Indosteger
Indosteger adalah platform jual dan sewa scaffolding dengan proses produksi menggunakan teknologi tinggi dan bahan berkualitas sehingga hasil produksi berstandard nasional.Meski terlihat tak jauh berbeda, sebenarnya terdapat beberapa perbedaan besi dan baja di dunia konstruksi. Bagi Anda yang sedang melakukan pembangunan rumah maupun proyek konstruksi lainnya, Anda perlu kenali lebih jelas perbedaan antara kedua material tersebut. Supaya tidak salah lagi, pertama-tama Anda harus memahami dulu apa itu definisi dari besi dan baja.
Besi adalah unsur logam yang telah digunakan dalam konstruksi selama ribuan tahun. Ini adalah bahan yang kuat dan tahan lama, menjadikannya pilihan ideal untuk berbagai jenis struktur. Besi juga relatif mudah dibentuk, sehingga memungkinkan para arsitek dan insinyur untuk menciptakan desain yang kompleks.
Baca Juga: Macam Macam Besi Pada Konstruksi Bangunan
Fungsi utama besi dalam konstruksi adalah untuk memberikan kekuatan dan stabilitas. Besi digunakan untuk membangun rangka bangunan, jembatan, dan struktur besar lainnya. Balok besi biasanya dihubungkan dengan baut, paku keling, atau las untuk menyatukannya dengan aman dan menciptakan fondasi yang kuat. Besi juga dapat digunakan untuk membangun dinding dan lantai serta memperkuat beton.
Selain memberikan kekuatan, besi juga dapat digunakan untuk tujuan dekoratif. Besi dapat dibentuk menjadi desain hiasan untuk pagar atau gerbang dan bahkan patung untuk taman atau kebun.
Secara keseluruhan, besi memainkan peran penting dalam konstruksi dengan memberikan kekuatan dan stabilitas sekaligus memungkinkan ekspresi kreatif melalui elemen dekoratif. Namun, besi memiliki kekurangan yaitu rentan terhadap korosi, yang dapat mengurangi masa pakainya.
Besi berasal dari unsur alami yang disebut bijih besi (iron ore). Proses pembuatan besi dimulai dari:
1. Penambangan Bijih Besi
Bijih besi ditambang dari dalam bumi. Bentuknya berupa batuan yang mengandung oksida besi seperti hematit (Fe?O?) atau magnetit (Fe?O?).
2. Pemurnian Bijih Besi
Bijih besi kemudian dimurnikan melalui proses reduksi di dalam tanur tinggi (blast furnace). Di dalam tanur ini, bijih besi dicampur dengan batu kapur dan kokas (bahan bakar karbon) untuk memisahkan unsur besi dari oksigennya.
3. Pembentukan Besi Kasar (Pig Iron)
Hasil dari proses tanur tinggi adalah besi kasar yang mengandung karbon tinggi (sekitar 4-5%) dan masih bersifat rapuh. Besi ini kemudian bisa diolah lebih lanjut menjadi besi tuang, besi tempa, atau bahan dasar pembuatan baja.
Baja adalah material yang memiliki paduan kuat dan tahan lama, terbuat dari kombinasi besi dan elemen lainnya. Baja adalah salah satu logam yang paling banyak digunakan dalam konstruksi, karena memiliki kekuatan, daya tahan, kelenturan, dan efektivitas biaya yang luar biasa.
Baca Juga: Kenali 10 Jenis Jenis Baja serta Fungsinya dalam Sebuah Konstruksi
Baja juga tahan terhadap korosi dan karat, menjadikannya bahan yang ideal untuk struktur yang perlu bertahan dalam ujian waktu. Baja digunakan di hampir semua aspek konstruksi mulai dari balok dan kolom struktural hingga kelongsong, sistem atap, rangka, dan bahkan sistem lantai.
Kekuatannya membuatnya bagus untuk bangunan bertingkat tinggi di mana kapasitas penahan beban merupakan faktor utama. Kelenturannya memungkinkan untuk dibentuk menjadi bentuk yang rumit untuk desain bangunan yang kreatif.
Baja memberikan sejumlah manfaat bagi proyek konstruksi termasuk kecepatan instalasi, biaya perawatan yang rendah dalam jangka panjang, kelestarian lingkungan karena kualitasnya yang dapat didaur ulang, dan fleksibilitas desain yang memungkinkan arsitek untuk mengeksplorasi kreativitas mereka sambil tetap menyediakan struktur yang aman dan terjamin.
Berbeda dengan besi, baja adalah logam paduan, yaitu kombinasi dari besi dan unsur lainnya seperti karbon, mangan, nikel, krom, dan sebagainya. Proses pembuatan baja meliputi:
1. Peleburan Besi Kasar
Besi kasar hasil tanur tinggi dilebur kembali dalam konverter oksigen (Basic Oxygen Furnace) atau tungku busur listrik (Electric Arc Furnace).
