indosteger@gmail.com   +62818716828

Talud: Jenis, Manfaat, dan Cara Membuatnya

Media
24 Feb 2024

Indosteger

Indosteger adalah platform jual dan sewa scaffolding dengan proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan bahan berkualitas sehingga hasil produksi berstandard nasional.

Talud atau dinding penahan tanah adalah salah satu konstruksi yang mungkin sudah tidak asing bagi orang-orang Indonesia, khususnya mereka yang tinggal dekat dengan sumber air. Secara simpel, talud adalah dinding penahan tanah yang terbuat dari beton atau batu kali yang diperkuat campuran semen pasir dan air.

Talud atau dinding penahan tanah ini berfungsi untuk menahan gaya tekanan dari air, tanah, dan hal lain di sekitarnya sehingga memperbesar tingkat kestabilan tanah. Karena fungsinya ini, talud penahan tanah umumnya dibangun di daerah yang kondisi tanahnya masih labil.

Untuk mengenal jenis konstruksi satu ini lebih dekat, simak penjelasan berikut ini.

Apa Saja Jenis-Jenis Talud?

Talud memiliki fungsi yang vital dan beragam. Hal ini membuat talud memiliki berbagai jenis. Secara umum, tiap jenis talud akan memiliki fungsi yang utama yaitu menahan tanah, hingga meredam bahaya longsor.

Yang menjadi pembeda dari tiap jenis talud atau dinding penahan tanah adalah bahan konstruksinya. Penahan tanah terbuat dari berbagai bahan; beton, kayu, batu kali, dan lain-lain.

Berikut adalah beberapa tipe talud yang harus Anda ketahui:

1. Penahan gravitasi

Pertama, ada talud penahan gravitasi yang berupa dinding kokoh. Dinding penahan tanah ini mengandalkan berat dalam proses kerjanya untuk mencapai keseimbangan dan kestabilan tanah, terutama untuk menjaga tekanan lateral pada tanah padat. Bahan talud ini biasanya terbuat dari beton bertulang dengan kualitas terbaik.

2. Penahan kantilever

Kedua, ada dinding penahan tanah kantilever yang juga terbuat dari dinding beton yang bertulang dengan bentuk seperti huruf ‘T.’ Fungsinya adalah untuk menahan gaya kerja pada kantilevernya. Prinsip kerjanya adalah dengan daya jepit dasar yang terletak pada bagian dasar struktur. Sementara itu, strukturnya terdiri dari dinding vertikal, tumit tapak, dan juga ujung kaki tapak atau hoe.

Baca juga: Tahapan Penting dalam Proses Pembuatan Beton

3. Tipe turap

Jenis yang ketiga adalah tipe turap atau sheet pile. Biasanya jenis dinding penahan tanah ini digunakan untuk menahan tekanan pada tanah lateral yang aktif dan untuk membendung air. Material yang digunakan adalah beton baja. Penggunaannya dapat dilakukan pada konstruksi gedung-gedung yang tinggi karena keunggulannya yang lebih murah dan tahan terhadap lingkungan ekstrem.

4. Gabion

Lanjut ke jenis keempat yaitu gabion. Bentuk gabion ditopang dengan penahan bronjong dalam arah vertikal dengan step tertentu yang mirip terasering. Blok penopang ini kemudian akan ditahan dengan kawat logam yang dianyam dan diisi agregat berupa batu kali.

5. Blok beton

Mirip seperti gabion, jenis talud ini menggunakan kumpulan blok beton yang padat ketimbang batu kali. Blok beton ini kemudian disusun secara vertikal dengan sistem pengunci antar blok. Akan tetapi, pembuatan blok beton harus dilakukan dengan standar yang tinggi untuk mendapatkan talud dengan kualitas terbaik.

6. Contiguous

Contiguous merupakan penahan yang terdiri dari bored pile yang sifatnya sementara. Keunggulannya adalah lebih kedap air, sehingga sangat cocok digunakan untuk proses pembuatan pondasi. 

7. Revetment dan dinding kisi

Terakhir, ada jenis revetment dan dinding kisi. Jenis revetment pada dasarnya merupakan penahan sederhana untuk melindungi gerusan air, baik itu pada area di dekat sungai maupun pantai. Biasanya konstruksinya terbuat dari beton, kayu, maupun bebatuan khusus.Sementara itu, dinding kisi terbuat dari bahan potongan beton precast, namun bisa juga dibuat dengan logam maupun kayu. Nantinya, dinding kisi akan ditopang oleh angkur dan ditanam di dalam tanah hingga tercipta kestabilan tanah.

