Indosteger
Indosteger adalah platform jual dan sewa scaffolding dengan proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan bahan berkualitas sehingga hasil produksi berstandard nasional.Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah sebuah hal krusial bagi pengerjaan sebuah proyek. Menyusun RAB adalah menyusun sebagian besar keberhasilan proyek itu sendiri. Dengan adanya RAB, Anda akan memiliki satu fondasi unrtuk menilai keberlangsungan dari sebuah proyek. Sukses atau tidaknya sebuah proyek dapat dilihat salah satunya melalui dari RAB proyek bersangkutan.
Karena sifatnya yang krusial tersebut, untuk memastikan proyek konstruk Anda berjalan lancar, Anda harus terlebih dahulu mengetahui cara membuat RAB yang tepat. Pembuatan RAB terdiri dari berbagai langkah teknis yang mungkin dapat menjadi tantangan tersendiri.
Oleh karena itu, untuk membantu Anda menyusun RAB untuk proyek Anda, berikut adalah penjelasan tentang cara membuat RAB untuk proyek konstruksi dan bangunan yang baik.
RAB adalah estimasi atau perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu proyek. Estimasi ini datang dari gambar kerja dan spesifikasi bangunan.
RAB mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dan menjadi acuan bagi kontraktor ataupun pemilik proyek untuk mengalokasikan anggaran dalam pembangunan proyek dari awal hingga akhir.
Karena sifatnya yang terkait dengan hal sensitif, dalam hal ini biaya, menyusun RAB menjadi hal yang krusial jika Anda ingin membangun rumah atau bangunan lainnya tanpa biaya yang membengkak. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjelasan fungsi RAB dalam sebuah proyek konstruksi.
Secara garis besar, ada dua jenis RAB yang dapat dikenali; RAB usaha dan konstruksi. RAB usaha, sesuai namanya, adalah RAB yang digunakan untuk menghitung anggaran sebuah usaha atau bisnis. Sementara RAB konstruksi adalah gambaran anggaran biaya konstruksi.
RAB konstruksi ini nantinya akan terbagi ke dalam beberapa jenis lagi. Apa saja jenis-jenisnya? Berikut adlaah penjelasannya:
Seperti namanya, jenis RAB ini adalah anggaran taksiran kasar dari biaya sebuah proyek konstruksi. Anda dapat membayangkan jenis RAB ini sebagai draft dari RAB proyek konstruksi Anda.
Dalam proses pembuatannya, RAB akan mengalami banyak koreksi hingga akhirnya menjadi RAB final atau detil. RAB ini telah melalui proses penyesuaian, misalnya penyesuaian desain bangunan, harga bahan bangunan yang akan digunakan, jenis pekerjaan yang akan dikerjakan, dan lain-lain.
Dalam setiap kegiatan, Rancangan Anggaran Biaya akan digunakan sebagai parameter apakah dana yang dikeluarkan sesuai dengan budget awal. Ini yang membuat Rancangan Anggaran Biaya memiliki peranan penting untuk acuan dasar proyek. Rencana Anggaran Biaya yang baik akan meng-cover seluruh kebutuhan pelaksanaan, termasuk biaya tidak terduga.
Di dalam Rancangan Anggaran Biaya sendiri, ada beberapa aspek yang harus dicantumkan. Mulai pemilihan kontraktor yang diinginkan, belanja bahan dan material bangunan yang dibutuhkan, sampai proses berjalannya proyek dengan sistem pengawasannya. Rancangan Anggaran Biaya atau RAB akan menjadi dasar untuk menjalankan semua proses tersebut.
Baca Juga: Estimasi Biaya Renovasi Rumah
Tanpa membuat RAB, Anda memiliki peluang lebih besar mengalami penambahan biaya yang tidak diduga sebelumnya. Mengapa bisa demikian? Ini karena RAB berisi rincian-rincian lengkap tentang segala aspek pelaksanaan.