2. Penambahan Unsur Paduan
Selama peleburan, karbon dikurangi hingga mencapai kadar tertentu (0,2%–2,1%), lalu ditambahkan unsur-unsur lain seperti:
Mangan (meningkatkan kekuatan dan kekerasan)
Nikel dan krom (meningkatkan ketahanan terhadap karat)
Molibdenum (menambah ketahanan terhadap suhu tinggi)
3. Proses Pencetakan dan Pendinginan
Setelah komposisi baja sesuai, cairan baja dituangkan ke dalam cetakan (casting) dan didinginkan untuk membentuk baja padat seperti batangan, lembaran, atau plat.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, material besi maupun baja adalah elemen penting dalam konstruksi. Besi dengan baja adalah dua elemen yang digunakan untuk membangun fondasi atau rangka dari sebuah bangunan. Namun, dari penjelasan sekilas di atas, mereka memiliki perbedaan yang signifikan.
Berikut adalah bedanya besi dan baja yang harus Anda pahami:
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, besi merupakan unsur murni yang sudah ada di bumi. Besi atau yang biasa disebut unsur ferrum (Fe) merupakan material alami. Besi yang biasa kita lihat sehari-hari terbuat dari penambangan bijih besi yang kemudian diolah lebih lanjut menjadi potongan besi yang sering kita jumpai. Sementara itu, baja merupakan material buatan yang tercipta dari perpaduan besi, karbon, mangan, fosfor, sulfur, silikon serta aluminium, nitrogen, dan oksigen dalam jumlah kecil.
Baca juga:Rumus Praktis untuk Menghitung Berat Besi
Dikarenakan terbuat dari bahan yang berbeda, tentu besi dan baja memiliki karakteristik yang berbeda. Salah satu perbedaan besi dan baja adalah sifat kimia besi lebih mudah teroksidasi dari baja dan kelamaan akan berkarat.
Sedangkan bahan-bahan yang terdapat dalam baja seperti kromium, nikel, dan mangan, membuat baja lebih bisa bertahan dari oksidasi dan karat. Kandungan bahan tersebut juga membuat permukaan baja terlihat mengkilap. Ditambah lagi, baja juga tahan terhadap udara lembap.
Namun dibandingkan dengan baja, besi memiliki tingkat elastisitas yang lebih tinggi. Baja cenderung lebih kaku. Selain itu, besi mengandung karbon yang lebih banyak dibandingkan baja. Kadar karbon pada besi biasanya sebesar 2%-4% sedangkan di baja hanya sebesar 0,2%-2,1%.
Unsur karbon inilah yang mempengaruhi tingkat kekerasan dan kekuatan tarik suatu material. Semakin tinggi unsur karbon dalam suatu material, maka semakin tinggi juga tingkat kekerasan dan kekuatan tariknya. Akan tetapi, semakin tinggi kehadiran karbon pada saat pembuatan baja, malah semakin rapuh baja yang dihasilkan.
Dalam hal ini, baja memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dari pada besi murni. Lalu, baja karbon juga memiliki tingkat redaman yang cukup besar yang kemudian membuat penggunaanya sebagai bahan konstruksi bangunan lebih luas dibandingkan dengan besi.
Perbedaan besi dan baja selanjutnya adalah dari sisi suara. Pada saat melakukan pengecoran dengan besi dan baja, kedua material ini akan menghasilkan suara yang berbeda. Karena sifat logamnya, besi dapat meredam suara sehingga saat dipukul dengan palu besi akan menghasilkan bunyi yang pelan. Di sisi lain, baja akan menghasilkan bunyi yang nyaring saat dipukul palu.
Proses penggerindaan juga menampilkan perbedaan besi dan baja yang lain. Saat besi digerinda maka akan menghasilkan percikan bunga api yang besar dan banyak, sedangkan baja menghasilkan percikan bunga api lebih kecil dan sedikit. Percikan bunga api yang terlihat saat gerinda menandakan tingkat kandungan karbon yang ada di suatu logam.
Baca juga:Jenis dan Ukuran Baja Ringan Terlengkap Beserta Spesifikasi
Kedua material ini sering ditemukan pada bahan bangunan. Selain menjadi bahan bangunan, besi juga digunakan untuk membuat peralatan rumah tangga, perangkat kendaraan dan lainnya. Berbeda dengan besi, baja biasanya digunakan untuk pembangunan mobil, rel kereta api, jembatan, dan lainnya yang sifatnya lebih heavy duty.