Baca juga: Rumus Campuran Beton yang Umum Digunakan dan Sesuai SNI

Apa Saja Manfaat, Fungsi, dan Kegunaan Talud?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, talud berguna untuk memperbesar tingkat kestabilan tanah di area yang tanahnya masih labil. Kebanyakan area ini berada di lereng atau area yang dekat dengan sumber atau aliran air. Dinding ini dibangun dengan berbagai bahan; pasangan batu , kayu, beton, dan lain-lain.

Berikut adalah fungsi talud dan manfaatnya secara umum yang harus Anda ketahui:

  • Sebagai penahan gaya tekan dalam mencegah keruntuhan lateral pada tanah seperti pada kondisi longsor.
  • Selain menahan gaya lateral tanah, talud juga berfungsi sebagai penahan lateral air dan bisa membuat bangunan tidak stabil lagi. Dalam hal ini, talud bisa mencegah terjadinya erosi.
  • Sebagai pencegah terhadap rembesan air pada air muka tanah agar bangunan tetap kokoh dan tidak lembab, yang mana bisa menyebabkan penurunan kualitas ketahanannya.

Bangunan yang berguna untuk menahan berat tanah dan berat air ini juga memiliki nilai praktikal dalam arti fungsinya juga dapat membantu konstruksi atau objek lain di sekitarnya. Berikut adalah beberapa kegunaan talud yang sering ditemui:

  • Sebagai penahan pada saat pembangunan jalan raya maupun rel kereta api dalam mendapatkan elevasi.
  • Sebagai pembatas di pinggiran kanal yang memerlukan dinding penahan agar tidak mudah jebol.
  • Penahan banjir pada sungai, tujuannya adalah agar air tidak memasuki area konstruksi yang sedang dikerjakan.
  • Sebagai tumpuan jembatan dan penahan bangunan dinding untuk menjaga stabilitas tanah.

Bagaimana Cara Membuatnya Talud dengan Benar?

Proses pembuatan talud akan sangat bergantung pada kadar air dan kepadatan tanah. Berikut adalah langkah-langkah membuat talud yang dapat Anda jadikan panduan:

  1. Menyiapkan bahan dan alat. Anda akan membutuhkan adonan semen, dan pasir serta kerikil sebagai material utama. Anda juga akan butuh peralatan seperti sarung tangan dan kacamata pengaman, sekop, kawat, tiang dan tali, palu, serta kain penutup.
  2. Mulai menggali. Mulailah menggali tanah yang akan dibangun talud. Umumnya, Anda harus menggali hingga 1 meter. Tutup area galian dengan kain agar tidak ada benda-benda asing yang masuk.
  3. Tandai tempat memasang dinding. Agar proses pemasangan berjalan lancar, tandai bagian yang akan dipasang dinding dengan tiang dan juga tali.
  4. Mulai pasang balok. Buat sebuah parit kecil untuk menampung balok. Gunakan kawat untuk mengatur kemiringan balok. Setelah itu, susun balok dengan semen, pasir dan air. Ulangi hingga dinding penahan tanah selesai dibangun.

CTA Banner Article

Kesimpulan

Itulah dia penjelasan tentang talud yang dapat Anda jadikan panduan. Talud adalah konstruksi yang umumnya dibangun di area dengan kondisi tanah yang tidak ideal atau labil. Dengan berbagai bahan, seperti pasangan batu kali yang diperkuat campuran semen pasir dan air, talud dapat menahan beban berat air dan tanah disekitar dan memberikan kestabilan yang dibutuhkan.

Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa talud atau dinding penahan tanah adalah bagian penting dalam proses pembangunan gedung dan sebagainya. Untuk membuat talud, Anda juga bisa menggunakan bahan pendukung dari pipa besi galvanis ½ inch berkualitas. Karena konstruksi ini adalah tembok penahan dengan fungsi-fungsi krusial, maka bahan yang digunakan pun sangat berpengaruh pada kualitasnya.

Artikel Terkait

Silahkan hubungi kami
Hi saya ingin bertanya
whatsappweb