Indosteger
Indosteger adalah platform jual dan sewa scaffolding dengan proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan bahan berkualitas sehingga hasil produksi berstandard nasional.Mengetahui ukuran standar pondasi rumah 1 lantai akan sangat berguna ketika Anda sedang merencanakan pembangunan hunian. Pondasi, kolom atau tiang, ring, dinding, ventilasi, serta atap merupakan bagian penting dalam membuat rangka rumah atau bangunan.
Material yang Anda butuhkan untuk pembangunan ini juga tidak sedikit. Perhitungan yang tepat akan dapat membantu Anda dalam pengalokasian anggaran secara tepat, sehingga Anda tidak akan mengalami over budget.
Salah satu bagian yang harus diketahui jumlah kebutuhannya adalah besi untuk tiang atau kolom sebagai pondasi rumah Anda. Berikut ini adalah penjelasan mengenai standar pondasi rumah 1 lantai yang dapat membantu Anda:
Rumah satu lantai banyak menjadi pilihan bagi keluarga atau pasangan yang baru membangun rumah tangga sebagai hunian mereka. Bagi yang ingin membangun rumah satu lantai, maka Anda harus mengetahui dan memahami berbagai hal terlebih dahulu. Salah satunya adalah ukuran standar pondasi atau tiang dari rumah yang akan dibangun.
Sesuai dengan SK SNI T-15-1991-03 tentang Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, kolom atau pilar didefinisikan sebagai komponen struktur bangunan gedung yang tugas pokoknya menopang beban tekan aksial vertikal dengan tinggi tak bertuan sekurang-kurangnya tiga kali lipat dimensi lateral terkecil.
Material yang paling sering digunakan sebagai pondasi rumah adalah beton dengan tulang besi. Keduanya memiliki sifat gabungan yang baik. Beton merupakan bahan yang tahan terhadap tekanan, sedangkan besi merupakan bahan yang tahan terhadap tegangan.
Terdapat tiga kategori yang membedakan bentuk tiang berdasarkan bentuk dan susunan tulangnya, yaitu:
Kolom segi empat atau bujur sangkar dengan tulang yang memanjang dan sengkang.
Kolom melingkar dengan tulang yang memanjang dan berbentuk spiral.
Tiang dengan kategori ini memiliki kemampuan untuk menyerap deformasi yang cukup besar sebelum runtuh.
Kolom komposit, yaitu kombinasi antara profil beton dan baja sebagai pengganti besi di dalamnya.
Baca Juga: Daftar Harga Besi Kolom Per Batang Sesuai Jenis dan Ukuran
Untuk rumah 1 lantai, umumnya digunakan pondasi dangkal yang sesuai untuk beban bangunan yang relatif ringan dan lahan yang memiliki daya dukung tanah yang baik. Beberapa jenis pondasi yang sering dipilih antara lain:
Terinspirasi dari akar pohon kelapa, pondasi cakar ayam dibuat dengan rangkaian beton (atau beton bertulang) yang menyerupai cakar untuk mencengkram tanah. Jenis ini cocok untuk tanah lunak dan memberikan kestabilan meskipun beban bangunan tidak terlalu berat.
Jenis ini menggunakan beton bertulang yang dicor membentuk pelat atau jalur di bawah kolom. Pondasi plat jalur umumnya dipilih untuk memberikan kekokohan, terutama bila ada rencana pengembangan menjadi bangunan bertingkat di masa depan.
Pondasi rollag terbuat dari tumpukan batu bata yang diikat dengan adukan beton. Jenis ini cocok untuk struktur dengan beban ringan, misalnya pada pagar atau bangunan yang menggunakan material ringan seperti bambu atau kayu.
Merupakan pilihan populer karena pemasangannya yang praktis dan biaya yang relatif terjangkau. Pondasi batu kali dibuat dengan menyusun batu kali (batu belah) yang direkatkan dengan adukan beton, dan cocok untuk lahan yang keras.
Digunakan ketika kondisi tanah kurang stabil atau memiliki kandungan air tinggi. Pondasi cerucuk (pasak) dibuat dengan menancapkan material seperti bambu, kayu, atau pipa PVC yang diisi beton ke dalam tanah untuk meningkatkan daya dukung dan mengurangi penurunan tanah.
Jenis pondasi yang dipilih harus disesuaikan dengan kondisi tanah, beban bangunan, serta pertimbangan teknis lainnya. Konsultasikan dengan tenaga ahli agar memilih sistem pondasi yang paling tepat untuk proyek rumah Anda.
Menentukan ukuran pondasi memerlukan perhitungan struktural dan penyesuaian dengan kondisi lahan serta beban bangunan. Berikut langkah-langkah umumnya:
Hitung total beban yang akan ditopang oleh pondasi, termasuk beban mati (struktur bangunan, dinding, atap) dan beban hidup (perabot, penghuni).
Perhitungan ini menjadi dasar untuk menentukan dimensi pondasi yang aman.
