Indosteger
Indosteger adalah platform jual dan sewa scaffolding dengan proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan bahan berkualitas sehingga hasil produksi berstandard nasional.Pondasi suatu bangunan dibagi ke dalam beberapa kategori, termasuk kedalaman penanaman pondasi sebagai kategori utama. Ada dua kategori umum yang dijumpai, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam.
Pondasi dangkal lebih umum digunakan dalam pembuatan rumah pribadi karena biaya yang lebih terjangkau dan proses pengerjaan yang lebih mudah. Untuk pembuatan rumah pribadi, pondasi dangkal sudah terbukti cukup untuk menjaga kekuatan struktur.
Nah, pondasi dalam memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda. Pondasi dalam lebih umum dipilih untuk pembuatan konstruksi berskala besar yang membutuhkan struktur lebih kuat. Sesuai namanya, pondasi dalam berarti tiang pancang pondasi ditanam lebih dalam hingga menyentuh tanah keras. Proses penanaman ini pun membutuhkan alat berat atau mesin khusus. Mari simak ulasan selengkapnya!
Pada dasarnya, pondasi dalam adalah jenis pondasi yang dipilih untuk memindahkan beban bangunan lebih jauh ke dalam tanah. Artinya, pondasi ini memiliki kekuatan struktur yang lebih terjamin dan lebih aman.
Kedalaman pondasi jenis ini jauh melebihi pondasi dangkal. Jadi, biaya pembuatan pondasi dalam umumnya lebih tinggi dan mahal daripada pondasi dangkal. Proses konstruksi juga sedikit lebih rumit karena membutuhkan alat berat.
Baca Juga: Tahapan Proyek Konstruksi Bangunan yang Umum Digunakan
Namun, keunggulan pondasi ini adalah struktur yang jauh lebih kuat untuk menopang beban berat. Pondasi dalam juga umum digunakan dalam pembangunan konstruksi berskala besar. Sedangkan kekurangannya, pondasi dalam membutuhkan tenaga kerja khusus dengan keterampilan teruji. Prosedur konstruksi pondasi dalam juga lebih rumit, lebih lama, dan mungkin tidak begitu fleksibel.
Secara umum, berikut beberapa kondisi mengapa pondasi dalam perlu dipilih dan digunakan untuk membentuk struktur bangunan:
Ada beberapa jenis pondasi dalam yang biasa digunakan, tergantung kebutuhan struktur dan skala konstruksi. Jenis pondasi juga dipilih berdasarkan tipe bangunan atau tanah yang akan digarap. Berikut beberapa jenis pondasi dalam:
Pondasi tiang pancang adalah jenis pondasi dalam yang paling umum digunakan. Konstruksi pondasi ini dilakukan dengan menanam atau menancapkan tiang besar secara tegak lurus ke dalam tanah.
Jenis pondasi ini biasanya dipilih untuk mengatasi kondisi tanah dengan daya dukung rendah di permukaan, tetapi cukup kuat di kedalaman. Prinsip kerja pondasi tiang pancang adalah menyalurkan beban bangunan melalui tiang-tiang yang tertanam sampai ke lapisan dalam tanah keras.
Pondasi sumuran dikembangkan dengan menggabungkan prinsip pondasi dangkal dengan pondasi tiang pancang. Sesuai namanya, pondasi ini dimulai dari pembuatan sumur dengan kedalaman tertentu.
Sumur tersebut lantas diisi oleh tiang beton dengan kedalaman khusus. Jenis pondasi ini banyak digunakan di Indonesia karena cocok untuk tanah dengan lapisan keras yang berada di kedalaman lebih dari 3 meter. Pastikan saja ukuran lubang sumur cukup untuk diisi tiang pancang.
Pondasi bored pile memiliki prinsip yang kurang lebih sama dengan tiang pancang. Perbedaannya, tiang besi dimasukkan ke dalam lubang bor terlebih dahulu dan diputar hingga mencapai tanah keras. Pondasi ini memiliki daya dukung yang sangat baik dan umum dipilih karena sanggup meredam getaran tanah dalam. Jadi, pondasi bored pile cocok untuk membuat bangunan-bangunan berskala besar.
Sesuai dengan namanya, pondasi ini dirancang khusus untuk bagian basement sebuah bangunan. Basement adalah area yang terletak di bawah permukaan tanah dan biasanya difungsikan sebagai parkiran, gudang, kantor tambahan, atau ruang lain sesuai kebutuhan bangunan. Di gedung-gedung bertingkat tinggi di perkotaan, basement sering dibuat untuk memperluas area bangunan tanpa memerlukan lahan tambahan.
Pondasi untuk basement berbeda dari pondasi bangunan biasa, terutama dalam hal struktur dan kedalaman. Pondasi ini dirancang lebih dalam, sesuai dengan jumlah lantai basement dan kedalamannya. Secara umum, pondasi basement terdiri dari tiga bagian utama: konstruksi utama, retaining, dan dewatering. Masing-masing bagian memiliki fungsi khusus yang memastikan kestabilan pondasi serta mendistribusikan beban secara optimal.
Pondasi kotak berongga biasanya digunakan pada proyek bangunan di atas tanah lunak atau area yang berdekatan dengan air, seperti dermaga, jembatan atau bangunan gedung. Desainnya memungkinkan struktur untuk mengapung atau semi-apung, sehingga mengurangi beban yang diterima oleh tanah di bawahnya. Proses pemasangannya melibatkan pengisian bagian kotak dengan material seperti beton atau pasir setelah ditenggelamkan ke dalam tanah atau air. Selain itu, pondasi ini menawarkan stabilitas yang baik pada kondisi tanah yang tidak ideal, serta mampu menahan gaya tekan vertikal dan lateral yang signifikan.
Demikian ulasan singkat soal penjelasan pondasi dalam dan jenis-jenisnya dalam proyek konstruksi mulai dari tiang pancang, sumuran, bored pile, basement hingga caisson. Pastikan Anda memilih jenis pondasi yang sesuai dengan proyek bangunan. Apa pun jenis pondasi yang dipilih, Anda wajib menggunakan alat dan bahan berkualitas baik yang bisa didapatkan di Indosteger.
Indosteger menyediakan berbagai alat dan bahan lengkap serta tepercaya untuk mendukung kebutuhan konstruksi Anda. Mulai dari besi hollow aneka ukuran hingga kebutuhan sewa scaffolding, semuanya bisa Anda temukan di Indosteger.
Tak perlu bingung juga menemukan alat dan bahan yang tepat, tim berpengalaman dari Indosteger akan membantu Anda melengkapi berbagai kebutuhan konstruksi. Jadi, tak perlu tunggu lama, segera hubungi tim Indosteger untuk berkonsultasi sekarang juga!