indosteger@gmail.com   +62818716828

MSDS: Isi Material dan Informasi Pentingnya!

Media
31 Des 2023

Indosteger

Indosteger adalah platform jual dan sewa scaffolding dengan proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan bahan berkualitas sehingga hasil produksi berstandard nasional.

MSDS adalah material safety data sheet, dimana dokumen ini berguna untuk mengidentifikasi dan berisi prosedur yang mengatur langkah-langkah yang harus diterapkan ketika menghadapi bahaya, identifikasi bahaya dan masalah, pencegahan hingga respons yang harus diambil.

Di dalam pergerakan bisnis saat ini, terdapat banyak komponen dan aspek yang terdapat di dalamnya agar bisa membuat bisnis tersebut terus berputar maju ke depan. Dengan pemenuhan komponen dan aspek tersebut, aktivitas sehari-hari di dalam industri tersebut juga bisa terjaga dengan baik dan sesuai dengan standar yang ada. Juga untuk menjamin kesehatan dan keselamatan para pekerja.

K3LH adalah salah satu prinsip yang ditetapkan pemerintah untuk menjamin keamanan para pekerja dalam dunia industri dan kosntruksi. Untuk itu, diharapakan para pekerja sadar untuk selalu mentaati segala bentuk peraturan yang ditetapkan perusahaan.

Saat ini, banyak industri yang melibatkan bahan-bahan kimia sebagai bagian dari bisnis mereka. Bahan-bahan kimia kebanyakan memang digunakan untuk produk yang mereka jual nantinya. Namun tentu saja untuk melibatkan bahan-bahan kimia, diperlukan sebuah sistem keamanan yang baik. Salah satu sistem keamanan tersebut adalah MSDS.

Material Safety Data Sheets (MSDS) atau dalam bahasa Indonesia disebut Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) berfungsi juga menjadi pendataan material yang ada di dalam bahan-bahan kimia demi bisa mendapatkan satu sistem keamanan yang baik.

MSDS memang perlu diperhatikan di dalam industri karena berisi info tentang penggunaan zat kimia, pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan akibat bahan kimia tersebut, hingga penanganan yang tepat untuk zat-zat berbahaya. Terutama identifikasi bahaya potensial dari zat kimia yang mudah terbakar.

Dari penjelasan singkat di atas sendiri, Material Safety Data Sheet (MSDS) ini sudah terlihat penting dan wajib dimiliki. Namun di sini tidak hanya membahas tentang pengertian dari MSDS saja, tetapi juga kepentingan MSDS dalam industri, hingga informasi apa saja yang biasanya terdapat di dalam MSDS itu sendiri.

Apa Itu MSDS?

MSDS adalah lembar petunjuk yang berisi informasi zat-zat kimia yang ada dipakai di dalam industri tersebut. MSDS memang wajib dimiliki oleh para pelaku industri yang menggunakan zat-zat kimia di dalam bisnis mereka. Hal ini karena unsur di dalam zat kimia tersebut bisa membahayakan orang lain jika tidak dicek keamanannya. Biasanya, bahan kimia berbahaya lebih dikenal dengan sebutan B3.

Penggunaan MSDS bertujuan untuk memastikan pengguna bahan kimia terkait paham tentang cara penggunaan bahan kimia serta tata cara penyimpanan dan penanganan bahan terkait.

Maka dari itu, MSDS memang penting untuk dimiliki di dalam industri. MSDS adalah barisan data yang penting untuk dimiliki, karena jika tidak, pihak yang berwenang bisa memberikan hukuman kepada pelaku bisnis yang tidak memiliki MSDS.

Pembuat MSDS atau pihak berwenang atau yang mewajibkan penggunaan MSDS adalah Menteri Tenaga Kerja melalui  Keputusan dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. KEP-187/MEN/1999, pada Bab 1 Pasal 1.

Di sana dijelaskan bahawa bahan kimia B3 adalah bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat kimia atau fisika dan atau toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan. Maka dari itu, diperlukan MSDS tersebut demi bisa menjaga keamanan para tenaga kerja yang berhubungan langsung dengan bahan-bahan kimia tersebut.

Baca Juga: Apa Yang Dimaksud Dengan Keselamatan Kerja?

Fungsi MSDS

Secara umum, MSDS beberapa fungsi berikut ini:

1. Sebagai Penunjang Keselamatan Kerja

Fungsi utama dari MSDS adalah menunjang keselamatan kerja baik di lingkungan pekerjaan maupun di laboratorium. Hal ini dikarenakan MSDS memberikan informasi yang akurat mengenai bagaimana sebuah bahan kimia dapat digunakan oleh pekerja atau peneliti.

2. Memberikan Prosedur yang Tepat

Fungsi berikutnya adalah memberikan prosedur yang tepat untuk pekerja dan peneliti. Tentunya, prosedur tersebut berkaitan dengan cara penggunaan bahan kimia, apa yang dilakukan jika terjadi insiden, bagaimana langkah penyimpanan bahan kimia dengan benar, serta bagaimana langkah pembuangan bahan kimia dapat dilakukan.

