Indosteger
Indosteger adalah platform jual dan sewa scaffolding dengan proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan bahan berkualitas sehingga hasil produksi berstandard nasional.Pembesian tangga merupakan proses penambahan struktur baja pada tangga untuk meningkatkan kekuatan dan stabilitas tangga tersebut. Pembesian tangga sangat penting karena tangga merupakan bagian struktural yang vital dalam sebuah bangunan yang sering digunakan untuk mengakses lantai yang lebih tinggi.
Tanpa pembesian yang tepat, tangga dapat menjadi lebih rentan terhadap kerusakan atau kegagalan struktural yang dapat menimbulkan risiko kecelakaan bagi pengguna. Meski dilakukan oleh pekerja bangunan yang ahli, tetapi tak ada salahnya jika Anda mengenal bagaimana pembesian dilakukan agar bisa memantau jalannya konstruksi. Simak informasi pembesian tangga selengkapnya di bawah ini.
Salah satu langkah melakukan pembesian tangga adalah menyiapkan desain tangga. Kalau misalnya Anda belum memiliki gambaran atau desain tentang tangga yang akan Anda bangun, berikut adalah beberapa jenis tangga yang bisa Anda jadikan inspirasi:
1. Tangga lurus
Tangga lurus adalah jenis tangga yang memiliki desain yang sederhana dan langsung tanpa adanya perubahan arah atau tikungan. Tangga ini terdiri dari serangkaian anak tangga yang terhubung secara vertikal dan horisontal secara lurus. Tangga lurus sering digunakan untuk akses vertikal yang sederhana, baik di dalam bangunan maupun di luar bangunan. Desain yang simpel dan fungsional membuat tangga lurus menjadi pilihan yang umum dalam banyak aplikasi konstruksi.
Namun, jangan buat tangga lurus terlalu panjang atau terlalu tinggi. Jika Anda memang ingin menghubungkan dua lantai yang sangat berbeda ketinggian, Anda bisa menggunakan bordes sebagai tempat istirahat di tengah-tengah struktur tangga.
Baca Juga: Mengenal Standar Konstruksi Tangga yang Aman serta Jenis-jenisnya
Tangga putar adalah jenis tangga yang berbentuk melingkar atau mengikuti kurva lengkung. Tangga ini dirancang dengan sudut melengkung atau spiral yang memungkinkan pengguna untuk berputar saat naik atau turun. Tangga putar biasanya digunakan di ruang dengan ruang terbatas atau sebagai elemen desain yang estetis.
Desain melingkar atau spiral dari tangga putar memberikan tampilan yang elegan dan menghemat ruang dibandingkan dengan tangga lurus konvensional. Tangga putar dapat ditemukan di dalam dan di luar bangunan, dan sering digunakan sebagai akses ke lantai atas, atap, atau mezzanine.
Baca Juga: Apa Itu Mezzanine dan Fungsinya
Tangga Letter L adalah jenis tangga yang memiliki bentuk seperti huruf "L" ketika dilihat dari sisi atas. Tangga ini terdiri dari dua segmen tangga yang membentuk sudut 90 derajat, dengan satu segmen vertikal dan segmen lainnya horizontal. Segmen vertikal biasanya menghubungkan dua lantai, sedangkan segmen horizontal mengarah ke arah lain.
Tangga Letter L sering digunakan di dalam dan di luar bangunan untuk mengakomodasi perubahan tingkat atau perpindahan antar-ruangan yang memerlukan belokan tajam 90 derajat. Desain tangga ini cukup sederhana dan efisien dalam penggunaan ruang. Tangga Letter L dapat dilengkapi dengan anak tangga dan pegangan yang sesuai untuk memberikan keamanan dan kenyamanan kepada penggunanya.
Baca Juga: Inilah Cara Menghitung Anak Tangga Leter L
Tangga U adalah jenis tangga yang memiliki bentuk seperti huruf "U" ketika dilihat dari sisi atas. Tangga ini terdiri dari tiga segmen tangga yang membentuk dua tikungan atau belokan tajam 180 derajat. Segmen pertama dan terakhir bergerak ke arah yang sama, sedangkan segmen tengah menghubungkannya secara vertikal.
