indosteger@gmail.com   +62818716828

Apa itu Pondasi Rakit? Kelebihannya dibanding Pondasi Lain

Media
28 Jun 2024

Indosteger

Indosteger adalah platform jual dan sewa scaffolding dengan proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan bahan berkualitas sehingga hasil produksi berstandard nasional.

Pernahkah Anda mendengar pondasi rakit? Pondasi rakit hanya satu dari banyaknya jenis dasar yang bisa digunakan ketika membangun suatu bangunan. Menurut KBBI, pondasi mengacu kepada dasar bangunan yang kokoh. Biasanya pondasi tersebut berada di bawah permukaan tanah tempat suatu bangunan didirikan. 

Jika pondasi menjadi dasar sebuah bangunan maka sudah seharusnya bahan material yang digunakan berkualitas. Jika bahan materialnya tidak berkualitas maka sia-sia semua proses pembangunan yang telah dilakukan. 

Akhirnya bangunan tersebut menjadi tidak layak pakai karena terlalu berbahaya untuk digunakan oleh makhluk hidup. Kalau Anda sedang ingin membangun rumah atau bangunan lainnya, coba perhatikan informasi tentang pondasi rakit berikut ini. 

Apa Itu Pondasi Rakit?

Pondasi rakit adalah pondasi yang sering digunakan untuk bangunan bertingkat dan bangunan industri dengan beban besar. Selain pondasi rakit, pondasi ini juga dikenal dengan istilah pondasi raft atau pondasi pelat. Tujuan dirancangnya pondasi ini adalah untuk memperkuat struktur bangunan pada tanah yang tidak stabil, dengan cara mendistribusikan beban secara merata ke seluruh permukaan pelat beton yang tebal dan rata.

Pondasi pelat biasanya dibuat dari beton bertulang yang kuat, dengan ketebalan sekitar 30-40 cm. Pelat beton ini dirancang untuk menopang dan menyebarkan beban bangunan ke seluruh permukaan tanah di bawahnya, sehingga memberikan daya tahan yang kuat terhadap beban bangunan.

Pondasi raft sangat efektif untuk tanah dengan kekuatan tektonik rendah atau tanah yang miring, karena mampu menstabilkan bangunan pada tanah yang lemah dan tidak stabil. Pondasi ini juga cocok untuk tanah dengan ketebalan lapisan yang tidak merata atau kepadatan tanah yang berbeda-beda.

Anda dapat menerapkan pondasi raft pada berbagai jenis bangunan, seperti apartemen, gedung perkantoran, dan bangunan industri. Pondasi ini juga sering dipilih untuk bangunan di wilayah yang rawan gempa bumi.

Namun, sebelum memilih pondasi raft, penting untuk mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya dengan matang. Anda perlu memperhatikan kondisi tanah dan lingkungan sekitar, serta mempertimbangkan biaya dan waktu yang dibutuhkan dalam proses konstruksi.

Apa Saja Kelebihan Pondasi Rakit?

Pondasi rakit sering dipilih tentu bukan tanpa alasan. Ada banyak kelebihan yang dimiliki pondasi rakit sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Anda ketika memilih jenis pondasi. Berikut beberapa di antaranya. 

1. Risiko Kecil

Setiap pembangunan pasti memiliki risiko kegagalan dari berbagai faktor eksternal dan internal. Faktor internal seharusnya bukan menjadi masalah yang besar dengan adanya persiapan matang seperti perencanaan dan perhitungan yang menyeluruh. Di sisi lain faktor eksternal sering menjadi risiko besar bagi seluruh proyek konstruksi. 

Sebagai contoh, terjadinya penurunan tanah tiba-tiba di lokasi pembangunan. Jika hal ini terjadi tentu semua proses perlu dilakukan lagi dari awal. Namun saat Anda menggunakan pondasi rakit, dampaknya tidak sebesar metode lainnya. 

Ketika tanah turun maka pondasi rakit juga ikut menurun yang memberikan kekuatan lebih pada struktur bangunan. Berbeda halnya dengan jenis pondasi lain yang menjadi bengkok atau miring. 

