indosteger@gmail.com   +62818716828

6 Cara Merakit Scaffolding untuk Pembangunan yang Aman

Media
30 Apr 2024

Indosteger

Indosteger adalah platform jual dan sewa scaffolding dengan proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan bahan berkualitas sehingga hasil produksi berstandard nasional.

Saat melakukan pembangunan rumah atau gedung, tentu Anda perlu mengetahui dengan cara merakit scaffolding. Scaffolding atau perancah adalah suatu struktur sementara yang digunakan untuk menopang manusia dan material dalam konstruksi atau perbaikan gedung dan bangunan lainnya. Perancah biasanya terbuat dari bambu, kayu, atau pipa baja yang kokoh agar bisa menahan beban yang cukup. Sekarang ini, scaffolding yang terbuat dari kayu atau bambu mulai ditinggalkan dan kebanyakan orang mulai beralih ke pipa baja yang lebih kokoh dan tahan lama.

Komponen Merakit Scaffolding

Sebelum Anda mempelajari cara merakit scaffolding yang ingin Anda pakai, ada baiknya Anda mengenali komponen-komponen yang membentuk scaffolding. Berikut tujuh komponen utama yang dipakai saat merakit scaffolding:

1. Catwalk

Catwalk scaffolding berfungsi sebagai tempat berpijak antar mainframe yang digunakan sebagai akses dan untuk menopang pekerja saat melakukan konstruksi.

2. Mainframe

Mainframe scaffolding merupakan komponen paling utama dari scaffolding yang terdiri dari berbagai macam ukuran. Kegunaannya adalah untuk mengatur ketinggian dan lebar scaffolding sesuai dengan kebutuhan.

3. Lock Pin 

Berfungsi sebagai pengaman untuk mengunci cross brace.

4. Cross Brace

Dua pipa yang saling bersilangan dan dihubungkan di bagian tengahnya. Cross brace digunakan untuk mengikat setiap mainframe sehingga dapat berdiri tegak.

5. Joint Pin

Digunakan sebagai penyambung antar mainframe.

6. End Frame

Berperan sebagai penambah ketinggian yang bisa disesuaikan tingkat ketinggiannya.

7. Roda Scaffolding

Merupakan komponen paling bawah scaffolding yang digunakan untuk memindahkan scaffolding dari satu tempat ke tempat lainnya tanpa perlu membongkar scaffolding tersebut. Roda scaffolding hadir dalam tipe yang memiliki kunci (with lock) dan tipe tanpa kunci (without lock). Roda scaffolding ini hanya bisa digunakan pada area pijakan yang datar, rata, dan stabil.

Baca juga: Panduan Keselamatan Penyusunan Perancah Scaffolding

Cara Merakit Scaffolding

Nah, setelah mengenali komponen-komponen utama yang diperlukan saat merakit scaffolding, saatnya Anda mempelajari lebih lanjut empat cara merakit scaffolding untuk pembangunan gedung atau rumah Anda. Berikut beberapa cara merakit scaffolding:

1. Perhatikan Pedoman K3 Saat Melakukan Pemasangan

Cara pemasangan scaffolding haruslah memperhatikan pedoman Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Dalam hal ini keselamatan dan kesehatan para pekerja maupun lingkungan kerja. Khususnya dalam bidang alat berat seperti konstruksi. Pedoman ini berkaitan erat dengan aspek legalitas, moral, hingga finansial dalam melakukan sebuah proyek konstruksi.

Adapun pedoman standar dalam memasang scaffolding adalah pastikan pekerja menggunakan penutup atau pelindung kepala seperti helm. Kemudian, pakaian pun haruslah tepat serta gunakan sepatu yang tidak licin agar aman. Selain itu, perhatikan juga kondisi peralatan yang akan dipasang serta aspek keamanan lainnya dalam menjamin keselamatan para pekerja. Bila hal ini sudah dijalankan dengan baik, maka mulailah pemasangan scaffolding.

2. Mulailah dari Tingkatan Paling Bawah

Cara pemasangan scaffolding sebaiknya dimulai dari bagian bawah terlebih dahulu. Anda bisa menyelesaikannya dari tingkatan terbawah dan pastikan semua bagiannya sudah terpasang dengan baik dan kencang. Kemudian, baru lanjutkan pemasangan pada tingkatan selanjutnya. Sebenarnya, pemasangan pada tingkatan pertama atau steger ini bisa Anda lakukan dengan mudah dan dilakukan sendirian.