Misalnya, pembengkakan biaya sangat mungkin akan terjadi, seperti tambahan biaya peralatan yang tidak sesuai, upah pekerja yang sebelumnya tidak dihitung, serta beberapa dampak merugikan lainnya.
Selain pembengkakan biaya, menyusun RAB dengan baik akan membuat Anda memahami gambaran umum bahan-bahan serta alat-alat apa saja yang akan dibutuhkan dalam proses konstruksi. Dengan demikian, Anda dapat memastikan kalau seluruh alat dan bahan yang dibutuhkan telah dipersiapkan agar tidak menghambat proses pengerjaan apabila misalnya Anda lupa membeli sebuah alat atau bahan.
Baca juga: Perkiraan Biaya Renovasi Rumah Menjadi 2 Lantai
Sebagai sebuah dokumen keuangan, RAB yang baik memiliki banyak komponen di dalamnya. Banyaknya komponen ini berfungsi agar aliran uang dapat dilacak dengan baik di saat dibutuhkan oleh perusahaan nantinya. Lalu, apa saja elemen-elemen penyusun RAB? Berikut adalah penjelasannya:
Proses konstruksi sendiri memiliki banyak tahapan pengerjaan. Dalam RAB, Anda harus memecah setiap tahapan tersebut menjadi pekerjaannya masing-masing. Misalnya, pekerjaan penggalian, membuat fondasi, dan lain-lain.
Dari setiap pekerjaan yang telah Anda pecah dalam bagiannya masing-masing tentu memiliki ukuran atau volumenya masing-masing. Misalnya, pekerjaan penggalian Anda akan menggali kurang lebih 20 meter persegi atau Anda akan membuat pondasi dengan ukuran 15 meter persegi.
Setiap pekerjaan bisa memiliki biayanya masing-masing. Untuk menghitung harga satuan pekerjaan, Anda bisa mengalukan unit atau volume pekerjaan dengan harga satuannya. Misalnya, untuk menggali satu meter persegi Anda membutuhkan sekitar 100 ribu. Maka untuk menggali 20 meter persegi, biaya pekerjaan penggalian adalah 2 juta rupiah (100 ribu dikali 20 meter persegi)
Gaji pekerja juga adalah komponen dari RAB. Perhitungan gaji pekerja sendiri nanti akan tergantung pada jenis kontrak yang Anda pilih; apakah Anda memilih harian atau borongan.
Untuk gaji pekerja harian, Anda tinggal mengalikan jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyelesaikan konstruksi dengan upah perharinya.
Sementara untuk pekerja borongan, Anda bisa langsung membayar sejumlah uang yang akan menjadi upah bagi para pekerja. Sistem borongan ini biasanya juga sudah termasuk harga beberapa material atau bahan bangunan.
Komponen berikutnya dari rencana anggaran biaya atau RAB adalah kebutuhan material. Komponen satu ini akan menunjukkan biaya yang akan dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan belanja material konstruksi bangunan atau proyek Anda.
Dalam menyusun komponen satu ini, Anda sangat disarankan untuk menambahkan biaya 10% dari total biaya kebutuhan material. Angka ini bertujuan sebagai dana darurat jikala Anda ternyata harus membeli material atau alat lainnya untuk melanjutkan konstruksi Anda.
Komponen terakhir dalam pembuatan rencana anggaran biaya adalah total keseluruhan. Untuk menyusunnya, Anda tinggal menjumlahkan komponen biaya lainnya dalam RAB. Sebagai bentuk pengamanan, Anda bisa menambahkan beberapa persen dari total perhitungan biaya. Hal ini ditujukan sebagai dana darurat jikalau sesuatu yang menghambat jalannya proyek terjadi, seperti kekurangan material atau terdapat pekerjaan lainnya.
Rancangan Anggaran Biaya yang baik adalah berisi uraian lengkap dari semua komponen yang ada pada proses pengerjaan. Mulai dari uraian jenis pekerjaan, volume pekerjaan, daftar bahan bangunan, total upah pekerja, total biaya material, dan jumlah total keseluruhan biaya termasuk pajak.