2. Hemat

Pondasi rakit dipilih karena biaya yang dibutuhkan tidak sebanyak jenis lainnya. Alasannya karena pondasi satu ini tidak memerlukan penggalian tanah yang sangat dalam. Jadi biaya untuk penggalian tanah bisa dialokasikan untuk kebutuhan konstruksi lain yang lebih penting. Apabila Anda terkendala dengan dana yang ketat maka pondasi rakit bisa dijadikan pilihan. 

3. Efektif

Penggunaan metode pondasi rakit terbilang jauh lebih efektif dan efisien. Ketika rangka pondasi sudah dibuat maka tinggal dilanjutkan dengan proses pengecoran. Apabila sudah mengering maka pondasi dapat langsung beralih ke proses berikutnya. Pondasi rakit juga tidak kompleks dengan berbagai alat bantu seperti memasang tiang pancang atau paku bumi. 

4. Alternatif Pondasi

Pondasi rakit juga sering dipilih sebagai alternatif ketika rencana yang sudah dibuat ternyata tidak bisa dilaksanakan. Biasanya pondasi rakit menjadi alternatif ketika ingin membangun bangunan yang tinggi dan besar namun medan daya dukung tanahnya tidak seberapa.

Baca Juga: Kiat Membuat Pondasi Rumah 2 Lantai

Apa Saja Kekurangan Pondasi Rakit?

Terlepas dari beberapa kelebihan pondasi jenis ini, ternyata pondasi raft juga memiliki beberapa kekurangan, lho. Berikut adalah beberapa kekurangannya yang dapat Anda jadikan pertimbangan:

1. Pondasi Rakit dapat Terkikis

Salah satu kekurangan jenis pondasi ini adalah dapat terkikis. Apabila tidak diperhatikan dan dirawat dengan benar, maka bagian tepi alas pondasi rakit lama-kelamaan akan terkikis. Namun tenang saja, hal ini mudah untuk dihindari. Sediakan waktu untuk memerhatikan dan merawat bagian tepi alas pondasi ini. Jika dirawat dengan benar, maka pondasi rakit akan awet.

2. Membutuhkan Penguat yang Berat

Dalam beberapa kasus, penggunaan pondasi ini memerlukan adanya penguat berat tambahan di bagian-bagian tertentu. Hal tersebutlah yang membuat adanya biaya tambahan untuk membuatnya. Tetapi, Anda tak perlu khawatir, karena tidak semua penggunaan pondasi jenis ini memerlukan penguat berat tersebut.

3. Memerlukan Pekerja yang Berpengalaman

Meski dapat diselesaikan dalam waktu yang cukup singkat, namun desain pondasi rakit bisa menjadi sangat rumit dan kompleks. Hal inilah yang mengharuskan adanya seorang ahli atau pekerja yang berpengalaman untuk membantu proses pembuatannya. Karena, jika pondasi rakit dibuat dengan sembarangan, ditakutkan akan timbul masalah ketika digunakan.

Bagaimana Cara Membuat Pondasi Rakit?

Sama halnya seperti metode pembuatan pondasi yang lain, pondasi rakit juga memiliki beberapa tahapan yang harus dilewati. Secara keseluruhan ada 4 tahap untuk membuat pondasi rakit yang baik, berikut masing-masing penjelasannya. 

1. Persiapan Peralatan yang Digunakan

Mempersiapkan peralatan apa saja yang dibutuhkan sudah pasti perlu dilakukan agar proyek konstruksi berjalan lancar. Berbagai peralatan perlu diperiksa dengan saksama agar tidak ada satu pun yang terlewatkan. 

Selain peralatan utama, jangan lupakan beberapa tambahan seperti lampu penerangan di lokasi pembangunan. Penerangan dibutuhkan khususnya pada malam hari agar proses pengerjaan tetap bisa berjalan seperti yang sudah direncanakan. 