Namun, dengan catatan Anda memiliki keahlian di bidang tersebut dan memiliki pengalaman yang cukup. Akan tetapi jika belum memiliki keahlian tersebut sebaiknya perlu didampingi oleh ahli maupun tenaga profesional. Mengingat bagian dasar adalah bagian penopang penting sehingga harus dipasang dengan sempurna guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan nantinya.

3. Pemasangan Menggunakan Alat Bantu

Setelah bagian pertama di atas terpasang dengan baik, Anda pun masih harus melanjutkan pemasangan steger lain ke bagian atasnya. Pemasangan seperti ini tentu tidaklah mudah dan membutuhkan tenaga yang banyak pula serta dilakukan secara bersama-sama. Selain itu, untuk mempersingkat waktu dan meminimalisir kecelakaan kerja bisa dengan menggunakan alat bantu dalam pemasangan.

Alat bantu tersebut biasanya berupa tali tambang yang kuat dan diangkat ke atas secara perlahan. Penggunaan tali tambang yang kuat tidak hanya sebagai cara pemasangan scaffolding agar efisien saja. Lebih dari itu juga melindungi para pekerja konstruksi dari kecelakaan kerja.

4. Pemasangan dengan Pipa

Kemudian, cara merakit scaffolding selanjutnya bisa dengan menggunakan pipa penunjang. Fungsinya tidak lain untuk mengikat steger di bagian bangunan yang sedang dikerjakan. Bila Anda memilih cara ini, beberapa hal yang penting diperhatikan adalah gunakanlah pipa yang sama mulai awal hingga akhir pengerjaan pemasangan.

Berikutnya adalah perhatikan selalu bagian pipa tersebut sebab jika kurang terawat atau keropos tentu saja ini akan berbahaya. Lalu, untuk dasar atau fondasi pemasangan scaffolding usahakan berada di area yang rata dan kuat guna mencegah scaffolding patah maupun ambruk ketika digunakan.

5. Pemasangan pada Ketinggian

Cara pemasangan scaffolding pada ketinggian agaknya nampak sedikit berbeda. Sebab, tingkat keamanan untuk scaffolding yang ada di tempat tinggi perlu benar-benar diperhatikan guna menjaga keselamatan pekerja. Salah satunya adalah ketika melepaskan maupun mengangkat material, posisi scaffolding harus dikaitkan ke platform atau papan dan pagar pembatasnya.

6. Selalu Lakukan Pengecekan Sebelum Digunakan

Terakhir, pastikan seluruh bagian dasar, kerangka, dan alat pengunci scaffolding sudah terpasang dengan baik. Cek semua yang terkait dengan scaffolding, seperti papan dan pagar aman dari goncangan.

Sebelum menggunakan scaffolding, perhatikan juga kondisi permukaan, tinggi-rendah, dan jarak antara scaffolding dengan jaringan kabel listrik. Pastikan kondisi permukaan sudah rata agar nantinya scaffolding bisa berdiri dengan stabil. Pasang pula scaffolding jauh dari jaringan kabel listrik untuk meminimalisir risiko tersengat listrik.

Untuk jumlah platform sendiri, agar makin aman Anda perlu menyediakan tiga buah platform dengan pagar pembatas. Bila instalasinya menggunakan metode satu tangan, bagian harness pada tiap bagian harus dilengkapi lanyrad dengan panjang sekitar 1.75 meter dan kait hook scaffolding yang berukuran 55 mm maupun jenis yang serupa.

Baca Juga: Cara Pemasangan Scaffolding yang Benar dan Aman

CTA Banner Article

Penutup

Demikianlah empat cara merakit scaffolding untuk pembangunan gedung atau kediaman Anda. Jika Anda tidak ingin merakit scaffolding sendiri supaya lebih mudah, maka Jual Scaffolding & Sewa Scaffolding Termurah Indosteger dapat menjadi solusinya. Sekarang, setelah Anda lebih memahami cara merakit scaffolding, saatnya Anda mengunjungi laman Indosteger untuk semua keperluan scaffolding Anda!

Artikel Terkait

Silahkan hubungi kami
Hi saya ingin bertanya
whatsappweb