indosteger@gmail.com   +62818716828

Apa Itu Konstruksi dan Bagian-Bagian pada Konstruksi Rumah

Media
31 Mei 2023

Indosteger

Indosteger adalah platform jual dan sewa scaffolding dengan proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan bahan berkualitas sehingga hasil produksi berstandard nasional.

Apa itu konstruksi? Dalam proyek bangunan, konstruksi dapat diartikan sebagai susunan suatu bangunan, mulai dari model hingga tata letak. Jika diibaratkan secara sederhana, konstruksi adalah tubuh yang menopang bangunan. Setiap bagian konstruksi memiliki sifat serta tujuan tersendiri, masing-masing pun tersusun atas material yang berbeda-beda.

Untuk memahami konstruksi lebih jauh, mari kita simak penjelasan apa itu konstruksi dan jenis-jenisnya berikut ini.

Apa itu Konstruksi?

Di benak kebanyakan orang, konstruksi mungkin identik dengan kegiatan membangun sarana maupun prasarana, seperti jembatan, jalan raya, dan lain-lain. Tetapi, dalam ilmu arsitektur atau teknik sipil, definisi konstruksi tampak memiliki makna lain. Dalam bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi merujuk pada bangunan itu sendiri.

Dalam konteks tersebut, konstruksi dapat merujuk pada model atau tata letak suatu bangunan. Kontruksi juga dapat merujuk pada sebuah bangunan atau satuan infrastruktur di dalam satu area.

Secara ringkas, konstruksi didefinisikan sebagai objek keseluruhan yang merupakan bangunan atau bagian-bagian dari bangunan tersebut. Misalnya, konstruksi struktur bangunan adalah bentuk atau struktur keseluruhan dari sebuah bangunan.

Dikarenakan sifatnya yang cukup kompleks, konstruksi sendiri memiliki beberapa jenis di dalamnya. Berikut adalah jenis-jenis konstruksi yang umum.

Jenis-Jenis Konstruksi

1. Konstruksi Industri

Jenis konstruksi ini adalah konstruksi yang dilakukan dengan mengikuti spesifikasi ketat dan khusus. Beberapa contoh diantaranya adalah kilang minyak, pembangkit listrik tenaga nuklir, dan pertambangan.

Jenis kosntruksi ini membutuhkan tenaga ahli dan juga teknologi yang benar-benar spesifik dan perencanaan serta ketelitian yang benar-benar matang.

2. Konstruksi Jalan Raya

Sesuai namanya, jenis konstruksi ini adalah konstruksi yang berfokus pada pembangunan jalan raya. Dari sisi teknis, konstruksi jalan raya adalah konstruksi yang berfokus pada pembangunan sarana dan prasarana atau akses transportasi yang menghubungkan dua wilayah atau lebih dimana masyarakat dapat menggunakannya sesuai dengan hukum dan ketentuan yang berlaku.

3. Konstruksi Jembatan

Secara umum, jenis konstruksi ini bertujuan untuk membangun jembatan yang kokoh sehingga dapat dilewati oleh mobil dan orang-orang di atasnya.

4. Konstruksi Kapal

Jenis konstruksi ini adalah konstruksi yang berfokus pada pembangunan atau pembautan kapal yang dimulai dengan desain dan dilanjutkan dengan konstruksi kapal

5. Konstruksi Teknik

Jenis konstruksi ini adalah konstruksi yang dirancang oleh seorang ahli secara khusus yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terkait infrastruktur. Umumnya, jenis konstruksi teknik terbagai ke dalam dua jenis; konstruksi jalan dan konstruksi berat.

6. Konstruksi Gedung

Jenis konstruksi ini mungkin adalah jenis konstruksi yang paling sering Anda temui. Konstruksi ini biasanya dikerjakan oleh seorang insinyur atau seorang ahli sipil..

Tiap jenis konstruksi memiliki spesifikasinya masing-masing dan tentunya keahliannya tersendiri. Oleh karena itu, ketika proyek konstruksi berlangsung, tidak jarang kontraktor yang mendapatkan proyek juga bekerja bersama sub-kontraktor, kontraktor yang memiliki keahlian dan spesifikasinya sendiri, misalkan ahli dalam mencari dan mengumpulkan material yang dibutuhkan atau mencari tenaga kerja untuk bekerja dalam proyek.