Setiap bahan kimia memiliki keterangan MSDS yang berbeda, tergantung pada tingkat reaktivitasnya. Oleh karena itu, penting untuk membaca dan memahami prosedur yang tercantum untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan.

Isi Material Safety Data Sheet (MSDS)

Isi Material Sefety Data Sheet (MSDS)

Secara garis besar, isi dari MSDS meliputi informasi bahan kimia meliputi sifat fisika, kimia, jenis bahaya yang ditimbulkan, cara penanganan, tindakkan khusus dalam keadaan darurat, pembuangan dan informasi lain yang diperlukan.

Secara umum, berikut adalah informasi yang terkandung di dalam sebuah Material Safety Data Sheet (MSDS):

  • Identitas seluruh bahan yang terkandung kurang dari 1% yang dapat membahayakan kesehatan atau dapat melepaskan bahan berbahaya yang melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) yang ditentukan.

  • Bahaya kesehatan yang meliputi tanda-tanda atau gejala jika terpapar.

  • Kondisi medis jika terpapar.

  • Tempat masuknya bahan berbahaya ke dalam tubuh (Route of Entry).

  • Bahaya kanker jika ada.

  • Sifat fisik dan kimia.

  • Nilai Ambang Batas (NAB) atau batas pajanan.

  • Peringatan bahaya

  • Prosedur pembersihan

  • Pertolongan pertama atau darurat

Untuk isi MSDS sendiri, bisa dibilang terhitung rinci dan banyak. Tentu saja memang diperlukan penjelasan yang lebih rinci dan banyak karena demi bisa mendapatkan sistem keamanan yang baik untuk penanganan zat-zat kimia tersebut.

Di dalam MSDS, biasanya ada delapan poin yang harus ada untuk memberikan penjelasan yang rinci dan tepat dari zat-zat kimia yang digunakan. Delapan poin tersebut adalah:

  1. Identifikasi bahan (Material Identification)

  2. Komposisi bahan berbahaya (Hazardous Ingredients)

  3. Sifat fisika dan kimia (Physical and Chemical Characteristics)

  4. Data potensi bahaya kebakaran dan ledakan (Fire and Explosion Hazard Data)

  5. Data potensi bahaya terhadap kesehatan (Health Hazard Data)

  6. Data reaktifitas (Reactivity Data)

  7. Prosedur safety penanganan, tumpahan, kebocoran dan pembuangan limbah (Precaution for Safety Handling and Use)

  8. Tindakan pengendalian untuk mengurangi bahaya (Control Measures)

Dari delapan poin di atas, semuanya harus dipenuhi agar industri bisa tetap aman dan keselamatan para pekerja tetap terjamin.

Baca Juga: Kesalahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang Sering Diabaikan

Untuk formatnya, Lembaran Data Keselamatan Bahan sendiri haruslah mengikuti sistem harmonisasi global atau Global Harmonize System (GHS) seperti yang telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 87 Tahun 2009.

Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB):

1. Identifikasi Bahan Kimia

- Identifikasi seperti nama bahan, nama perusahaapembuat, termasuk alamat pembuatan, sertifikasi, hingga deskripsi singkat dari pembentuk bahan kimia yang dijual, hingga larangan dsb. Hal tersebut perlu untuk diketahui untuk menjami keamanan Anda. 

2. Identifikasi Sifat Bahaya

- Bahan-bahan yang terkandung wajib terurai dalam bentuk persentase, sehingga Anda sebagai pembeli memahami takaran pada umumnya. 

- Pictogram yang sesuai dengan Globally Harmonized System (GHS) 

- Warning dan batasan penggunaan juga harus diperhatikan cantumannya. 

3. Komposisi Informasi dari Setiap Bahan-Bahan

- Sifat kimia terutama nama zat dan campuran zat wajib diberikan keterangan Chemical Abstract Service (SAS). Nama umum, sinonim, dan nama pasar.

- Untuk zat yang mengandung kotoran-kotoran aditif bisa menjadi zat berbahaya juga wajib diberikan keterangan.

- Berlaku untuk campuran, wajib mencantumkan konsentrasi dengan persentase yang tepat untuk setiap bahan yang dijelaskan. Termasuk variasi, kisaran konsentrasi hingga batch produksi untuk setiap produksi yang dilakukan.

4. Tindakan Pertolongan Pertama

- Mencantumkan instruksi pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan dalam penggunaan ataupun selama proses pencampuran.

- Penjelasan lengkap terkait gejala yang akan dialami, gejala ringan, panjang, maupun efek tertunda yang dapat muncul di kemudian hari.

- Langkah medis yang wajib diambil dan perawatan yang diperlukan.

5. Tindakan Penanganan Kebakaran

- Rekomendasi alat kebakaran yang digunakan sebagai proteksi.

- Alat pelindung yang wajib dikenakan oleh para petugas ketika melakukan pertolongan

- Langkah yang wajib diambil dan dijauhi ketika bahaya terjadi.

