indosteger@gmail.com   +62818716828

Tujuan dan Pengertian Manajemen Proyek

Media
06 Jun 2022

Indosteger

Indosteger adalah platform jual dan sewa scaffolding dengan proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan bahan berkualitas sehingga hasil produksi berstandard nasional.

Ada berbagai konstruksi infrastruktur dengan desain menawan yang sukses dibangun. Mungkin Anda pernah bertanya mengenai bagaimana bangunan itu dapat dibuat dengan sukses. Tentu saja dalam proses pembangunannya telah melibatkan banyak orang. Selain itu juga membutuhkan dana besar. Namun dalam proses pembangunan tidak hanya berbicara mengenai SDM dan uang saja. Harus ada manajemen proyek juga. Apakah Anda mengetahui pengertian manajemen proyek dan tujuannya? Simak rangkuman informasi dari tim Indosteger di bawah ini.

Apa Itu Manajemen Proyek?

Manajemen secara umum adalah usaha mengolah sumber daya seminimal atau seifisien mungkin untuk mencapai tujuan. Lalu, proyek sendiri dapat diartikan sebagia sebuah rencana pekerjaan yang memiliki target tertentu yang harus diselesaikan dalam rentang waktu tertentu.

Dengan demikian, manajemen proyek dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mengolah sumber daya seminimal atau seifisien mungkin untuk mencapai tujuan yaitu menyelesaikan sebuah rencana pekerjaan dengan mencapai target tertentu dalam jangka waktu tertentu.

Metode ini telah hadir sebagai medium untuk membantu mengelola aktivitas berbentuk proyek. Salah satu contohnya sudah pasti merupakan proyek konstruksi. Tanpa adanya kinerja manajemen proyek yang baik, maka proyek konstruksi tidak akan bisa dieksekusi secara maksimal, dari sisi kualitas, biaya, hingga waktu.

Apa Tujuan Manajemen Proyek?

Ada beberapa tujuan dari terbentuknya manajemen proyek. Tentu saja setiap tujuan ini sangat membantu kelangsungan perjalanan proyek tersebut untuk mencapai hasil sesuai target. Berikut beberapa tujuan manajemen proyek.

1. Menyelesaikan proyek tepat waktu

Tujuan pertama dari manajemen proyek adalah menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan tepat waktu. Sebelum proyek tersebut dimulai, pasti ada timeline terkait berapa lama waktu pengerjaan. Di dalam Timeline Schedule Proyek itu juga dibagi dalam beberapa waktu agar setiap proses pengerjaan terlihat jelas dari sisi ketepatan. Proyek sendiri memang harus selalu dimonitor agar dapat selesai tepat waktu. Pengawasan seperti ini sangat dibutuhkan agar melancarkan pengerjaan proyek tersebut.

2. Menjaga anggaran dana

Anggaran dana menjadi salah satu topik sensitif di dalam suatu proyek. Tentunya aspek ini perlu dikaji secara mendalam agar tidak ada kebocoran dana yang besar atau kebutuhan uang semakin tinggi seiring proyek berjalan. Dengan melakukan pengkajian ini, maka jumlah anggaran dapat dibuat seminimal mungkin, namun tetap memberikan kualitas terbaik. Begitu juga dengan tujuan untuk mendapatkan proyek yang berjalan secara efisien dan efektif.

Baca juga: Cara Membuat RAB Proyek Konstruksi dan Bangunan

3. Menjaga kualitas proyek

Kualitas pengerjaan hal apapun memang penting untuk terus dijaga. Termasuk menjaga kualitas proyek. Kriteria proyek yang sudah ditentukan dari awal harus bisa tercapai. Inilah tugas manajer proyek agar mampu membuat standar kualitas dari sebuah proyek tetap tercapai, sehingga dalam proses pengerjaan tidak ada hal-hal yang mengganggu hasil akhir.