Itulah pengertian konstruksi secara singkat. Teknik Konstruksi ternyata tidak hanya merupakan kegiatan membangun sesederhana di benak kebanyakan orang. Terdapat berbagai jenis konstruksi

Baca juga: 5 Jenis Scaffolding yang Sering Digunakan

Apa saja Tahap-tahap Konstruksi?

Setiap jenis konstruksi umumnya memiliki tahapan konstruksinya masing-masing. Misalnya, pada konstruksi industri, Anda akan menemukan tahap pengadaan atau pelelangan yang bertujuan untuk menemukan kontraktor terbaik untuk membangun rencana konstruksi.

Namun, setiap jenis konstruksi juga memiliki tahap-tahap yang serupa. Berikut adalah tahap-tahap konstruksi bangunan yang dapat Anda jadikan panduan:

1. Tahap Perencanaan

Sesuai namanya, dalam tahapan ini Anda akan membuat rancangan dari bangunan yang akan dibangun. Dalam prosesnya, setiap keputusan yang diambil terkait rancangan akan didasarkan pada data serta informasi yang akurat.

2. Membuat Skema

Dalam tahap ini Anda mulai menuangkan rancangan yang telah dibuat sebelumnya ke dalam sebuah skema atau cetak biru. Dalam tahapan ini, Anda sudah mulai memperhatikan ukuran dari setiap aspek konstruksi bangunan, seperti luas lantai, bahan yang dibutuhkan, perkiraan waktu pengerjaan, dan lain-lain.

3. Mengembangkan Rancangan

Skema yang Anda hasilkan nantinya akan melalui proses review oleh pihak-pihak terkait. Dari sana, Anda akan mendapatkan umpan balik atau komentar yang dapat merubah spesifikasi atau skema yang telah ada. Di tahap inilah Anda melakukannya.

4. Membuat Gambar Kerja

Setelah Anda berhasil menciptakan skema yang diterima oleh semua pihak, Anda bisa mulai merancang gambar kerja. Gambar kerja ini berisikan informasi teknis yang detil terkait pengerjaan konstruksi.

5. Melelang Pekerjaan Konstruksi

Dalam tahap ini, Anda akan mengubah dokumen gambar kerja tadi ke dalam format dokumen pelelangan. Dalam proses ini, Anda akan menerima tawaran dari berbagai kontraktor beserta penawaran biaya. Setelah menemukan kontraktor yang diinginkan, Anda bisa mulai membuat kontrak.

6. Pengawasan Berkala

Setelah kontraktor menyelesaikan proyek konstruksi, tugas Anda selanjutnya adalah melakukan pengawasan secara berkala. Anda tentunya akan dibantu oleh kontraktor pilihan Anda pada tahap ini. Pengawasan biasanya akan disampaikan melalui laporan bulanan serta pertemuan rutin.

Bagian Konstruksi Pada Rumah

Konstruksi rumah masuk pada kategori konstruksi gedung untuk tempat tinggal. Untuk bangunan rumah, konstruksi bangunan umumnya dibagi menjadi dua, yakni bagian atas dan bagian bawah. Bagian atas memiliki fungsi utama sebagai pendukung bangunan. Sedangkan bagian bawah adalah penopang bangunan.

Untuk lebih memahami tentang konstruksi bangunan rumah, berikut ini penjelasan tentang bagian-bagian struktur yang harus ada pada konstruksi rumah Anda:

1. Pondasi

Pondasi terletak pada bagian paling dasar bangunan. Fungsi utamanya adalah sebagai penopang keseluruhan bangunan. Maka, sudah sewajarnya jika pondasi bangunan rumah dibuat kokoh dan kuat. Ada tiga indikator yang bisa dijadikan patokan saat membuat pondasi bangunan. Pertama, berada di lahan yang tepat (tidak berongga). Kedua, dibangun di lahan yang memiliki risiko longsor kecil. Ketiga, tidak berisiko mengalami penurunan.

Biasanya pondasi rumah tersusun atas campuran beberapa jenis bahan bangunan. Material yang paling sering digunakan untuk membuat pondasi adalah batu bata dan batu kali. Namun, ada juga yang menggunakan beton sebagai pondasi.