Baca Juga: Alat Keselamatan Kerja dan Fungsinya di Lapangan

6. Tindakan Penanggulangan Jika Terjadi Kebocoran

- Peringatatan terhadap perbedaan penanganan seperti penumpahan dalam skala besar ataupun kecil wajib dikomunikasikan kepada pekerja.

- Hindari supaya zat atau campuran tidak mengenai mata, kulit, dan baju.

- Prosedur gawat darurat yang harus dilakukan

- Prosedur pembersihan dan detail yang harus dilakukan agar zat tidak bereaksi lagi wajib dikemukakan.

7. Penanganan dan Penyimpanan

- Persyaratan spesifik untuk area penyimpanan dan penanganan khusus jika terjadi masalah.

8. Pengendalian Pajanan atau Perlindungan Personal

- Properti dan kelengkapan material pelindung fisik untuk dikenakan agar terhindar dari bahaya zat dan campuran.

9. Properti Fisik dan Kimia

- Uraikan kondisi fisik seperti tampilan baik dari segi warna, bau, dsb. Begitupun dengan kondisi kimia yang perlu diperhatikan seperti flammability, exploisive limits, bau, tekanan uap, kepadatan uap, batas bau, suhu, kepadatan uap, tingkat keasaman & basa, kepadatan relative, kondisi penguapan, koefisien partisi, hinga viskositas.

10. Stabilitas dan Reaktivitas

- Perhatikan informasi stabilitas dan reaktivitas dari zat ataupun penempatan dan kondisi yang diberikan.

11. Informasi Toksikologis

- Seperti yang sudah disebutkan apapun gejala hingga bahaya yang diberikan akibat kelalaian wajib dicantumkan hingga penanganan yang wajib diambil

12. Informasi Ekologi

- Cantuman peringatan yang terjadi jika zat atau suatu campuran dilepaskan ke lingkungan terutama dalam jumlah banyak. Cantumkan resiko dan penanganan yang harus dilakukan secara mendetail.

13. Pembuangan Limbah

- Jelaskan kondisi kontainer, tempat pembuangan, apa yang terjadi pada lingkungan, prosedur pembuangan hingga kemungkinan komponen yang terurai

14. Informasi Transportasi (PBB, No, PBB hingga panduan pengiriman zat kimia dalam jumlah banyak dan besar)

- Cantumkan kelengkapan PBB, angkutan, kelompok kemasan hingga perlakuan dan suhu yang wajib disediakan.

15. Informasi Terkait Regulasi

- Berikan informasi terkait peraturan yang diberikan oleh Pemerintah dan lembaga sertifikasi, peraturan industri hingga lembaga inteernasional yang dibutuhkan suatu elemen.

16. Informasi Lainnya

- Perhatikan tanggal pembuatan MSDS dan jangka waktu dengan baik dan benar.

- Kemukakan juga bahaya yang ditimbulkan dan cara mengatasi jika penggunaan zat pada campuran sudah melebihi dari waktu yang ditetapkan. Seperti reaksi negatif ataupun positifnya.

Itulah pengertian dan kepentingan MSDS dalam industri. Material Safety Data Sheet (MSDS) atau Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) adalah suatu hal yang harus Anda perhatikan dengan baik. Jangan sampai lupa untuk melengkapi MSDS jika Anda memang ingin membuka usaha dengan penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya. Selalu memperhatikan keamanan sekitar dan diri Anda jika berhubungan dengan bahan-bahan kimia.

Kunjungi Indosteger jika Anda memerlukan Scaffolding untuk keperluan pembangunan dan konstruksi Anda. Anda juga dapat sewa scaffolding di Indosteger dengan harga yang terjangkau. Sekarang Indosteger menyediakan produk tambahan seperti hollow besi galvanis, UNP Galvanis hingga besi CNP Galvanis.

Pertanyaan umum terkait MSDS

MSDS terdiri dari apa saja?

MSDS terdiri dari 16 informasi, antara lain:

  • Identifikasi bahan kimia;
  • Identifikasi sifat bahaya bahan kimia;
  • Komposisi dan informasi setiap bahan;
  • Tindakan pertolongan pertama;
  • Tindakan penanggulangan kebakaran;
  • Penanganan dan penyimpananl
  • Perlindungan personal;
  • Properti fisik dan kimia;
  • Stabilitas dan reaktifitas bahan kimia;
  • Informasi toksikologi;
  • Informasi ekologi;
  • Pembungan limbah;
  • Informasi transportasi;
  • Informasi regulasi;
  • Informasi lainnya.

Siapa yang mengeluarkan MSDS?

MSDS dikeluarkan oleh produsen bahan kimia. Tujuannya adalah untuk memberi tahu potensi bahaya yang bisa muncul dari penanganan bahan kimia tersebut serta tata cara penanggulangan bahaya.

Berapa lama masa aktif MSDS?

MSDS setidaknya harus diperbarui dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan. Sementara untuk label MSDS sendiri harus diganti setiap 6 (enam) bulan.

CTA Banner Article

Artikel Terkait

Silahkan hubungi kami
Hi saya ingin bertanya
whatsappweb