Indosteger
Indosteger adalah platform jual dan sewa scaffolding dengan proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan bahan berkualitas sehingga hasil produksi berstandard nasional.Keramik dan granit sering menjadi pilihan untuk lantai rumah. Sekilas, keduanya memiliki tampilan yang serupa. Baik keramik atau granit adalah material lantai yang akan membuat tampilan rumah Anda menjadi lebih cemerlang. Tetapi, di balik persamaan mereka, ada beberapa perbedaan granit dan keramik yang harus Anda pahami. Simak pembahasannya berikut ini.
Keramik terbuat dari bahan baku tanah liat yang dibakar. Namun, seiring perkembangan zaman, tanah liat diganti dengan campuran feldspar, lempung bola, kuarsa, kaolin, dan air. Di sisi lain, granit adalah batuan beku yang terbentuk dari campuran feldspar, kuarsa, mika, amfibol, dan mineral tambahan.
Baik granit maupun keramik memiliki sifat yang keras. Namun, keramik cenderung lebih rapuh dan kaku, sedangkan granit lebih kokoh dan kuat. Sebab, granit terbentuk dari batuan intrusif, felsic, dan igneus (beku).
Baca Juga: Inilah Dia Cara Pasang Keramik Tangga Dengan Mudah
Perbedaan granit dan keramik selanjutnya bisa dilihat dari lapisannya. Keramik memiliki dua lapisan, yaitu lapisan glazur (lapisan tipis seperti kaca dengan ketebalan 1-2 mm) dan lapisan tanah liat. Granit justru tidak memiliki lapisan karena tiap bagiannya memiliki sifat homogen, baik dari segi warna maupun kekuatannya.
Tingkat kepadatan keramik ada pada kisaran 2-6 g/cm3, sedangkan granit ada pada kisaran 2,65-2,75 g/cm3.
Baik granit maupun keramik sebenarnya memiliki ketahanan yang cukup baik terhadap air. Keramik memiliki daya penyerapan air sebesar 7%. Sementara itu, walaupun daya penyerapan air pada granit kurang dari 0,05%, material satu ini mempunyai pori-pori kecil sehingga tidak mudah lembab jika terkena air.
Baca Juga: Cara Menambal Atap Spandek Bocor
Nilai kuat tarik lentur atau modulus of rupture granit dan keramik pun berbeda. Granit sebesar 450 kg/cm2, sedangkan keramik lebih kecil dengan nilai 300 kg/cm2.
Untuk pembentukannya, baik granit maupun keramik perlu melalui proses pembakaran. Nah, suhu pada proses pembakaran tersebut juga menjadi perbedaan granit dan keramik. Keramik perlu suhu pembakaran kurang lebih 1.000 °C, sementara granit perlu suhu sekitar 1230 °C.
Granit memiliki tingkat kecerahan warna yang cenderung lebih tinggi dibandingkan keramik. Idealnya, semakin tinggi tingkat kecerahan warnanya, maka semakin kecil pori-pori yang dimiliki dan semakin rendah pula daya penyerapan airnya. Granit yang daya penyerapan airnya lebih rendah dari keramik biasanya memiliki tingkat kecerahan warna lebih tinggi.
Dalam proses pembuatannya, baik granit maupun keramik akan memiliki window frame. Window frame adalah area di tepian granit dan keramik yang tidak terkena zat pewarna. Pada keramik, window frame akan terlihat bergelombang. Namun, pada granit, window frame terlihat rata dan lebih presisi.
Meski sekilas keduanya terlihat memiliki permukaan yang rata, kondisi aslinya tidaklah begitu. Baik granit maupun keramik sebenarnya memiliki permukaan tidak rata akibat hasil dari proses pelapisan glaze (lapisan mengkilap). Namun, memang, bentuk lapisan glaze tersebut berbeda pada granit dan keramik.
Pada keramik, lapisan glaze tidak menyebar merata. Akibatnya, lapisan glaze tampak menggumpal di beberapa tempat. Sedangkan, lapisan glaze pada granit dipasang dengan metode press sehingga menyebar merata.
Pada penggunaan lantai rumah, granit dan keramik biasanya akan dipotong berbentuk persegi. Umumnya, ukuran granit relatif lebih besar dari keramik. Untuk lantai rumah, ukuran granit terkecil adalah 40x40 cm, sedangkan keramik 25x25 cm.
Perbedaan granit dan keramik pun terlihat pula dari motifnya. Umumnya, keramik memiliki motif yang cenderung lebih variatif dibandingkan granit. Granit untuk lantai biasanya hanya memiliki motif batu alam.
Baca Juga: Jenis Keramik Tangga yang Bisa Menjadi Pilihan Anda
Secara umum, harga material granit akan jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan keramik. Harga granit dan keramik akan sangat bergantung pada ukuran dan motif. Harga keramik biasanya berkisar pada angka Rp50.000 hingga Rp115.000. Sedangkan untuk granit, karena ukurannya relatif lebih besar, harganya pun relatif lebih tinggi sekitar Rp185.000 hingga Rp500.000.
