indosteger@gmail.com   +62818716828

10 Jenis Scaffolding yang Sering Digunakan dalam Konstruksi

Media
14 Nov 2024

Indosteger

Indosteger adalah platform jual dan sewa scaffolding dengan proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan bahan berkualitas sehingga hasil produksi berstandard nasional.

Scaffolding atau perancah adalah bagian penting dalam sebuah konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai penyangga sementara bagi pekerja konstruksi dan tempat meletakkan barang. Di Indonesia, setidaknya ada sepuluh jenis scaffolding yang biasa digunakan untuk mendukung pekerjaan konstruksi. Apa sajakah jenis-jenis tersebut? Berikut di antaranya yang perlu Anda ketahui.

Pengertian Scaffolding

Sebelum membahas jenis perancah (scaffolding) lebih jauh, ada baiknya Anda mengetahui dulu apa itu scaffolding. Perancah adalah struktur non-permanen atau sementara yang berfungsi untuk menahan atau menyangga manusia dan material saat sedang membangun atau memperbaiki bangunan yang tinggi.

Karena kaitannya yang sangat erat dengan keselamatan, maka diperlukan juga jasa dari seoarang scaffolder untuk memastikan spesifikasi dari scaffolding yang digunakan.

Karena fungsinya, perancah haruslah terbuat dari bahan-bahan yang kuat. Bahan-bahan seperti logam atau besi merupaka salah satu bahan pembuat scaffolding yang akan sering Anda temukan. Selain bahan-bahan tersebut, di negara seperti Indonesia, Anda juga akan sering menemukan bahan-bahan seperti bambu dan juga kayu.

Jenis-Jenis Scaffolding

Untuk menghemat ruang, biaya dan tidak mengabaikan faktor kemanan. Sebaiknya Anda menyesuaikan kebutuhan dengan berbagai jenis scaffolding yang tersedia di pasaran:

1. Scaffolding Andang

Scaffolding jenis ini umumnya digunakan untuk pengerjaan di ketinggian 2.5 hingga 3 meter. Apabila pengerjaan dilakukan pada ketinggian di atas dari batas tersebut, Anda haruslah menggunakan scaffolding jenis lain.

Perancah ini sering digunakan yang membuatnya memiliki banyak jennis. Contohnya, andang bambu, andang kayu, dan andang besi.

2. Perancah Frame

Jenis scaffolding yang pertama adalah frame scaffolds yang terdiri dari usunan rangka pipa besi dengan ukuran tertentu. Penggunaan scaffolding ini adalah untuk konstruksi bangunan yang memiliki tinggi lebih dari tiga meter. Tiang-tiang scaffolding ini dapat disusun hingga mencapai tinggi 10 meter lebih. Keunggulan frame scaffolds ini adalah mudah dalam hal pemasangan dan pembongkarannya.

Selain digunakan sebagai penyangga pekerja konstruksi, frame scaffolds dapat pula digunakan untuk meletakkan barang-barang atau material yang akan digunakan. Khususnya jika material tersebut digunakan pada bagian bangunan yang tinggi. Tentu, ini akan memudahkan pekerja konstruksi daripada harus mengambil material dari bawah karena akan memakan waktu lama.

3. Tube and Coupler Scaffold

Kedua, scaffolding yang kerap kali digunakan para pekerja konstruksi ialah jenis tube and coupler scaffold. Bagiannya terdiri dari batang-batang pipa yang saling terhubung dengan menggunakan clamps dan baut khusus. Klem yang digunakan terdiri dari dua jenis yakni klem mati untuk menghubungkan dua pipa dengan sudut 90 derajat. Sementara untuk klem hidup digunakan untuk menghubungkan dua ruas pipa scaffolding yang memiliki sudut yang bervariasi.

Begitu juga dengan coupler yang digunakan terdiri dari dua jenis tergantung metode pembuatannya. Ada yang dibuat dengan menggunakan metode press, dan ada pula yang menggunakan metode pengecoran. Anda akan mendapatkan keuntungan jika menggunakan scaffolding ini untuk konstruksi yang tinggi dan besar sebab bisa diatur sesuai kebutuhan.

4. Mobile Scaffolding

Mobile scaffold ialah tipe ketiga yang banyak dikenal masyarakat dengan scaffolding besi beroda. Hal ini dikarenakan adanya roda scaffolding di masing-masing sudut sisinya. Sementara untuk bahannya sendiri terbuat dari pipa galvanis yang cenderung lebih unggul. Adanya roda pada bagian bawah memungkinkan scaffolding digunakan baik untuk perbaikan konstruksi outdoor maupun indoor.