Untuk mempermudah proses, Anda bisa menggunakan aplikasi seperti Microsoft Excel yang dapat membuat pencatatan detil serta perhitungan dalam RAB Anda semakin tepat.
Sebagai panduan, berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda ikuti untuk membuat RAB sederhana dengan tepat.
Gambar kerja adalah gambar atau desain yang dibuat oleh jasa arsitek untuk kebutuhan bangunan yang akan dibuat. Dengan adanya gambar kerja, Anda bisa menentukan seberapa banyak material yang dibutuhkan, lama waktu pengerjaan, jumlah pekerja, sampai perkiraan proyek selesai. Semua aspek tersebut akan lebih mudah diketahui, karena Anda telah memiliki desain layout-nya.
Gambar kerja inilah yang akan digunakan untuk menentukan daftar pekerjaan yang akan dihitung. Maka dari itu, sangat penting untuk membuat layout dengan detail yang rinci, sehingga Anda bisa mentaksir seluruh kebutuhan di dalamnya. Dengan demikian, Anda tidak perlu kebingungan saat memulai proses pengerjaan, karena telah memiliki dasar rujukan.
Baca Juga: Tahapan Proyek Konstruksi Bangunan yang Umum Digunakan
Volume pekerjaan terkait dengan luas bangunan yang proyek Anda kerjakan. Misalnya, Anda volume pekerjaan untuk membangun rumah Anda adalah 100 meter persegi. Volume pekerjaan ini kemudian akan dikalikan dengan harga satuan pekerjaan untuk menghitung RAB.
Langkah berikutnya dalam cara membuat RAB adalah menentukan harga satuan pekerjaan. Elemen-elemen yang membentuk harga satuan kerja adalah harga upah tenaga kerja hingga harga bahan material untuk membangun rumah atau bangunan Anda.
Dalam menentukan harga satuan pekerjaan, Anda akan menemukan perbedaan harga dalam sistem kontraktor dan juga borongan. Pastikan Anda memahami perbedaan keduanya saat sedang menyusun RAB konstruksi agar Anda memilih opsi lain ketika terdapat kendala dalam harga satuan pekerjaan Anda.
Setelah mendapatkan jumlah volume pekerjaan serta menentukan harga satuan pekerjaan, Anda bisa mulai menyusun rencana anggaran biaya proyek Anda dengan mengalikan volume pekerjaan dengan harga satuan pekerjaan.
Langkah terakhir dalam penyusunan RAB konstruksi yang sederhana adalah melakukan rekapitulasi.
Rekapitulasi adalah total dari seluruh sub-pekerjaan untuk menentukan rencana anggaran biaya (RAB) proyek Anda. Misalnya, sub-pekerjaan pada proyek Anda terdiri dari proses pekerjaan persiapan, pekerjaan pondasi, atau pekerjaan beton, hingga pembangunan hingga selesai.
Pembagian rencana anggaran biaya (RAB) rumah atau bangunan ke dalam beberapa sub-pekerjaan ini dapat membantu Anda secara lebih detil memastikan bahwa anggaran yang telah ditetapkan sesuai atau tidak dengan anggaran yang dikeluarkan sewaktu pengerjaan sebuah proyek.
Itulah hal-hal yang harus Anda ketahui tentang cara membuat RAB untuk proyek konstruksi rumah atau bangunan. Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan salah satu dokumen yang krusial untuk menentukan kesuksesan proyek konstruksi rumah atau bangunan Anda. Dengan RAB yang baik dan detail, Anda dapat mengalokasikan budget dengan lebih efektif dan efisien serta memimalisir kemungkinan adanya biaya dadakan yang, jika sangat besar, dapat membuat proyek konstruksi rumah atau bangunan Anda gagal.
Agar proyek konstruksi Anda dapat berjalan tanpa hambatan dan memnuhi standarisasi keamanan, Anda dapat memanfaatkan layanan sewa scaffolding yang disediakan oleh Indosteger.