Indosteger
Indosteger adalah platform jual dan sewa scaffolding dengan proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan bahan berkualitas sehingga hasil produksi berstandard nasional.Pada artikel ini kami akan mengajak Anda untuk mengetahui cara menghitung cor beton per m3 yang benar agar gambaran mengenai bangunan yang akan Anda bangun tepat. Sebelumnya, ada baiknya kita mempelajari terlebih dahulu apa itu beton.
Beton adalah salah satu bahan dasar penting dalam konstruksi. Beton sendiri merupakan campuran dari pasir, kerikil, semen, dan air, di mana yang disebut beton adalah hasil dari semua campuran yang sudah mengeras. Beton juga memiliki banyak jenis mutu yang kuat tekannya berbeda tergantung mutu beton yang Anda pilih. Semakin besar mutu beton, semakin kuat juga beton tersebut dalam menahan beban yang berat. Umumnya yang sering digunakan adalah mutu beton K 100-K 500. Untuk sebuah bangunan rumah, mutu beton yang dapat digunakan adalah K 175 dan K 200. Untuk sebuah bangunan yang tinggi, mutu beton yang dapat digunakan adalah K 400 hingga K 500.
Namun penggunaan mutu sebaiknya tidak dipilih berdasarkan pengalaman atau kata orang saja, tetapi perlu pertimbangan lainnya yang akan kita bahas di bawah ini.
Takaran beton yang sesuai kebutuhan perlu diketahui agar struktur bangunan yang dihasilkan bersifat kokoh, kuat, dan tahan lama. Oleh karena itu, saat ini telah ada campuran cor beton siap pakai yang hanya perlu ditambahkan air. Tetapi, sebagian pekerja konstruksi memilih untuk membuat adonan secara mandiri agar lebih presisi.
Untuk dapat menghasilkan cairan beton yang kuat, berikut takaran bahan campuran yang direkomendasikan:
Pasir kasar 26%.
Air 16%.
Semen 11%.
Batu koral 41%.
Selain kombinasi tersebut, jika Anda ingin mengubah persentase takarannya, maka gunakanlah metode 1:2:3, yaitu 1 semen: 2 pasir: 3 koral.
Lebih lanjut, menghitung kebutuhan material untuk cor beton membutuhkan perhitungan yang detail. Adapun beberapa yang harus Anda hitung selain persentase takarannya antara lain:
Kebutuhan dak beton; dan
jumlah material yang dibutuhkan.
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda jadikan panduan:
Katakan saja Anda berniat membuat dak beton dengan ukuran 5 x 10 m dengan ketebalan dak 12 cm. Untuk membuatnya, Anda berencana menggunakan besi 10 mm dengan jarak antar cincin di angka 25 cm. Berikut adalah contoh perhitungannya:
Kebutuhan beton: 5 x 10 (m) x 0.12 (ketebalan dak) = 6 meter kubik (m3)
Kebutuhan semen: 1/6 x total kebutuhan beton / 0.024 = 41.67 sak.
Kebutuhan pasir: 2/6 x total kebutuhan beton = 2 meter kubik
Kebutuhan kerikil: 3/6 x total kebutuhan beton = 3 meter kubik
Kebutuhan besi 10 mm = 100 batang (1 besi 10mm memiliki panjang 12 meter)
Dari perhitungan di atas sebenarnya Anda sudah bisa menemukan kebutuhan Anda untuk pembuatan cor beton. Namun, untuk lebih detailnya, Anda bisa melakukan perhitungan material lainnya.
Asumsikan saja Anda membutuhkan balok berukuran 10 x 20 cm dengan tulangan pokok menggunakan 6 buah besi 10mm dan besi begel 8mm dan jarak pasang 25 cm. Maka berikut adalah perhitungan kebutuhannya:
Total panjang balok = (6bh x 5) + (3bh x 10) = 60m
Beton = (0.1 x 0.2 x 60) = 1.2 m3
Kebutuhan semen: 1/6 dari total kebutuhan beton / 0.024 = 8.3 sak
Kebutuhan pasir: 2/6 dari total kebutuhan beton = 0.4 meter kubik
Kebutuhan kerikil: 3/6 dari total kebutuhan beton = 0.6 meter kubik
Besi tulangan 10mm = (6 buah * 50) = 300 meter = 25 batang
Besi begel memiliki panjang 0.8 meter
Kebutuhan begel = 240/12m = 20 buah
Menghitung cor beton hanyalah satu dari banyak langkah untuk membuat cor beton yang baik. Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda jadikan panduan untuk dapat membuat cor beton yang baik:
Sebelum Anda melakukan pengerjaan cor, atau pengerjaan apapun dalam konstruksi, pastikan Anda telah menentukan konsep atau desain yang akan dikerjakan nantinya.
