Indosteger
Indosteger adalah platform jual dan sewa scaffolding dengan proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan bahan berkualitas sehingga hasil produksi berstandard nasional.Merancang dan membuat konstruksi, khususnya untuk bangunan tinggi, bukanlah perkara mudah. Selain perencanaan yang matang, diperlukan pula material berkualitas baik dan mendukung kinerja para pekerja konstruksi. Scaffolding atau disebut juga perancah adalah salah satu material yang wajib ada dalam tiap pekerjaan konstruksi. Lantas, apa saja spesifikasi jenis dan dimensi scaffolding ini?
Jenis dan dimensi perancah bermacam-macam. Hal ini tergantung pada jenis konstruksi bangunan yang akan dibangun maupun kebutuhan dalam sebuah proyek. Di Indonesia, terdapat lima jenis spesifikasi scaffolding yang sering digunakan, mulai dari perancah tradisional hingga perancah modern dengan bahan besi baja. Berikut beberapa spesifikasi jenis scaffolding yang perlu Anda ketahui untuk kebutuhan proyek konstruksi.
Spesifikasi jenis scaffolding pertama ialah frame scaffold. Susunannya terdiri dari rangka pipa besi dengan dimensi tertentu. Frame scaffold digunakan untuk konstruksi bangunan dengan tinggi melebihi 3 meter. Susunan scaffolding ini bisa setinggi 10 meter dan memiliki keunggulan mudah dalam proses pemasangannya. Spesifikasi scaffolding frame scaffold juga bisa digunakan meletakkan bahan material dan akan memudahkan pekerja konstruksi, khususnya untuk bangunan tinggi.
Tube and coupler adalah spesifikasi jenis perancah kedua yang banyak digunakan di Indonesia. Tube and coupler terdiri dari batang pipa dan klem yang berfungsi untuk menghubungkan antar batang pipa. Klem tersebut mampu menghubungkan pipa sudut dengan 90 derajat. Lalu, untuk coupler dibuat dengan menggunakan metode press, dan ada pula yang menggunakan metode pengecoran. Keunggulan menggunakan jenis ini adalah dapat digunakan untuk konstruksi bangunan tinggi dan bisa diatur sesuai kebutuhan pekerjaan proyek.
Mobile scaffold ialah jenis scaffolding ketiga yang banyak dikenal masyarakat dengan scaffolding besi beroda. Hal ini dikarenakan adanya roda di masing-masing sudut sisinya. Sementara untuk bahannya sendiri terbuat dari pipa galvanis yang cenderung lebih unggul. Adanya roda pada bagian bawah memungkinkan scaffolding bisa digunakan, baik untuk perbaikan konstruksi outdoor maupun indoor.
Scaffolding tidak hanya terbuat dari besi atau baja saja, ada pula scaffolding yang terbuat dari kayu. Seperti namanya, bahan material utama perancah adalah kayu maupun bambu. Scaffolding kayu ini banyak digunakan di negara-negara berkembang. Penggunaannya biasa diaplikasikan untuk konstruksi bangunan yang tidak terlalu besar, harga scaffolding kayu ini memang cukup murah. Namun, di sisi lain juga kurang efisien dan hanya bisa digunakan sekali pakai. Beda halnya dengan perancah besi yang dapat digunakan hingga berkali-kali sehingga lebih irit dan efisien dalam pengerjaan.
Terakhir adalah scaffolding menggantung. Penggunaan scaffolding menggantung hanya terbatas untuk pemasangan pelat beton maupun langit-langit bangunan. Atau dengan kata lain untuk pengerjaan bagian atas saja. Mengenai cara kerjanya, scaffolding digantung menggunakan tali sling atau rantai yang kuat pada tumpuan yang telah ditentukan.
Baca juga: Hal yang Penting Saat Memilih Jenis Scaffolding Pipa
Setelah Anda mengetahui spesifikasi perancah , maka perlu pula untuk mengetahui dimensi perancah yang biasa digunakan dalam proyek konstruksi. Dimensi scaffolding ini terdiri dari tiga komponen utama, yakni dari segi berat, tinggi, dan lebar. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa melihatnya pada ulasan di bawah ini:
Dimensi tinggi scaffolding cukup beragam, hal ini tergantung pada penggunaannya untuk bangunan-bangunan dalam proyek. Pada umumnya, ada tiga ketinggian yang menjadi patokan dalam standar scaffolding yang baik. Pertama, untuk tinggi scaffolding 1.7 meter biasa terdapat pada jenis scaffolding A-1217 A, A-917 A, A-617, dan A-717. Kedua, untuk scaffolding dengan ketinggian 1.52 meter biasa ditemukan pada jenis A-1215. Lalu, ketiga untuk perancah dengan ketinggian 1.93 meter ada pada scaffolding jenis A-1219.
Begitu pula dengan lebar scaffolding, yang memiliki ragam jenis lebar dan dipilih berdasarkan kebutuhan. Lebar minimumnya biasanya sekitar 0.610 meter, 0.762 meter, dan 0.914 meter. Sedangkan untuk lebar tertingginya memiliki ukuran 1.21 meter. Scaffolding berukuran lebar biasanya digunakan untuk konstruksi bangunan tinggi karena lebih kokoh.
Kemudian, untuk beratnya juga terbagi dalam beberapa jenis. Dimensi scaffolding paling ringan memiliki berat sekitar 11 meter. Lalu, ada pula scaffolding dengan berat 12 kg, 14 kg, dan 16 kg. Untuk scaffolding paling berat biasanya 17-21.5 kg.