Tangga U sering digunakan sebagai akses ke area dengan perubahan tingkat yang signifikan, seperti basement atau lantai atas yang memiliki ketinggian yang jauh lebih rendah atau lebih tinggi dari lantai sekitarnya. Desain tangga ini memungkinkan pengguna untuk melakukan belokan tajam dan mengubah arah secara efisien. Tangga U dapat ditemukan di dalam dan di luar bangunan, dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi desain.
Untuk menghitung kebutuhan pembesian tangga, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
Ukur panjang, lebar, dan tinggi tangga dengan cermat. Juga, tentukan jumlah anak tangga yang akan dibuat.
Pilih ukuran besi yang akan digunakan untuk pembesian tangga. Biasanya, besi tulangan dengan ukuran 8 mm, 10 mm, atau 12 mm digunakan untuk pembesian tangga. Anda juga perlu mempertimbangkan ketebalan pelat tangga.
Kalikan tinggi tangga dengan jumlah anak tangga. Ini akan memberikan total panjang besi vertikal yang dibutuhkan.
Ukur lebar tangga dan kalikan dengan jumlah anak tangga. Ini akan memberikan total panjang besi horizontal yang dibutuhkan.
Tambahkan beberapa panjang besi tambahan sebagai kelebihan. Biasanya, tambahkan sekitar 10% hingga 15% dari total panjang besi yang dihitung sebelumnya. Ini akan mengompensasi potongan yang tidak sempurna dan memberikan sedikit kelebihan untuk kebutuhan tambahan.
Jumlahkan total panjang besi vertikal dan horizontal, termasuk besi tambahan yang telah ditambahkan. Ini akan memberikan total kebutuhan besi untuk pembesian tangga.
Penting untuk melakukan perhitungan dengan hati-hati dan menggunakan ukuran besi yang sesuai dengan desain dan kebutuhan tangga yang akan dibuat. Jika Anda tidak yakin, Anda bisa berkonsultasi dengan ahli konstruksi atau tukang yang berpengalaman.
Tangga merupakan bagian penting pada bangunan yang tidak hanya terdiri dari 1 lantai saja. Anda tentu membutuhkannya untuk naik ke lantai atas bangunan, begitu pula dengan semua orang yang berada di dalam bangunan. Itu sebabnya pembuatan tangga harus diperhatikan dan dilakukan dengan tepat agar tidak menimbulkan bahaya bagi penggunanya. Adapun cara melakukan pembesian tangga yang baik dan benar antara lain:
Pastikan Anda telah mempersiapkan semua alat dan bahan yang Anda butuhkan, seperti besi beton, alat las, dan alat pemotong besi. Pastikan juga Anda telah menggunakan alat pengaman untuk menjaga keselamatan ketika menggunakan alat-alat tersebut.
Sebelum mulai memotong atau mencampurkan bahan, pastikan Anda meninjau ulang kembali desain tangga, baik dari ukuran dan kebutuhan material untuk membangun tiap bagian dari tangga.
Kalau Anda belum memiliki desain tangga, Anda sebaiknya membuatnya terlebih dahulu.
Seperti proses konstruksi pada umumnya, mulailah dari bagian pondasi. Pondasi tangga ini bisa Anda buat dengan batu kali atau beton bertulang.
Setelah menyelesaikan pondasi, Anda bisa mulai memasang cetakan tangga atau bekisting. Dalam pemasangan cetakan, pastikan Anda mengikuti desain dan spesifikasi tangga yang telah Anda tentukan sebelumnya.
Perhatikan juga ketinggian bagian paling atas dengan bawah tangga. Jika terlalu tinggi, Anda akan membutuhkan scaffolding untuk dapat bekerja dengan aman dan nyaman.
Tempatkan besi tulangan secara hati-hati sesuai dengan rencana dan desain. Pastikan tulangan vertikal (tulangan tegak) dan tulangan horizontal (tulangan melintang) terpasang dengan benar, sesuai dengan standar dan aturan yang berlaku.