Konsep serta desain ini nantinya tentu akan berpengaruh saat Anda menghitung kebutuhan bahan untuk melakukan pekerjaan cor. Selain berpengaruh pada jumlah kebutuhan material, desain dasar serta konsep juga akan menjadi patokan dalam pengerjaan di lapangan.
Hasil pengecoran yang baik datang dari penggunaan material cor yang baik. Pastikan Anda mengetahui dengan jelas kebutuhan pengecoran Anda; misalnya jika Anda ingin melakukan pengecoran beton bertulang, maka Anda sebaiknya menggunakan beton berkualitas K350.
Jika Anda memaksanakan menggunakan bahan cor berkualitas K250, maka hasilnya akan tidak sesuai dengan spesifikasi serta tidak aman untuk digunakan.
Untuk mendapatkan hasil pengecoran yang rapi dan bersih, Anda dapat menggunakan bekisting serta penopang (steger) yang kuat.
Baca Juga: Ketahui Bagian Bekisting Kolom dan Cara Memasangnya
Saat menggunakan bekisting, pastikan Anda menggunakan bekisting yang baru serta bersih. Anda memang dapat menggunakan bekisting bekas. Hanya saja, pastikan bahwa bekisting tersebut masih memiliki bentuk yang baik (tidak bengkok atau bahkan patah di beberapa sisi).
Hal ini untuk memastikan bahwa cetakan hasil cor nantinya memiliki bentuk yang baik. Selain itu, penggunaan bekisting yang baik juga dapat membuat pengecoran Anda relatif aman dari kebocoran saat proses pengeringan.
Salah satu kesalahan yang paling umum dalam pengecoran beton adalah terlalu cepat melepas bekisting. Berapa lama Anda perlu memasang bekisting akan tergantung pada lebar dari cor beton yang Anda buat.
Misalnya, untuk lebar 3 hingga 6 meter, Anda umumnya membutuhkan waktu hingga 14 hari untuk dapat melepaskan bekisting. Sementara cor yang lebih dari 6 meter akan membutuhkan kurang lebih 21 hari.
Walaupun telah menggunakan bekisting, hasil cor Anda masih memiliki risiko kebocoran. Salah satu kesalahan paling umum dalam hal ini adalah tidak langsung membersihkan kebocoran yang terjadi.
Jika Anda telah membersihkannya dan cor beton yang bocor itu telah mengering, Anda akan semakin kesulitan untuk membersihkannya.
Proses pengeringan cor beton akan memakan waktu yang cukup lama. Pastikan Anda selalu mengecek secara berkala hasil pengecoran Anda. Periksa apakah ada kebocoran yang terjadi atau ada bekisting yang telah keluar dari jalurnya atau tidak.
Jika Anda merasa bahwa proses pengeringan cor beton Anda terlalu lambat atau cepat, Anda bisa segera berkonsultasi pada ahlinya. Hal ini karena pengeringan beton dipengaruhi oleh banyak hal yang sangat sulit atau bahkan berada di luar kendali kita.
Itulah dia cara menghitung cor beton per m3 serta tips membuatya dengan baik. Dengan mengetahui cara menghitung cor beton per m3, Anda juga jadi dapat mulai memperkirakan budget yang Anda butuhkan dalam membangun suatu bangunan yang Anda rencanakan.
Perlu diingat, perhitungan cor beton per m3 hanyalah langkah awal untuk mendapatkan total biaya keseluruhan yang Anda butuhkan. Hal ini karena Anda membutuhkan jasa dan peralatan lainnya seperti jasa tukang, jasa kontraktor, besi, suri suri bekisting dan bahan lainnya.
Anda bisa mulai melakukan survei harga dari bahan, dan peralatan yang dibutuhkan di Indosteger. Semoga Anda jadi bisa mengerti cara menghitung cor beton per m3, agar proses pengerjaan bangunan Anda berjalan dengan baik.
Baca Juga: Rumus Campuran Beton yang Aman, Kokoh dan Sesuai SNI
Cor sebaiknya tidak terkena hujan sebelum 30 menit setelah campuran cor terbentuk. Jika terkena air hujan sebelum 30 menit, ada kemungkinan campuran cor akan rusak dan merusak hasil akhir.
Dak beton dapat bertahan hingga puluhan tahun dalam segala jenis kondisi cuaca. Hal ini karena bahan bangunan beton memiliki daya tahan yang sangat kuat.
Cor beton setidaknya membutuhkan waktu hingga 14 hari untuk mengering dengan sempurna.
Sumber rujukan:
https://www.rumah.com/panduan-properti/cara-menghitung-cor-beton-66564