Baca Juga : Cara Benar dan Aman Memasang Scaffolding
Masing-masing dari bagian dari scaffolding tentu memiliki spesifikasi, ukuran serta kegunaannya seperti berikut ini:
Bagian ini berada di bagian paling bawah scaffolding. Pelat ini terbuat dari baja yang dipatok di tengah untuk menahan pipa yang membentuk scaffold. Pelat dasar tidak jarang juga dipasang dengan cara dipakukan atau diletakkan pada papan pelapis untuk mencegah terjadinya gerakan lateral jika tidak diikat atau saat mengerjakan lift. Pelat pelpis dibutuhkan jika scaffolding akan didirikan di atas tanah dengan kondisi tertentu. Ia berguna sebagai sarana penyebar beban.
Platform adalah permukaan tempat kerja yang berada di atas permukaan yang rendah. Platform dapat dibuat dengan menggunakan lembaran papan kayu, deck maupun platform yang difabrikasi.
Sedangkan scaffold merupakan semua platform kerja di ketinggian, baik yang ditopang maupun digantung dengan struktur penopang termasuk titk penjangkaran. Scaffold digunakan untuk membantu para pekerja, juga menjadi tempat untuk material atau peralatan.
Standard atau disebut juga dengan tiang adalah pipa scaffold tegak yang membagi seluruh beban ke tanah. Setiap standard dipasangkan ke base plate sehingga beban menyebar sehingga mencegah ujung bawah pipa tenggelam masih ke dalam tanah.
Clamp adalah bagian dari scaffolding yang digunakan untuk menyambung pipa, mengeratkan sambungan antar pipa dan juga menguncinya dengan pipa lainnya atau dengan coupler scaffold. Bagian ini terbuat dari metal. Untuk coupler sendiri ada spesifikasinya bernama sleeve coupler scaffolding.
Baca juga: Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Memilih Jenis Clamp Scaffolding
Main transom ialah bagian scaffold yang dipasang secara mendatar pada sudut siku yang di seberang ledger dan dekat pada setiap pasang standard. Ia juga bisa dihubungkan secara langsung dengan setiap pasang standard. Main transom berfungsi untuk menahan kedua baris standard pada posisintya serta membantu scaffold menjadi lebih kokoh. Komponen ini juga berguna sebagai penopang board.
Ledger adalah pipa scaffolding mendatar yang menjadi pengubung dan penopang standard yang juga berfungsi untuk menopang beban transom. Dimana jarak vertikal antara ledger ditentukan untuk penggunaan jenis scaffold yang diingikan.
Lalu, untuk cross ledger brace adalah bagian scaffolding yang dipasang secara dipasang secara diagonal melintar di antara ledger dan menjadi pengganti pasangan dari standard cross brace yang umumnya dipasangkan ke standard. Ledger brace dipasangkan ke ledger. Cross ledger brace ini penting untuk menjaga kekuatan struktur dari scaffold.
Lift merupakan jarak vertikal di antara permukaan yang ditopang pada scaffold dengan ledger terendah atau level dimana platform bias dibangun. Termasuk jarak vertikal di antara ledger yang berdekatan atau tinggi scaffolding yang sesuai dengan platform dapat dibangun.
Cat walk adalah tempat bagi para pekerja untuk dapat melakukan pekerjaannya. Catwalk scaffolding adalah adalah pijakan yang berada pada bagian main frame.
Catwalk sebuah scaffolding haruslah kokoh dan aman untuk dapat digunakan oleh para pekerja. Tanpa jaminan keamanan, para pekerja akan sulit bekerja dan berujung pada kecelakaan kerja yang akan merugikan seluruh pihak yang terlibat.
Sesuai dengan namanya, main frame adalah komponen utama dari sebuah scaffolding atau perancah. Main frame berfungsi sebagai pengatur ketinggian dan lebar dari scaffolding yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan bangunan.
Main frame tidak berperan sendiri. Bagian scaffolding ini dibantu oleh bagian-bagian yang telah dijelaskan di atas. Selain itu, ada juga bagian-bagian seperti jack base, U-Head, guard rail, dan lainnya yang berfungsi agar main frame dapat bekerja dengan baik.
Merancang dan membangun konstruksi, terutama bangunan tinggi, membutuhkan perhatian khusus dan penggunaan material yang berkualitas. Scaffolding, sebagai elemen penting dalam konstruksi, harus dipilih dengan cermat sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan. Dalam hal ini, beberapa jenis scaffolding yang umum digunakan di Indonesia dimulai dari frame scaffold hingga scaffolding menggantung.
Spesifikasi dan dimensi scaffolding juga beragam, dan dibedakan berdasarkan aspek-aspek seperti tinggi, lebar, dan berat, yang harus dipertimbangkan dengan teliti sesuai dengan kebutuhan proyek konstruksi. Dalam konteks ini, pentingnya inspeksi scaffolding secara rutin juga ditekankan sebagai bagian dari upaya menjaga keselamatan dan kesehatan kerja di area konstruksi.
Itulah dia penjelasan tentang dimensi scafollding dan berbagai jenisnya yang harus Anda ketahu. Scaffolding atau perancah telah menjadi kebutuhan utama dalam sebuah proyek. Dengan menggunakan scaffolding, Anda dapat mengerjakan proyek dalam berbagai ketinggian dengan mudah. Agar berjalan lancar, pastikan Anda memilih jenis dan dimensi scaffolding yang sesuai dengan kebutuhan proyek Anda.
Untuk memenuhi kebutuhan Anda akan berbagai jenis scaffolding dalam berbagai ukuran, Anda bisa mempercayai Indosteger. Indosteger menawarkan Jual Scaffolding & Sewa Scaffolding Termurah yang mampu memenuhi kebutuhan Scaffolding untuk proyek Anda. Jadi, yuk pesan sekarang!