2. Persiapan Pengecoran Beton

Pengecoran beton akan dimulai apabila persetujuan dari sub kontraktor dan supervisor sub konsultan telah diberikan. Tentunya persetujuan hanya akan diberikan setelah semua pengecekan menunjukkan bahwa pondasi sudah siap. 

Beberapa hal yang harus dicek seperti: 

  • Pemberian tanda di sekitar formwork untuk menunjukkan ketinggian yang tepat.

  • Pembersihan menggunakan udara yang terkompresi serta membuang sisa kawat pengikat. 

  • Memastikan pagar pengaman atau barikade terpasang sesuai tempatnya supaya proses pengecoran tidak mengganggu pekerjaan lainnya. 

  • Memastikan seluruh peralatan yang berhubungan dengan proses pengecoran sudah berada di tempatnya.

Baca Juga: Rumus Campuran Beton yang Aman, Kokoh dan Sesuai SNI

3. Pengecekan Beton

Pengecekan beton perlu dilakukan sebelum proses pengecoran dimulai. Jika sebelumnya pengecekan hanya dilakukan di lokasi pembangunan maka kali ini kondisi campuran beton yang perlu dipastikan kualitasnya. 

Pemeriksaan kualitas dilakukan dengan beberapa cara berikut: 

  • Memeriksa surat pengantaran beton untuk memastikan bahan, jumlahnya serta slump yang tepat. 

  • Pembuatan campuran beton perlu langsung digunakan setelah 2 jam dibuat. 

  • Mengambil sampel kubus untuk mengetahui slump yang akan digunakan. 

4. Pelaksanaan Pengecoran Pondasi Rakit

Tahap terakhir ialah proses pengecoran pondasi rakit. Selama proses pengecoran, Anda perlu memperhatikan berbagai aspek penting yaitu: 

  • Tidak boleh menambahkan air apa pun ke dalam beton.

  • Memperhatikan semua platform dan jalan pekerja yang terpasang di sekitar lokasi. Apabila semuanya sudah terpasang dengan baik maka proses pengecoran dapat berjalan lancar. 

  • Memastikan semua bagian pondasi sudah dicor dengan baik secara merata. 

  • Memeriksa perencanaan untuk melihat apakah hasil pengecoran sudah sesuai dengan yang diinginkan seperti pada awal proyek. 

  • Beton harus dicor berlapis sesuai ukuran vibrator. 

  • Memperhatikan secara saksama bahwa vibrator tidak menggerakkan beton. 

  • Beton perlu digetarkan sesuai pola yang ditentukan agar kepadatannya tepat. 

  • Penuangan beton tidak boleh terlalu tinggi. Dalam pekerjaan tertutup, tinggi maksimalnya mencapai 1,5 m dan untuk pekerjaan terbuka setinggi 0,9 m. 

  • Ketinggian beton harus disesuaikan dengan perencanaan awal. Untuk memastikan ketinggian tersebut, Anda perlu melakukan pengukuran level dan finish yang telah ditentukan. 

  • Beton yang sudah mengeras perlu ditutupi dengan karung goni basah selama 7 hari tanpa dibuka sama sekali. 

Article CTA Banner

Kesimpulan

Demikian informasi seputar pondasi rakit yang perlu Anda pahami. Bagaimana? Apakah pondasi rakit cocok untuk digunakan dalam proyek pembangunan Anda? Pastikan semua perencanaan dan perhitungan telah dilakukan dengan baik agar proses pengecoran berjalan lancar. 

Untuk proyek konstruksi yang lebih efisien dan aman, pastikan juga Anda menggunakan peralatan scaffolding berkualitas. Indosteger Jual Scaffolding & Sewa Scaffolding Termurah yang akan membantu Anda dalam setiap tahap pembangunan. Dengan peralatan scaffolding yang andal dan harga terjangkau, Anda dapat memastikan keamanan dan produktivitas di lokasi konstruksi. Jangan ragu untuk menghubungi Indosteger untuk kebutuhan scaffolding Anda.

Artikel Terkait

Silahkan hubungi kami
Hi saya ingin bertanya
whatsappweb