Ukuran untuk scaffolding ini memang relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan scaffolding lainnya. Fungsinya pun sangat cocok untuk area yang tidak terlalu tinggi. Semisalnya saja untuk pengecatan ruangan dan pemasangan instalasi lainnya. Selain itu, ukurannya yang tidak terlalu besar membuatnya irit tempat saat digunakan.

Baca juga: Hal yang Penting Saat Memilih Jenis Scaffolding Pipa

CTA Banner Article

5. Perancah Kayu

Jenis scaffolding tidak hanya terbuat dari besi saja. Bangunan tertentu terkadang menggunakan scaffolding yang berbahan dasar kayu atau bambu. Pada umumnya, penggunaan scaffolding kayu banyak kita jumpai di negara-negara berkembang. Termasuk di negara kita atau bahkan sering dijumpai di lingkungan sekitar.

Penggunaannya biasa diaplikasikan untuk konstruksi bangunan yang tidak terlalu besar. Scaffolding kayu memang cukup murah dari segi harga. Namun, tidak efisien karena hanya bisa digunakan sekali pakai. Beda halnya dengan scaffolding besi yang dapat digunakan hingga berkali-kali sehingga lebih irit dan efisien dalam pengerjaan.

6. Perancah Besi Tanpa Roda

Jika sebelumnya ada scaffolding beroda, maka untuk jenis yang terakhir ini ada scaffolding yang tanpa roda. Beberapa komponen yang terdapat di scaffolding ini antara lain adalah kaki pipa, kusen, penguat vertikal dan tiang sandaran. Ada pula bagian lainnya adalah sambungan pasak, papan panggung, papan pengaman, penopang hingga anak tangga.

7. Perancah Menggantung

Kemudian ada pula scaffolding menggantung. Penggunaannya terbatas untuk pemasangan plat beton maupun langit-langit bangunan. Atau dengan kata lain untuk pengerjaan bagian atas saja. Cara kerjanya adalah scaffolding digantung menggunakan tali sling atau rantai yang kuat pada tumpuan yang telah ditentukan.

8. Perancah Tiang

Jenis perancah ini digunakan untuk pengerjaan di ketinggian 3 hingga 10 m. Karena perancah ini digunakan pada ketinggian yang cukup tinggi, maka bahan pembuatnya tentu harus kuat. Contohnya adalah tiang besi atau pipa, tiang bambu, atau campuran antara tiang perancah bambu dan juga besi.

9. Scaffolding Dolken

Scaffolding satu ini merupakan perancah yang terbuat dari kayu bulat atau dolken. Bahan kayu bulat yang digunakan biasanya memiliki diameter di antara 6 hingga 10 milimeter.

10. Birdcage Scaffolding

Jenis scaffolding ini digunakan ketika pekerjaan dilakukan di area yang luas. Birdcage scaffolding adalah kerangka besar yang dibangun di sekitar area kerja, dan biasanya digunakan untuk proyek-proyek konstruksi besar seperti gedung pencakar langit. Birdcage scaffolding memberikan ruang kerja yang luas dan memungkinkan banyak pekerja untuk bekerja bersama di satu lokasi.

Setidaknya jenis-jenis scaffolding yang kerap digunakan di Indonesia untuk konstruksi bangunan. Selain jenis-jenis scaffolding yang telah disebutkan di atas, masih banyak jenis perancah yang dapat membantu proyek konstruksi Anda seperti auxiliary fixtures for pipe scaffolding, bracket one side scaffolding, access tower scaffold, dan lainnya.

Kesimpulan dan Penutup

Scaffolding merupakan bagian integral dalam konstruksi bangunan, menyediakan penyangga sementara untuk pekerja konstruksi dan tempat meletakkan barang. Di Indonesia, terdapat berbagai jenis scaffolding yang digunakan untuk mendukung berbagai jenis pekerjaan konstruksi.

Pentingnya memahami jenis scaffolding yang tepat untuk setiap proyek konstruksi adalah kunci keberhasilan. Dalam hal ini, terdapat sepuluh jenis scaffolding yang umum digunakan di Indonesia, mulai dari scaffolding Andang, perancah kayu, hingga scaffolding birdcage yang cocok untuk proyek konstruksi besar.

Bila anda tertarik untuk rental scaffolding atau membelinya, segera kunjungi website Indosteger.co.id.

Baca juga: Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Memilih Jenis Clamp Scaffolding

Artikel Terkait

Silahkan hubungi kami
Hi saya ingin bertanya
whatsappweb