4. Melancarkan proyek

Tujuan terakhir dari manajemen proyek adalah melancarkan seluruh proses dari proyek tersebut. Proyek yang ideal memang harus bisa selesai sesuai dengan rencana awal. Dimulai dari perihal waktu, anggaran, dan kualitas. Manajemen proyek harus membantu pengerjaan proyek agar bisa sesuai rencana awal sehingga mendapatkan hasil akhir sesuai target.

Apa Saja Ruang Lingkup Manajemen Proyek?

Secara lebih spesifik, ruang lingkup manajemen proyek dapat terbagai ke dalam 4 bagian, yaitu:

  1. Menentukan awal mula proyek;
  2. Merencanakan Ruang Lingkup Proyek;
  3. Mendifinisikan Ruang Lingkup Proyek;
  4. Memverifikasi dan mengontrol ketika proyek berjalan.

Secara garis besar, manajemen proyek memiliki ruang lingkup yang sangat besar; mulai dari merencanakan awal mula proyek, ruang lingkup, hingga mengontrol ketika pengerjaan proyek berjalan. Semua hal ini juga bagian dari tugas dari seorang manajer proyek.

Apa Saja Sasaran Manajemen Proyek?

Secara garis besar, tujuan dari manajemen proyek adalah untuk dapat mencapai tujuan proyek dengan usaha sefisien mungkin, baik dari segi sumber daya, manusia dan alat, serta finansial. Lebih dari itu, manajemen proyek memiliki sasaran lainnya yang berada di luar pengerjaan proyek. Berikut adalah penjelasan sasaran manajemen proyek yang harus Anda ketahui:

1. Meningkatkan Nama Baik

Dengan pelaksanaan manajemen proyek yang baik, Anda akan dapat mencapai tujuan proyek dengan tepat sasaran dan waktu. Hal ini tentunya akan meningkatkan nama baik Anda dan perusahaan tempat Anda bekerja.

Hal ini akan semakin terlihat apabila hasil pengerjaan proyek Anda mendekati sempurna atau bahkan melebihi ekspektasi orang yang mempekerjakan Anda. Dengan manajemen proyek yang baik, Anda bukan tidak meningkatkan nama baik serta membuka pintu kesempatan pada proyek lainnya.

2. Menjaga Keharmonisan Antara Semua Pihak

Sebuah manajemen proyek yang baik tidak hanya akan membuat sebuah pengerjaan proyek lancar, tetapi komunikasi di antara semua pihak yang terlibat juga akan menjadi lancar.

Dengan komunikasi yang efektif, Anda tentunya akan meninggalkan kesan yang lebih baik pada semua orang. Hal ini tidak hanya akan berdampak pada pengerjaan proyek yang lebih baik tetapi juga setelah proyek selesai. Misalnya, orang-orang akan mengingat Anda lebih baik dan bisa saja menawarkan sebuah proyek.

Apa Saja Contoh Manajemen Proyek?

Ada banyak contoh dari manajemen proyek. Anda mungkin pernah melihat atau terlibat dalam beberapa. Berikut adalah beberapa contoh manajemen proyek yang harus Anda ketahui:

1. Proyek Konstruksi

Jenis manajemen proyek ini mungkin adalah jenis yang paling sering orang-orang temui. Tujuan dari proyek konstruksi adalah untuk membangun bangunan serta infrastruktur, seperti jembatan, jalan, pabrik, dan lain-lain.

2. Proyek Penelitian dan Pembangunan

Proyek penelitian bertujuan untuk menghasilkan suatu temuan dalam rangka mengembangkan kualitas atau hanya demi ilmu pengetahuan.

3. Proyek Padat Modal

Proyek padat modal adalah sebuah proyek yang membutuhkan dana yang besar atau 'padat'. Proyek ini biasanya melibatkan teknologi canggih dan membutuhkan banyak sumber daya manusia.

4. Proyek Manufaktur

Proyek manufaktur bertujuan untuk menghasilkan sebuah barang, mulai dari rancangan hingga sebuah produk utuh.

Apa Tahapan Manajemen Proyek?