Besi bisa ditemukan secara mudah di alam bebas, biasanya dari penambangan bijih besi. Sementara itu, baja terlebih dahulu harus menjalani proses sebelum bisa dibuat dan digunakan. Oleh karenanya, harga baja cenderung lebih mahal dari besi yang tersedia di pasaran. Namun, hal ini tak berarti besi lebih kalah dalam kualitas dan penggunaannya dibanding baja.
Salah satu bahan besi yang penggunaan dan kualitasnya bisa disandingkan dengan baja adalah besi UNP galvanis. Besi UNP galvanis lebih mudah dipasang dan dibentuk, serta memiliki ketahanan yang tinggi terhadap suhu dan cuaca. Selain itu, besi UNP galvanis mudah untuk dibeli dan harganya pun sangat kompetitif.
Besi sering digunakan dalam konstruksi, peralatan rumah tangga, pembuatan mesin, dan berbagai sektor industri. Namun, material ini umumnya membutuhkan perlindungan tambahan untuk mencegah korosi. Sementara itu, baja memiliki beragam aplikasi, termasuk dalam konstruksi bangunan, peralatan industri, produksi kendaraan, dan lainnya, berkat kekuatannya dan daya tahannya terhadap korosi.
Besi cenderung lebih rentan terhadap korosi dan mudah berkarat jika terpapar elemen lingkungan tertentu. Beberapa jenis baja, seperti baja tahan karat, memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap korosi, sehingga lebih cocok dan tahan lama untuk penggunaan di lingkungan terbuka.
Secara umum, baja lebih kuat dibandingkan besi biasa. Hal ini dikarenakan baja merupakan hasil campuran antara besi dan karbon, serta unsur tambahan lainnya seperti mangan, nikel, krom, molibdenum, dan sebagainya. Kombinasi ini memberikan baja sifat mekanik yang lebih unggul, seperti:
Tahan terhadap tekanan dan beban berat
Lebih kokoh dan ulet
Tahan terhadap korosi (terutama untuk baja tahan karat atau galvanis)
Lebih mudah dibentuk sesuai kebutuhan proyek konstruksi
Sedangkan besi murni (tanpa campuran) cenderung lebih rapuh dan mudah berkarat, sehingga jarang digunakan langsung dalam proyek konstruksi besar. Besi umumnya hanya digunakan sebagai bahan dasar sebelum dicampur menjadi baja.
Besi dan baja adalah logam yang digunakan dalam berbagai aplikasi, tetapi keduanya memiliki beberapa perbedaan yang berbeda. Untuk membedakan antara besi dan baja dengan mudah, Anda dapat menggunakan magnet. Besi bersifat magnetis, jadi jika logam menarik magnet, kemungkinan besar itu adalah besi. Baja, di sisi lain, tidak bersifat magnetis sehingga tidak akan tertarik ke magnet. Selain itu, besi memiliki warna abu-abu kusam sedangkan baja memiliki warna perak yang lebih mengkilap.
Cara lainnya adalah Anda dapat memukul keduanya. Jika Anda memukul material baja, maka Anda akan mendapatkan bunyi yang panjang serta nyaring. Berbeda dengan baja, material besi tidak akan menghasilkan suara demikian dan akan terdengar seperti mendapatkan redaman.
Tak perlu bingung mencari, Indosteger yang merupakan salah satu penyedia besi UNP galvanis terbaik di Indonesia bisa membantu Anda mendapatkan besi UNP. Harga besi UNP di Indosteger sangatlah kompetitif dan ramah di kantong. Nah, setelah Anda memahami apa saja perbedaan besi dan baja, saatnya Anda membeli besi UNP di Indosteger sekarang!
Baca juga: Kekuatan Besi UNP Dari Faktor Cuaca Hingga Bobot Konstruksi
Itulah perbedaan besi dan baja yang dapat Anda jadikan panduan. Keduanya adalah bahan konstruksi bangunan yang sangat sering digunakan. Hal intin tentunya bukan tanpa alasan. Keduanya memiliki daya tahan yang kuat serta fleksibilitas dalam penggunaanya. Dalam hal ini, baja memang lebih kuat dibandingkan besi murni karena kandungan karbonnya. Tetapi, besi memiliki sifat yang lebih flesibel dan dapat dibentuk dengan lebih mudah.
Selain memilih material yang tepat, pastikan juga Anda menggunakan peralatan scaffolding berkualitas untuk memperlancar proyek konstruksi Anda. Tak perlu khawatir! Indosteger Jual Scaffolding & Sewa Scaffolding Termurah yang akan membantu Anda dalam setiap tahap pembangunan.
Dengan peralatan scaffolding yang memiliki harga terjangkau dan berkualitas tinggi, tentunya Anda dapat meningkatkan keamanan dan produktivitas di lokasi konstruksi. Jangan ragu untuk menghubungi Indosteger untuk kebutuhan scaffolding Anda.