2. Balok Beton sebagai Penopang

Balok beton umumnya diletakkan tepat di atas pondasi bangunan. Fungsinya adalah menghantarkan tekanan dari beban bangunan ke pondasi. Dari pondasi, tekanan tersebut diteruskan ke tanah. Dengan begitu, bangunan rumah pun bisa berpijak lebih kokoh.

Selain berfungsi sebagai penghantar tekanan, balok beton juga berfungsi sebagai penopang dinding. Adanya balok beton akan memudahkan pekerja untuk membangun dinding yang kuat pada bangunan rumah. Balok beton terbuat dari campuran beton serta baja.

3. Dinding

Jika pondasi dan balok beton termasuk dalam kategori konstruksi bangunan bagian bawah, maka dinding sudah termasuk konstruksi bangunan bagian atas. Fungsi dinding adalah sebagai pelindung bangunan, memisahkan bagian luar dan dalam, serta menjadi penyekat di dalam bangunan rumah. Dinding juga terkadang difungsikan sebagai penopang jika bangunan rumah dibuat bertingkat.

Jika dilihat berdasarkan material penyusunnya, dinding dapat dibagi menjadi tiga jenis. Pertama ada dinding tradisional (tersusun dari material kayu atau bambu). Kedua adalah dinding permanen (berbahan beton). Terakhir, dinding semi-permanen (menggunakan kombinasi antara material kayu atau bambu dengan beton).

4. Kuda-kuda

Konstruksi bangunan rumah berikutnya adalah kuda-kuda. Konstruksi kuda-kuda ini dapat ditemukan pada bagian atas bangunan. Fungsi kuda-kuda adalah untuk menopang bagian atap rumah yang terdiri atas rusuk dan genting. Biasanya kuda-kuda terbuat dari bahan bangunan berupa kayu atau bisa juga dari baja ringan. Agar bagian ini dapat berfungsi secara optimal pada bangunan, maka perlu juga untuk mengetahui Cara Menghitung Rumus Tinggi Kuda Kuda Atap Rumah.

5. Atap

Inilah konstruksi yang disokong oleh kuda-kuda. Atap merupakan bagian paling atas dari sebuah bangunan rumah. Konstruksi ini memiliki fungsi sebagai pelindung bagian atas rumah dari gangguan cuaca maupun gangguan eksternal lainnya. Di samping itu, keberadaan atap juga sangat penting untuk menjamin keamanan penghuni.

Ada beberapa jenis bahan bangunan yang sering digunakan untuk menyusun atap rumah. Material yang paling populer adalah genting, kemudian baja. Ada juga yang menggunakan metal atau seng, asbes, kaca, hingga aspal.

Itulah dia penjelasan tentang apa itu konstruksi. Secara teknis, konstruksi merujuk pada model atau tata letak sebuah bangunan. Ada banyak jenis-jenis konstruksi yang dapat ditemukan; konstruksi jalan raya, konstruksi jembatan, konstruksi kapal, konstruksi berat, konstruksi teknik, dan konstruksi gedung.

Nah, diharapkan setelah membaca artikel di atas Anda kini telah mengerti apa itu konstruksi serta jenis-jenisnya. Jika Anda telah memahami apa itu konstruksi, diharapkan Anda dapat membangun rumah impian Anda dengan lebih baik.

Baca juga: 5 Jenis Atap Rumah Multiroof dan Keunggulannya di Bangunan

Pertanyaan umum tentang apa itu konstruksi

Apa saja bahan yang dibutuhkan untuk konstruksi?

Konstruksi yang baik membutuhkan sejumlah bahan penting. Batu bata atau blok digunakan untuk membangun struktur bangunan, sementara semen berperan sebagai bahan pengikat. Pasir dan agregat kasar digunakan dalam campuran beton dan mortar, memberikan kekuatan dan stabilitas pada konstruksi. Baja tulangan digunakan untuk memperkuat beton bertulang, sedangkan kayu digunakan untuk rangka dan struktur.

Artikel Terkait

Silahkan hubungi kami
Hi saya ingin bertanya
whatsappweb