Tahapan manajemen proyek adalah tahapan atau langkah-langkah yang akan dilalui sebuah proyek dari awal hingga akhir. Setiap tahapan memiliki fungsinya masing-masing. Namun, ada satu fungsi utama dari setiap tahapan yaitu untuk mengurangi resiko atau dampak dari pembangunan yang akan mengganggu penggunaan konstruksi di kemudian hari.

Berikut adalah tahapan manajemen proyek yang harus Anda pahami:

1. Inisiasi Proyek

Sesuai dengan namanya, tahap inisiasi proyek adalah tahapan di mana Anda mulai merencanakan proyek Anda. Dalam tahap ini, Anda harus menentukan tujuan proyek, menilai kelayakan proyek, serta mengidentifikasi hasil yang diinginkan dari proyek Anda.

Berikut adalah beberapa langkah yang umumnya dilakukan pada tahapan inisiasi proyek:

  • Melakukan studi kelayakan proyek;
  • Menentukan ruang lingkup proyek;
  • Menentukan hasil yang diinginkan dari proyek;
  • Menentukan siapa saja yang menjadi pemegang kepentingan (stakeholders);
  • Melakukan studi kasus.

2. Perencanaan Proyek

Pada tahap ini, Anda memiliki tujuan untuk memecah proyek menjadi langkah-langkah yang lebih kecil serta dapat dilakukan. Anda harus mulai membangun tim serta membuat jadwal serta tugas apa-apa saja yang harus diselesaikan.

Berikut adalah hal-hal yang umumnya dilakukan pada tahapan perencanaan:

  • Merencanakan proyek;
  • Membangun alur kerja;
  • Membuat RAB atau estimasi biaya;
  • Mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan;
  • Mengidentifikasi serta mengantisipasi resiko yang dapat muncul dalam pelaksanaan proyek.

3. Eksekusi Proyek

Sesuai dengan namanya, tahapan eksekusi proyek adalah tahap yang merubah perencanaan proyek Anda menjadi tindakan nyata. Dalam tahapan ini, ada beberapa langkah yang umumnya Anda akan lakukan:

  • Memberikan tugas;
  • Mengatur alur kerja;
  • Melakukan briefing untuk memastikan setiap orang memahami peran serta tanggung jawab mereka dalam proyek;
  • Membangun komunikasi yang baik dengan seluruh pihak yang terlibat;
  • Memonitor kualitas kinerja tim;
  • Mengatur keuangan agar sebisa mungkin sesuai dengan RAB atau estimasi biaya yang ditentukan sebelumnya.

4. Penutupan Proyek

Dalam tahap terakhir ini, Anda akan membubarkan tim dan memberikan hasil akhir dari pengerjaan proyek. Setelah memaparkan hasil akhir, Anda juga dapat menggunakan tahapan ini sebagai tahapan untuk melakukan evaluasi tentang proses manajemen proyek secara keseluruhan.

Berikut adalah hal-hal yang umumnya dapat Anda lakukan dalam tahap ini:

  • Menganalisa performa proyek dari awal hingga akhir;
  • Menganalisa kinerja tim;
  • Mendokumentasikan hasil proyek;
  • Memberikan review tentang implementasi setelah proyek selesai;
  • Mengulas RAB atau estimasi biaya yang telah digunakan selama pengerjaan proyek.

Jadi itulah penjelasan tentang pengertian manajemen proyek beserta tujuannya. Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk Anda. Dalam proses pembangunan, diperlukan dukungan scaffolding agar keseluruhan proyek berjalan lancar. Anda tidak perlu lagi bingung dalam mencari scaffolding karena Indosteger telah hadir dengan layanan sewa scaffolding berkualitas. Tertarik untuk menggunakan scaffolding dari Indosteger? Kunjungi Indosteger untuk mendapatkan produk ini sekarang juga!

Baca juga: K3 Adalah Jaminan Kerja , Apa Saja Cakupannya?

Artikel Terkait

Silahkan hubungi kami
Hi saya ingin bertanya
whatsappweb