. Standard

Standard adalah tiang atau pipa scaffold tegak yang berfungsi untuk membagi seluruh beban ke tanah. Setiap standard harus dipasangi base palet untuk mencegah ujung bawah pipa masuk ke dalam tanah.

12. Papan Pelapis

Komponen ini berfungsi sebagai sarana penyebar beban di atas tanah tempat scaffolding dibangun.

13. Pipa/Coupler Scaffolding

Komponen ini berfungsi untuk menyambungkan satu sama lain agar scaffolding bisa berdiri kokoh.

14. Penghubung Sambungan

Fungsi utama dari komponen ini adalah menjadi penghubung sambungan antar dua pipa yang disambungkan dan saling memanjang.

15. Putlog

Putlog adalah bagian scaffolding yang berada di bawah working platform. Fungsi dari bagian satu ini adalah untuk memperkuat working platform ketika sedang digunakan.

16. Guard rail

Guard rail adalah bagian perancah yang berfungsi untuk menjadi tempat untuk mengaitkan harness. Dengan demikian, pekerja dapat bergerak dengan bebas di ketinggian sambil tetap dalam kondisi aman.

17. Foot tie

Foot tie atau outrigger adalah bagian bawah scaffolding yang memiliki fungsi untuk memperkuat struktur scaffolding secara keseluruhan.

Jenis Scaffolding yang Bisa Anda Pilih untuk Proyek Konstruksi

Scaffolding hadir dalam berbagai jenis yang disesuaikan dengan kebutuhan proyek dan kondisi lokasi. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Scaffolding Pipa dan Penjepit

Scaffolding pipa dan penjepit merupakan salah satu jenis yang umum digunakan. Sistem ini menggunakan pipa baja yang disambungkan dengan penjepit khusus sehingga menghasilkan fleksibilitas dan kekuatan yang mendukung pekerjaan konstruksi dengan kompleksitas geometris yang beragam.

2. Scaffolding Sistem Modular

Scaffolding sistem modular dirancang dengan elemen-elemen prefabrikasi yang memungkinkan perakitan dan pembongkaran dilakukan dengan cepat dan aman. Setiap modul disusun sedemikian rupa sehingga memberikan kemudahan dalam penyesuaian sesuai kebutuhan proyek.

3. Scaffolding Gantung

Scaffolding gantung menjadi pilihan ideal untuk proyek pada struktur tinggi seperti gedung dan jembatan. Pada sistem ini, platform kerja digantung dari struktur atas sehingga memberikan kemudahan akses dan mobilitas di area yang sulit dijangkau, sekaligus meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan pekerjaan.

Fungsi Utama Scaffolding

Scaffolidng memiliki beberapa fungsi utama, diantaranya sebagai berikut:

1. Platform Kerja yang Mendukung Akses Tinggi

Fungsi utama scaffolding adalah sebagai platform kerja yang memungkinkan para pekerja mencapai area tinggi dengan lebih mudah dan aman. Hal ini sangat penting untuk mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan kenyamanan dalam bekerja pada ketinggian.

2. Penopang Material dan Peralatan

Selain berfungsi sebagai tempat bekerja, scaffolding juga mendukung penempatan material dan peralatan kerja. Dengan demikian, proses pembangunan atau renovasi dapat berlangsung secara terorganisir dan lancar, mengoptimalkan efisiensi kerja di lokasi proyek.

3. Distribusi Beban dan Stabilitas Struktural

Struktur scaffolding yang dirancang dengan baik mampu mendistribusikan beban secara merata. Hal ini tidak hanya meningkatkan kestabilan saat digunakan, tetapi juga memastikan keandalan sistem scaffolding selama masa konstruksi, sehingga keselamatan dan kesehatan kerja tetap terjaga.

Cara Memasang Scaffolding

Proses pemasangan scaffolding memerlukan perencanaan yang matang serta pelaksanaan yang teliti untuk memastikan stabilitas dan keselamatan selama digunakan. Apa saja tahapannya?

1. Perencanaan dan Pemeriksaan Awal

Proses pemasangan scaffolding dimulai dengan perencanaan yang matang, termasuk pemeriksaan kondisi tanah dan lingkungan sekitar. Langkah awal ini penting agar fondasi struktur yang akan didirikan memiliki kekuatan yang cukup untuk menopang seluruh komponen scaffolding.

2. Pemasangan Komponen Utama

Setelah tahap perencanaan, komponen-komponen utama seperti tiang, balok horizontal, dan platform kerja dipasang sesuai petunjuk teknis. Pemasangan dilakukan secara berurutan dan saling berkaitan, di mana setiap sambungan diperiksa kekuatannya dan diberi pengaman tambahan bila diperlukan.

3. Pengujian dan Verifikasi Struktur

Tahap akhir pemasangan melibatkan pengujian menyeluruh untuk memastikan bahwa scaffolding telah terpasang dengan benar dan stabil. Verifikasi ini mencakup penyesuaian posisi setiap elemen agar saling terhubung dengan sempurna, serta memastikan struktur siap digunakan dalam aktivitas kerja.

Tips Pemasangan Scaffolding

Tips pemasangan scaffolding sangat penting untuk memastikan keamanan dan efisiensi penggunaan di lokasi kerja. Agar tidak salah, yuk simak tipsnya di bawah ini:

1. Persiapan yang Matang dan Verifikasi Komponen

Persiapan yang matang adalah kunci utama dalam pemasangan scaffolding. Mulai dari penyediaan alat pelindung diri hingga verifikasi kondisi setiap komponen, semua harus memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan agar struktur dapat berfungsi dengan optimal.

2. Pengawasan Selama Proses Pemasangan

Pengawasan yang ketat selama proses pemasangan sangat diperlukan untuk memastikan setiap langkah telah sesuai dengan prosedur operasional yang benar. Hal ini membantu mengidentifikasi potensi kesalahan sejak dini dan menghindari risiko kecelakaan di lokasi kerja.

3. Pemeriksaan Berkala dan Pelatihan Keselamatan

Setelah pemasangan, pemeriksaan berkala terhadap struktur scaffolding wajib dilakukan untuk mendeteksi adanya keausan atau kerusakan. Selain itu, pelatihan keselamatan kerja secara rutin bagi tenaga kerja juga merupakan upaya penting untuk meminimalisir risiko dan menjaga kelancaran proses konstruksi.

CTA Banner Article

Penutup

Komponen-komponen scaffolding yang sudah disebutkan di atas memiliki peranan dan fungsi yang sama pentingnya, seperti Cross Ledger Brace yang digunakan untuk menjaga kekuatan struktur scaffolding, serta papan pelapis yang berfungsi sebagai sarana penyebar beban di atas tanah tempat scaffolding dibangun. Tidak boleh ada komponen yang tertinggal, karena hal tersebut bisa membahayakan penggunanya. Untungnya, Jual Scaffolding & Sewa Scaffolding Termurah Indosteger dapat menjadi solusi kebutuhan Scaffolding Anda!

Semoga artikel ini dapat membantu Anda mengerti lebih dalam mengenai komponen scaffolding beserta fungsinya juga.

Artikel Terkait

Silahkan hubungi kami
Hi saya ingin bertanya
whatsappweb