Penting diketahui bahwa granit merupakan batuan dari magma beku yang mengalami tekanan. Karenanya, untuk membuat granit menjadi lantai rumah, perlu proses pemotongan dan press agar permukaanya rata.
Sementara itu, keramik adalah tanah liat yang dibentuk kemudian dibakar dalam suhu tinggi. Untuk keperluan lantai rumah, keramik kemudian dilapisi dengan bahan pengkilap di bagian atasnya setelah melalui proses pembakaran.
Setelah Anda memahami perbedaan kedua jenis material dengan baik, sekarang saatnya Anda memahami cara untuk memilih bahan yang tepat untuk rumah Anda. Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda jadikan panduan.
Sebagaimana material atau penghias rumah lainnya, Anda harus dapat memilih jenis lantai keramik atau granit yang sesuai dengan desain Anda. Jika Anda tidak terlalu mahir atau paham terkait bagaimana cara memadukan jenis lantai dengan desain rumah, Anda bisa menggunakan bantuan internet atau menghubungi desainer interior profesional untuk mencari inspirasi.
Baca Juga: Bagaimana Cara Membuat Denah Rumah?
Selain harus menyesuaikan dengan desain rumah, Anda juga harus memastikan kalau Anda memilih material lantai dengan ukuran yang tepat. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, lantai granit dan keramik memiliki ukuran yang berbeda terkait ukuran yang paling kecil.
Salah satu cara untuk memilih ukuran material lantai yang sesuai adalah dengan memperhatikan ukuran ruangan. Ruangan-ruangan yang besar, seperti ruang tamu atau ruang keluarga idealnya memiliki ukuran lantai yang besar. Sementara ruangan-ruangan yang kecil, seperti kamar mandi atau kamar tidur, akan sangat baik jika menggunakan lantai berukuran kecil.
Selain memperhatikan ukuran, Anda juga harus memperhatikan warna dari lantai keramik atau granit yang Anda pilih. Warna adalah hal penting dalam penataan ruangan di mana sebuah warna dapat menentukan mood atau suasana sebuah ruangan.
Jika Anda berencana membangun suasana yang tenang, Anda bisa memilih warna yang dapat dipadukan dengan warna-warna sekitarnya. Lalu, Anda juga bisa membawa suasana tertentu seperti natural dengan memilih warna-warna alam seperti coklat kayu dan sebagainya.
Terakhir, Ada juga harus memperhatikan tekstur atau pola dari jenis lantai yang Anda pilih. Untuk ruangan-ruangan yang akan sering kotor atau basah, seperti kamar mandi atau dapur, pastikan Anda memilih lantai dengan tekstur yang simpel agar mudah dibersihkan.
Setelah mengetahui perbedaan dan cara memilih keduanya dengan baik, Anda sekarang penasaran, "Jadi mana yang lebih bagus?"
Jawabannya adalah tergantung. Keramik dan granit memiliki sifatnya masing-masing dan Anda harus memilih material berdasarkan kebutuhan Anda. Sebagai panduan, berikut adalah kelebihan dan kekurangan granit yang dapat Anda jadikan panduan.
Keramik memiliki bahan dasar tanah liat. Hal ini membuat Anda akan menemukan banyak variasi dari keramik untuk Anda pilih. Selain variasi, berikut adalah beberapa kelebihan keramik:
Selain memahami kelebihannya, Anda juga harus memahami kekurangannya sebelum memilih material lantai satu ini. Berikut adalah beberapa kekurangan keramik:
Granit adalah material yang terbuat dari potongan batuan yang mengandung mineral. Hal ini membuat granit memiliki kekuatan yang luar biasa. Selain itu, berikut adalah beberapa kelebihan granit:
Selain memahami kelebihannya, ada baiknya Anda juga memahami kekurangan granit sebelum memilihnya. Berikut adalah beberapa kelemahannya.
Dari pembahasan mengenai perbedaan granit dan keramik di atas, semoga Anda bisa menentukan material terbaik untuk lantai rumah. Bagi yang berencana menggunakan granit atau keramik untuk renovasi rumah ukuran 6x9, jangan lewatkan ulasan pada artikel membedah biaya buat rumah ukuran 6x9.
Keramik dan granit memiliki karakteristik dan keunggulan masing-masing. Keramik, terbuat dari tanah liat, menawarkan banyak variasi pola dan ragam dengan harga yang relatif terjangkau, meskipun memerlukan nat dan rentan terhadap pecah atau retak. Sementara granit, sebagai batuan beku, menampilkan warna yang mengkilap, tahan gores, dan dapat dipoles dengan kesan alami, namun memiliki pori-pori yang besar dan memerlukan biaya yang lebih tinggi. Oleh karena itu, pemilihan antara kedua bahan ini sebaiknya didasarkan pada kebutuhan dan preferensi pribadi masing-masing.
Nah, agar belanja pembangunan rumah makin hemat, gunakan jasa sewa scaffolding di Indosteger. Indosteger menawarkan Jual Sewa Scaffolding Termurah ke seluruh area di Indonesia dengan kualitas dan harga terjamin!