Pastikan tulangan terhubung dengan baik dan tidak ada celah atau jarak yang terlalu besar antara tulangan. Gunakan ikatan besi atau kawat baja untuk memastikan keterhubungan yang kuat.
Pasang penghalang atau penahan di sekitar tangga untuk mencegah beton mengalir keluar dari cetakan. Pastikan semua bagian tangga dan tulangan dalam posisi yang tepat sebelum pengecoran.
Setelah semua persiapan selesai, tuangkan beton secara perlahan ke dalam cetakan tangga. Pastikan beton merata dan menyebar dengan baik di seluruh area tangga. Gunakan alat pemadat untuk menghilangkan udara di dalam beton.
Setelah pengecoran selesai, lakukan perawatan dengan menyemprotkan air pada permukaan beton untuk mencegah kekeringan dan retak. Juga, gunakan alat pemadat untuk memastikan beton terpadat dengan baik.
Biarkan beton mengeras dan mengering sesuai dengan waktu yang direkomendasikan sebelum menghapus cetakan atau membebani tangga dengan beban berat.
Baca Juga: Mengenal Pekerjaan Pembesian
Berikut ini adalah alat dan bahan yang harus Anda pahami agar dapat menghitung pembesian tanggga dengan benar, yaitu:
Besi tulangan merupakan material utama dalam konstruksi beton bertulang. Fungsinya adalah untuk menahan gaya tarik yang tidak dapat ditanggung oleh beton sendiri. Besi tulangan disediakan dalam berbagai diameter dan mutu, disesuaikan dengan perhitungan desain struktur. Pada tangga beton, besi tulangan disusun sedemikian rupa untuk mendistribusikan beban secara merata dan mencegah terjadinya retakan yang dapat mengganggu kestabilan serta daya dukung struktur.
Batang ulir adalah batang baja yang memiliki permukaan berulir, sehingga memberikan daya cengkeram yang lebih baik. Batang ini digunakan untuk mengikat dan menggabungkan besi tulangan, serta sebagai elemen penguat tambahan pada sambungan-sambungan struktural. Dengan adanya batang ulir, sambungan antar elemen beton menjadi lebih kokoh dan dapat menahan gaya geser maupun tarikan, sehingga meningkatkan integritas keseluruhan dari tangga beton.
Kawat beton berperan penting dalam menjaga agar besi tulangan tetap berada pada posisinya selama proses pengecoran beton. Kawat ini biasanya digunakan untuk mengikat atau mengikat simpul-simpul besi tulangan agar tidak bergeser. Teknik pengikatan yang tepat dengan kawat beton sangat krusial, karena pergeseran besi tulangan dapat mengakibatkan distribusi beban yang tidak merata dan berpotensi mengurangi kekuatan struktural tangga.
Cetakan tangga adalah bentuk sementara yang digunakan untuk membentuk beton saat proses pengecoran. Cetakan harus dirancang dengan cermat agar sesuai dengan bentuk, dimensi, dan kemiringan tangga yang diinginkan. Bahan cetakan harus cukup kuat untuk menahan beban beton basah, namun juga mudah dilepas setelah beton mengeras. Kualitas cetakan sangat mempengaruhi hasil akhir, baik dari segi kekasaran permukaan maupun presisi bentuk tangga.
Sealer beton adalah bahan pelapis yang diaplikasikan pada permukaan beton setelah pengerasan. Fungsinya adalah untuk melindungi beton dari penetrasi air, bahan kimia, dan pengaruh cuaca. Dengan aplikasi sealer, permukaan tangga beton akan memiliki daya tahan yang lebih tinggi terhadap abrasi dan kerusakan akibat lingkungan, serta memberikan tampilan akhir yang lebih estetis. Sealer juga membantu mengurangi resiko keretakan dan memperpanjang umur pakai struktur beton.
Secara keseluruhan, pemilihan dan penggunaan alat serta bahan pembesian yang tepat sangat menentukan kekuatan, kestabilan, dan daya tahan tangga beton. Setiap komponen, mulai dari besi tulangan, batang ulir, kawat beton, hingga cetakan dan sealer, bekerja bersama untuk menghasilkan struktur yang tidak hanya memenuhi kebutuhan fungsional, tetapi juga estetika dan keselamatan bangunan.