Lakukan uji kekuatan tanah (uji daya dukung) untuk mengetahui seberapa besar beban yang dapat ditanggung oleh lahan. Jika tanah memiliki daya dukung yang rendah, ukuran dan kedalaman pondasi perlu ditambah agar beban dapat disalurkan dengan baik.
Untuk rumah 1 lantai, standar ukuran pondasi sering berkisar:
Lebar: 0,6 – 1 meter
Tinggi: 0,5 – 0,7 meter
Tebal: 0,15 – 0,2 meter
Ukuran ini disesuaikan berdasarkan luas dasar bangunan dan perhitungan beban struktur.
Kedalaman Galian: Untuk rumah 1 lantai, kedalaman galian biasanya antara 60 hingga 80 cm. Kedalaman yang tepat sangat penting untuk memastikan pondasi berada pada lapisan tanah yang stabil.
Kondisi Gempa: Di daerah rawan gempa, pondasi harus didesain agar tahan terhadap guncangan. Hal ini dapat meliputi penguatan dengan tulangan besi yang memadai serta integrasi antara pondasi, sloof, dan kolom.
Material dan Metode Konstruksi: Pilih material (beton, besi, batu) dan metode yang sesuai dengan anggaran serta ketersediaan di lokasi proyek.
Agar perhitungan lebih akurat dan sesuai standar teknis (misalnya SNI), penting untuk melibatkan insinyur sipil atau ahli struktur dalam proses perencanaan.
Dengan perencanaan yang matang dan perhitungan yang akurat, pondasi rumah 1 lantai yang Anda bangun akan memiliki kekokohan dan kestabilan yang optimal, serta mampu mendistribusikan beban bangunan secara merata ke tanah.
Fungsi dari pondasi rumah adalah untuk menyalurkan beban dari seluruh bangunan. Beban tersebut kemudian akan didistribusikan ke permukaan tanah di bawah pondasi tersebut. Jadi, rumah yang Anda bangun tidak akan roboh. Struktur kolom yang tidak sempurna akan menjadi titik kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya bangunan.
Selain proses perhitungan yang tepat, kondisi tanah juga harus menjadi perhatian. Tanah harus mampu dan sanggup menerima beban yang dialirkan dari pondasi. Percuma jika Anda telah menggunakan bahan terbaik dan perhitungan yang tepat untuk membangun kolom dan bagian lain, tetapi tanah tidak mampu melakukan tugasnya. Maka dari itu, Anda tidak hanya harus membuat pondasi rumah yang kuat dan aman, namun perhatikan bidang tanah tempat bangungan Anda berdiri juga.
Pada bangunan yang sederhana seperti rumah satu lantai, ukuran pondasi tiang biasanya 15 x 15 cm. Dalam takaran ini, besi yang berfungsi sebagai tulang utama akan berukuran sekitar 10 mm dengan begel 8 mm dan jarak antar begel adalah 15 cm dengan ketebalan cor 1,5 cm dari begel terluar.
Jadi itulah ukuran besi yang dibutuhkan untuk pondasi rumah 1 lantai. Saat membuat perhitungan untuk membangun rumah, maka hal ini harus menjadi perhatian Anda. Gunakan juga bahan yang berkualitas agar bangunan bisa bertahan lama.
Jika Anda ingin mulai membangun rumah, maka Anda bisa mendapatkan besi hollow galvanis 4x8 sebagai salah satu materialnya di Indosteger. Semoga artikel ukuran standar pondasi rumah 1 lantai ini dapat membantu Anda dalam mempersiapkan pembangunan rumah Anda.
Mengetahui ukuran standar pondasi rumah 1 lantai memiliki relevansi penting dalam perencanaan konstruksi hunian. Dalam artikel ini, dibahas secara komprehensif mengenai berbagai aspek pondasi rumah, termasuk jenis-jenis tiang, fungsi pondasi, dan ukuran standar yang ideal. Informasi ini sangat berharga bagi mereka yang sedang merencanakan pembangunan rumah satu lantai, membantu mereka memahami perhitungan yang tepat untuk pengalokasian anggaran yang efisien dan mencegah risiko over budget. Menurut SK SNI T-15-1991-03, kolom atau pilar didefinisikan sebagai komponen struktur bangunan yang menopang beban tekan aksial vertikal, dan artikel ini memberikan wawasan mengenai jenis-jenis kolom yang dapat digunakan, seperti kolom segi empat, kolom melingkar, dan kolom komposit.
Fungsi pondasi rumah adalah penyalur beban dari seluruh bangunan untuk mencegah robohnya struktur, dengan penekanan pada pentingnya perhatian terhadap kondisi tanah sebagai faktor kritis. Artikel ini juga memberikan informasi praktis mengenai ukuran standar pondasi rumah 1 lantai, di mana pondasi tiang biasanya memiliki ukuran 15 x 15 cm dengan besi tulang utama berukuran sekitar 10 mm, begel 8 mm, dan jarak antar begel 15 cm, serta ketebalan cor 1,5 cm dari begel terluar.