Melalui pembesian yang tepat, tangga akan lebih kuat dan stabil, sehingga dapat menjamin keamanan pengguna. Pembesian tangga juga dapat membantu meningkatkan estetika tangga dan memberikan kepercayaan diri bagi pengguna tangga. Sebab itu, Anda perlu mengenali apa saja metode pembesian tangga melalui ulasan di bawah ini:
Serat karbon adalah serat sintetis yang terbuat dari polimer karbon yang memiliki kekuatan tinggi dan kelenturan rendah. Selain kekuatan dan kelenturannya, proses pembesian tangga dengan komposit serat karbon memiliki beberapa keuntungan seperti bobot yang ringan, durabilitas yang tinggi, konstruksi yang nyaman dan tampilan yang menarik bagi tangga.
Baca Juga: Bagaimana Ukuran Lebar Tangga Ideal untuk Rumah?
Hanya saja metode ini memiliki kekurangan berupa adanya persyaratan material dan kekuatan komponen tertentu yang harus dipenuhi agar hasilnya maksimal. Contohnya seperti kekuatan tingkat komponen beton bertulang dan pembesian tidak boleh terkena matahari atau suhu tinggi.
Tulangan baja adalah bahan logam yang digunakan untuk menambah kekuatan struktur beton. Keuntungannya, metode ini memberikan balok platform yang memiliki ketahanan tinggi sebab menggunakan pelat baja sebagai pengikat tambahannya.
Hal tersebut dapat membantu menahan retak sekaligus menguatkan besi. Konstruksinya pun dirancang cukup sederhana tetapi tidak memengaruhi kekuatannya untuk menahan beban.
Sayangnya, tulangan baja terikat yang cenderung kaku tersebut lebih mahal, kurang fleksibel, lebih berat, dan perlu perawatan yang lebih sering. Namun, kekurangan ini mungkin tidak selalu menjadi masalah bagi setiap konstruksi sebab tergantung pada kondisi bangunan.
Akan lebih baik jika Anda memilih menggunakan kombinasi keduanya. Alasannya, kombinasi tersebut akan memberikan tangga yang lebih kuat dan stabil dibandingkan hanya menggunakan salah satu metode saja.
Pembesian tangga adalah tahap penambahan struktur baja pada tangga untuk meningkatkan kekuatan dan stabilitasnya. Proses ini sangat penting karena tangga merupakan elemen struktural krusial dalam sebuah bangunan yang sering digunakan untuk akses ke lantai-lantai yang lebih tinggi.
Tanpa pembesian yang tepat, tangga bisa menjadi rentan terhadap kerusakan atau kegagalan struktural, yang berpotensi menimbulkan risiko kecelakaan bagi penggunanya. Meskipun pembesian umumnya dilakukan oleh pekerja bangunan yang ahli, mengenal proses pembesian bisa membantu Anda memantau jalannya konstruksi dengan lebih baik.
Ada berbagai jenis tangga yang dapat Anda bangun, mulai dari tangga lurus yang sederhana hingga tangga berputar, tangga L, dan tangga huruf U. Setiap jenis tangga memiliki kelebihan dan keunikannya masing-masing. Penting untuk memilih jenis tangga yang sesuai dengan kebutuhan dan desain bangunan Anda.
Setelah menentukan jenis tangga yang akan dibangun, langkah selanjutnya adalah melakukan pembesian dengan metode yang tepat, seperti penguatan komposit serat karbon atau penggunaan tulangan baja terikat. Pembesian tangga harus dilakukan oleh tukang bangunan yang ahli dan menggunakan material berkualitas tinggi untuk memastikan keamanan dan kekokohan struktur.
Tak perlu bingung, Indosteger dapat menjadi solusi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan besi Anda. Harga besi hollow galvanis 4x8 yang ditawarkan Indosteger cukup terjangkau, namun dengan kualitas yang tetap unggulan.
Hubungi kami sekarang juga dan ciptakan pembesian tangga yang kuat, kokoh, serta aman melalui material berkualitas dari Indosteger.